Sudah hampir setahun mereka di tenda pengungsian

Rabu, 25 September 2013 - 11:19 WIB
Sudah hampir setahun...
Sudah hampir setahun mereka di tenda pengungsian
A A A
Sindonews.com - Ratusan warga korban tanah longsor di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) sudah hampir satu tahun menempati tenda-tenda pengungsian.

Warga korban tanah longsor yang terjadi pada tahun lalu ini hidup ditenda pengungsian dengan kondisi memperihatinkan. Rencana relokasi Pemkab Cilacap hingga saat ini terganjal di Kementerian Kehutanan (Kemenhut) yang hingga saat ini belum mengeluarkan izin.

Di dalam tenda pengungsian, terdapat sekira 159 warga Desa Ujungbarang, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jateng. Bangunan yang terbuat dari anyaman bambu dan beratap asbes itu, sudah ditinggali para korban sejak hampir setahun lalu. Mereka terpaksa tinggal di pengungsian karena rumah mereka sudah tidak bisa ditempati lagi.

Di tempat pengungsian ini, sebagian besar dihuni oleh kaum perempuan dan anak-anak. Pasalnya, suami mereka banyak yang merantau ke luar daerah untuk mencari nafkah.

Di tempat pengungsian yang fasilitasnya serba terbatas ini, para pengungsi terpaksa menempati gubuk yang berukuran 3 x 3 meter. Kondisi bangunan sendiri nampak sempit dan panas.

"Kami sebenarnya sudah tak betah lagi berada di pengungsian, namun mesti gimana lagi, tempat tinggal kami tak punya," ungkap seorang pengungsi, Wasinah, Rabu (25/9/2013).

Sementara itu, menurut Kepala Desa Ujungbarang, Tarkono, lamanya para korban bencana ini tinggal di tempat pengungsian karena areal tukar guling untuk relokasi di lahan Perhutani hingga saat ini belum mendapatkan izin dari Menteri Kehutanan.

"Padahal pengajuan relokasi ini sudah dilakukan sesaat setelah kejadian bencana tanah longsor itu," bilang Tarkono.

Sekedar diketahui, peristiwa tanah longsor menimpa puluhan rumah di Desa Ujungbarang, Cilacap pada November 2012 lalu. Selain merusak puluhan rumah, bencana ini juga menewaskan satu warga akibat tertimbun tanah longsor.

Kini sebagian besar rumah yang tertimpa tanah longsor masih dibiarkan oleh pemiliknya. Bahkan, beberapa rumah kondisinya sudah hancur dan rata dengan tanah.

Kini, para pengungsi pun hanya bisa berharap secepatnya bisa tinggal di tempat relokasi. Pasalnya, mereka sudah tak tahan untuk hidup di tempat pengungsian yang dijalaninya selama hampir setahun itu.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8138 seconds (0.1#10.140)