Korban tembok roboh Bengawan Asri masih syok
A
A
A
Sindonews.com - Empat dari enam korban tembok roboh, di Jebres, Solo, Jawa Tengah, sudah diperbolehkan pulang. Seorang diantaranya adalah Zahra. Dia menderita luka retak di kaki kirinya dan masih terlihat syok.
Ditemani Ibunya Romlah, Zahra terlihat syok. Melihat kondisi anaknya seperti itu, Romlah mengaku sedih. Dia menjelaskan, biaya pengobatan anaknya sementara ditanggung oleh kelurahan setempat.
"Kami meminta kepada pengelola perumahan agar bertanggung jawab dengan memberikan bantuan dana untuk biaya pengobatan Zahra hingga sembuh," ujar Romlah, kepada wartawan, Kamis (26/9/2013).
Korban lain yang sudah diperbolehkan pulang adalah Pujiati. Dia mengalami luka di bagian tangan, kaki, dan kepala. Selain itu, masih ada Muchsin yang mengalami luka di kaki dan Thomas yang menderita luka di bagian punggung.
Pujiati mengaku, masih menderita sakit di bagian kepala. Namun begitu, dia senang bisa kembali ke rumah. Sementara itu, Basuki dan Arlan, dua korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Sementara warga Petoran mendesak pengelola perumahan untuk merobohkan tembok yang membahayakan warga. Mereka juga minta Perumahan Bengawan Asri memberikan biaya pengobatan kepada seluruh korban.
Ditemani Ibunya Romlah, Zahra terlihat syok. Melihat kondisi anaknya seperti itu, Romlah mengaku sedih. Dia menjelaskan, biaya pengobatan anaknya sementara ditanggung oleh kelurahan setempat.
"Kami meminta kepada pengelola perumahan agar bertanggung jawab dengan memberikan bantuan dana untuk biaya pengobatan Zahra hingga sembuh," ujar Romlah, kepada wartawan, Kamis (26/9/2013).
Korban lain yang sudah diperbolehkan pulang adalah Pujiati. Dia mengalami luka di bagian tangan, kaki, dan kepala. Selain itu, masih ada Muchsin yang mengalami luka di kaki dan Thomas yang menderita luka di bagian punggung.
Pujiati mengaku, masih menderita sakit di bagian kepala. Namun begitu, dia senang bisa kembali ke rumah. Sementara itu, Basuki dan Arlan, dua korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Sementara warga Petoran mendesak pengelola perumahan untuk merobohkan tembok yang membahayakan warga. Mereka juga minta Perumahan Bengawan Asri memberikan biaya pengobatan kepada seluruh korban.
(san)