Ini titik-titik jalur rawan kecelakaan di Garut
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah jalur di Kabupaten Garut terkenal rawan kecelakaan. Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Garut Kompol Rudy Trihandoyo menyebutkan, sedikitnya terdapat tujuh titik kawasan rawan kecelakaan yang tersebar di jalur Bandung-Garut dan Garut-Tasikmalaya.
Dua titik rawan kecelakaan pertama berada jalur kawasan Limbangan-Malangbong yakni di jalan raya Nagreg-Limbangan dan Jalan raya Limbangan-Malangbong. Sementara sisanya berada di jalur tengah menuju Garut Kota yakni jalan Cilawu-Tasikmalaya (Kampung Pasangrahan, Cilawu), jalan Nagreg-Leles (Kampung Leuweung Tiis, Leles), jalan Garut-Leles (Kampung Sarjambe-Cangkuang Leles), jalan Leuwigoong (Kampung Awat, Cibiuk) dan jalan raya Garut-Bayongbong (Kampung Andri dan salakuray, Bayongbong).
“Kami minta pengendara kendaraan untuk hati-hati saat melintasi jalur-jalur ini. Sebab, sudah banyak kasus kecelakaan yang menelan korban jiwa,” kata Rudy, Rabu (25/9/2013).
Menurut Rudy, tingginya angka kecelakaan di wilayah Garut itu diakibatkan oleh beberapa faktor. Misalnya seperti jalur lurus di kawasan Jalan Limbangan yang membuat para pengguna jalan ingin memacu kendaraannya lebih cepat.
“Di kawasan ini, kecelakaan rata-rata didominasi oleh kendaraan roda dua (R2). Faktor selanjutnya adalah kondisi geograif seperti tanjakan, turunan, dan jalur yang berkelok-kelok. Faktor seperti ini hampir mendominasi hampir di seluruh jalur Garut, baik di Malangbong, Kadungora, Leles, Cilawu, dan lain sebagainya. Pada faktor geografis, umumnya kecelakaan terjadi karena rem blong,” paparnya.
Faktor minimnya rambu-rambu lalu lintas dan lampu penerang jalan, sambung Rudy, juga berperan dalam banyaknya kecelakaan di wilayah Kabupaten Garut, seperti pada kasus sopir mengantuk karena kelelahan. Ia menduga, kecelakaan beruntun di wilayah malangbong pada Senin (23/9) lalu juga bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor tersebut.
“Meski memang, pengaruh lain seperti kondisi fisik kendaraan dan human error juga tidak bisa dikesampingkan dalam sebuah insiden kecelakaan. Yang jelas, kami mengimbau agar seluruh pengendara yang melintasi jalur Garut untuk meningkatkan kewaspadaannya,” pungkasnya.
Dua titik rawan kecelakaan pertama berada jalur kawasan Limbangan-Malangbong yakni di jalan raya Nagreg-Limbangan dan Jalan raya Limbangan-Malangbong. Sementara sisanya berada di jalur tengah menuju Garut Kota yakni jalan Cilawu-Tasikmalaya (Kampung Pasangrahan, Cilawu), jalan Nagreg-Leles (Kampung Leuweung Tiis, Leles), jalan Garut-Leles (Kampung Sarjambe-Cangkuang Leles), jalan Leuwigoong (Kampung Awat, Cibiuk) dan jalan raya Garut-Bayongbong (Kampung Andri dan salakuray, Bayongbong).
“Kami minta pengendara kendaraan untuk hati-hati saat melintasi jalur-jalur ini. Sebab, sudah banyak kasus kecelakaan yang menelan korban jiwa,” kata Rudy, Rabu (25/9/2013).
Menurut Rudy, tingginya angka kecelakaan di wilayah Garut itu diakibatkan oleh beberapa faktor. Misalnya seperti jalur lurus di kawasan Jalan Limbangan yang membuat para pengguna jalan ingin memacu kendaraannya lebih cepat.
“Di kawasan ini, kecelakaan rata-rata didominasi oleh kendaraan roda dua (R2). Faktor selanjutnya adalah kondisi geograif seperti tanjakan, turunan, dan jalur yang berkelok-kelok. Faktor seperti ini hampir mendominasi hampir di seluruh jalur Garut, baik di Malangbong, Kadungora, Leles, Cilawu, dan lain sebagainya. Pada faktor geografis, umumnya kecelakaan terjadi karena rem blong,” paparnya.
Faktor minimnya rambu-rambu lalu lintas dan lampu penerang jalan, sambung Rudy, juga berperan dalam banyaknya kecelakaan di wilayah Kabupaten Garut, seperti pada kasus sopir mengantuk karena kelelahan. Ia menduga, kecelakaan beruntun di wilayah malangbong pada Senin (23/9) lalu juga bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor tersebut.
“Meski memang, pengaruh lain seperti kondisi fisik kendaraan dan human error juga tidak bisa dikesampingkan dalam sebuah insiden kecelakaan. Yang jelas, kami mengimbau agar seluruh pengendara yang melintasi jalur Garut untuk meningkatkan kewaspadaannya,” pungkasnya.
(rsa)