Sulsel minta UN dikembalikan ke daerah

Kamis, 26 September 2013 - 17:39 WIB
Sulsel minta UN dikembalikan...
Sulsel minta UN dikembalikan ke daerah
A A A
Sindonews.com - Sulawesi Selatan akan mendorong pelaksanaan Ujian Nasional dikembalikan ke daerah mulai tahun depan. Permintaan ini imbas atas kesemrawutan pelaksanaan UN yang digelar pemerintah pusat tahun lalu.

Kadis Pendidikan Sulsel Abdullah Jabbar mengatakan, sangat riskan jika UN tetap dijalankan pemerintah pusat. Sebab, pusat belum sanggup memenuhi delapan standar nasional. Diantaranya kurikulum, isi ujian, sarana, proses, dan termasuk biaya pelaksanaan.

Karena itu, UN sebaiknya dikembalikan ke daerah saja. Diserahkan ke masing-masing provinsi, mulai dari pembuatan soal, penggandaan naskah, sampai pembobotan. Apalagi, daerah juga telah memiliki perguruan tinggi, guru besar, serta guru-guru sekolah yang berkualitas yang sanggup merumuskan soal.

“Ini rekomendasi yang dirumuskan Disdik Sulsel bersama seluruh stakeholder pendidikan, mulai lembaga penjamin mutu pendidikan, dewan pendidikan, persatuan guru Indonesia, sampai perguruan-perguruan tinggi dan akan dibawa ke konvensi UN hari ini di jakarta,” ujar Abdullah Jabbar, kepada wartawan, Kamis (26/9/2013).

UN yang merupakan representasi dari seluruh komponen pendidikan ini, sekaligus akan dijadikan standar bagi seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang ada di Sulsel. Sistem penerimaan universitas yang selama ini terpisah dari UN, akan dijadikan satu.

“Kami juga akan meminta kepada Gubernur Sulsel agar mendorong hal ini pada forum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI),” jelasnya.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof Idrus Paturusi mengatakan, alasan UN dapat digunakan sebagai alat seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Pertama, substansi yang diujikan dalam UN relatif sama dengan substansi yang diujikan dalam SBMPTN.

"Bila dalam SMPTN dilakukan ujian berdasarkan kategori IPA, IPS dan IPC, maka dalam UN telah dilakukan ujian untuk tiap mata pelajaran yang relevan dengan masing-masing kategori dalam SMPTN tersebut," terangnya.

Ditambahkan dia, cara penulisan soal dan tingkat kesulitan soal dalam UN juga relatif sama dengan yang diujikan dalam SBMPTN, yakni masing-masing menggunakan test obyektif dan bahannya bersumber dari kurikulum pembelajaran di SLTA.

Dengan demikian, dilihat dari substansi soal dan sumber materi pembuatan soal antara UN dengan SBMPTN, tidak ada perbedaan signifikan. Selama ini, UN SLTA dan ujian tulis SBMPTN sama-sama merupakan proses seleksi. Namun demikian, tujuan dan hasil dari proses seleksi yang berbeda.

UN SLTA ditujukan untuk menilai apakah seorang siswa layak menyelesaikan proses belajar pada jenjang SLTA. Sedangkan SBMPTN ditujukan untuk menilai apakah seorang lulusan SLTA layak masuk dan memulai proses belajar di PTN.

“Hasil dari UN SLTA adalah syarat untuk mengakhiri, sementara hasil dari SMPTN adalah syarat untuk memulai. Pertanyaannya adalah apakah sebuah syarat mengakhiri dapat otomotis efektif sebagai syarat untuk memulai?” paparnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)