Tetangga rumah di Surabaya minta Khofifah bersabar

Rabu, 25 September 2013 - 15:15 WIB
Tetangga rumah di Surabaya...
Tetangga rumah di Surabaya minta Khofifah bersabar
A A A
Sindonews.com - Sikap Khofifah Indar Parawansa yang melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengundang reaksi warga Jemur Wonosari Gang Lebar, Kecamatan Wonocolo. Mereka meminta, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu lapang dada dengan kekalahannya.

"Kan sudah jelas hasil perhitungan KPU Jatim. Informasi yang saya baca, sepertinya gugatannya enggak kuat buktinya. Ya diterima saja lah," ujar Novi Winarto, pedagang Warkop Giras Tuwek yang berjualan di belakang kediaman Khofifah, Rabu (25/9/2013).

Menurut pria yang akrab disapa Tuwek ini, lebih baik Khofifah mencalonkan lagi di Pilgub Jatim lima tahun mendatang. Saat itu, peluangnya akan lebih besar karena masa jabatan gubernur incumbent sudah berakhir.

"Anggap saja belum saatnya jadi. Bersabar empat tahun lagi untuk mencalonkan. Karena Pakde sudah tidak bisa menjabat lagi," terangnya.

Dia juga mengatakan, sikap ngotot pasangan Khofifah-Hermah (Berkah) di MK sebagai penghianatan atas deklarasi siap menang dan kalah yang ditandatanganinya di Polda Jatim, sebelum pelaksanaan Pilgub.

Saat itu, empat pasangan calon sepakat untuk siap menang dan kalah. Menurut Tuwek, dengan menggungat di MK bentuk pengingkaran kesepakatan itu. "Kalau begini kan tahu siapa yang tidak siap kalah, tapi hanya siap menang saja," katanya.

Senada, Edi Fahrizal mengatakan, gugatan Khofifah ke MK sama hanya membuang-buang energi. Sebab informasi yang ada, alasan pasangan Berkah menggugat tidak rasional. Selain itu, selisih suara juga terlampau jauh, sekitar 2 jutaan.

"Buang-buang energi saja. Alasan untuk mengugat terkesan mengada-ada. Artinya, fakta yang riil tidak ada hanya sebatas opini saja. Mending bersabar tunggu lima tahun untuk mencalonkan lagi," ujar alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Dokter Soetomo (Unitomo), Surabaya ini.

Dengan gagal menjadi Gubernur, ibaratnya pulung belum jatuh ke Khofifah. Sehingga, bagaimanapun usahanya tidak akan berhasil. Bahkan, dengan sikap tersebut akan menghilangkan rasa simpatik masyarakat Jawa Timur.

"Solusinya ya bersabar. Anggap saja pulungnya belum jatuh," tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5527 seconds (0.1#10.140)