Saksi Khofifah lemah, Karsa makin optimis
A
A
A
Sindonews.com - Hari kedua sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilkada Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi (MK) memasuki agenda mendengarkan keterangan saksi.
Beberapa saksi pasangan Khofifah-Herman (BerKaH) menyatakan, tidak pernah ada arahan untuk memilih pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa), meski telah mendapatkan bantuan kambing. Kesaksian yang lemah ini, makin menguntungkan pasangan Karsa.
Dari tiga saksi yang dimintai keterangan, seluruhnya menyatakan tidak pernah ada upaya sistematis untuk memilih pasangan Karsa. Seperti diungkapkan Samsul Huda, salah satu saksi Berkah asal Pasuruan.
Dia mengaku menerima bantuan tiga ekor kambing dari Pemprov Jawa Timur. Teknis pembagian kambing ini dikumpulkan di kepala dusun. "Saya menerima bantuan dari Pemprov Jatim tiga kambing, hanya satu yang mati, sedangkan dua dijual," katanya dihadapan majelis Hakim MK yang diketuai oleh Akil Mohtar, Kamis (25/9/2013).
Saat itu, majelis hakim menanyakan apakah saksi ada arahan dari kepala dusun saat menerima kambing itu untuk memilih salah satu calon gubernur. Samsul Huda menjawab saat penyerahan kambing tidak ada arahan untuk memilih.
"Kepala dusun hanya kasih tahu, kalau ada bantuan kambing dari Gubernur Jatim," terangnya.
Dalam sidang hari kedua ini, pihak Berkah menghadirkan 20 saksi dan 5 saksi dari pihak KPU Jatim. Sidang kedua sempat berlangsung alot, beberapa kali Kuasa Hukum Berkah mengeluarkan sanggahan. Namun ditolak majelis hakim, sehingga sidang tidak menganggu perjalanan sidang dengan keterangan saksi di bawah sumpah.
Menanggapi pernyataan para saksi, Soekarwo yang disebut-sebut dalam pemberian bantuan kambing melalui program Jalin Kersra ini menyatakan, kesaksian yang diberikan para saksi apa adanya sebagai warga Jawa Timur.
Dia mengaku, sejak awal memang tidak pernah mengarahkan agar memilih dirinya saat pilgub. Sedangkan pemberian kambing itu merupakan bagian dari bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jatim bekerjasama dengan pemerintah kabupaten.
"Ini program bantuan biasa, dan setiap bantuan yang diberikan sama sekali tidak pernah mengarah akan agar tidak memilih saya," tepis Soekarwo.
Beberapa saksi pasangan Khofifah-Herman (BerKaH) menyatakan, tidak pernah ada arahan untuk memilih pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa), meski telah mendapatkan bantuan kambing. Kesaksian yang lemah ini, makin menguntungkan pasangan Karsa.
Dari tiga saksi yang dimintai keterangan, seluruhnya menyatakan tidak pernah ada upaya sistematis untuk memilih pasangan Karsa. Seperti diungkapkan Samsul Huda, salah satu saksi Berkah asal Pasuruan.
Dia mengaku menerima bantuan tiga ekor kambing dari Pemprov Jawa Timur. Teknis pembagian kambing ini dikumpulkan di kepala dusun. "Saya menerima bantuan dari Pemprov Jatim tiga kambing, hanya satu yang mati, sedangkan dua dijual," katanya dihadapan majelis Hakim MK yang diketuai oleh Akil Mohtar, Kamis (25/9/2013).
Saat itu, majelis hakim menanyakan apakah saksi ada arahan dari kepala dusun saat menerima kambing itu untuk memilih salah satu calon gubernur. Samsul Huda menjawab saat penyerahan kambing tidak ada arahan untuk memilih.
"Kepala dusun hanya kasih tahu, kalau ada bantuan kambing dari Gubernur Jatim," terangnya.
Dalam sidang hari kedua ini, pihak Berkah menghadirkan 20 saksi dan 5 saksi dari pihak KPU Jatim. Sidang kedua sempat berlangsung alot, beberapa kali Kuasa Hukum Berkah mengeluarkan sanggahan. Namun ditolak majelis hakim, sehingga sidang tidak menganggu perjalanan sidang dengan keterangan saksi di bawah sumpah.
Menanggapi pernyataan para saksi, Soekarwo yang disebut-sebut dalam pemberian bantuan kambing melalui program Jalin Kersra ini menyatakan, kesaksian yang diberikan para saksi apa adanya sebagai warga Jawa Timur.
Dia mengaku, sejak awal memang tidak pernah mengarahkan agar memilih dirinya saat pilgub. Sedangkan pemberian kambing itu merupakan bagian dari bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jatim bekerjasama dengan pemerintah kabupaten.
"Ini program bantuan biasa, dan setiap bantuan yang diberikan sama sekali tidak pernah mengarah akan agar tidak memilih saya," tepis Soekarwo.
(san)