Jembatan Suba 41 tahun tidak diperbaiki

Selasa, 24 September 2013 - 15:56 WIB
Jembatan Suba 41 tahun...
Jembatan Suba 41 tahun tidak diperbaiki
A A A
Sindonews.com - Pengguna jalan yang biasa melintas di Jembatan Suba, Perempatan Kanggraksan, Jalan Brigen Dharsono, Kota Cirebon, diminta berhati-hati. Sebab kondisinya yang memprihatinkan pada satu sisi, yakni pada jalur yang mengarah ke Jakarta dari Jawa Tengah, rawan patah.

“Tiang railing dan bagian sisi jembatan itu sudah rusak. Kami khawatir patah suatu waktu akibat beban berat kendaraan yang melintasinya,” ujar Kepala Bidang Bina Marga DPUPESDM Kota Cirebon Imas Maskanah, kepada wartawan, Selasa (24/9/2013).

Ditaambahkan dia, jembatan itu telah berusia sekira 41 tahun dan belum pernah mengalami peremajaan. Letak jembatan berada tak jauh dari traffic light di perempatan Kanggraksan.

Ketika lampu merah menyala, kendaraan besar maupun kecil akan berhenti di atasnya selama beberapa lama. Kondisi itu dicemaskan akan semakin membebani jembatan dan putus suatu waktu.

Menurut dia, usia teknis jembatan idealnya 20 tahun. Namun dia menyatakan, Jembatan Suba sesungguhnya secara teknis terbilang bagus, karena hingga melebihi usia teknis ideal masih tetap bertahan.

Hanya saja, dia berharap jembatan tersebut tidak mengalami insiden seperti halnya yang menimpa Jembatan Cideres di Kadipaten, beberapa tahun lalu. Pihaknya sendiri telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperhatikan dan memperbaikinya, mengingat lokasinya yang berada di jalur nasional.

“Dalam rapat-rapat dengan kementerian, kami sudah sampaikan kekhawatiran ini. Informasinya akan segera diperbaiki,” tandas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinkom) Kota Cirebon M Taufan Bharata mengaku, telah mengetahui situasi itu. Sebagai antisipasi, pihaknya telah memasang rambu dan marka peringatan di sekitarnya, baik yang menuju jembatan maupun tepat di tengah jembatan.

“Sudah dikonfirmasi ke PU pusat, kami pasang rambu sejak dua bulan lalu,” tuturnya.

Bahkan, pihaknya pernah menyiagakan personel untuk menghentikan kendaraan berhenti sebelum traffic light selama sepekan. Dia mengungkapkan, kendaraan besar terutama tidak boleh berhenti di atas jembatan.

Namun begitu, peringatan tersebut rupanya tak digubris karena kendaraan masih tetap berhenti tepat di hadapan traffic ligh di atas jembatan. Taufan mengakui hal tersebut sehingga akhirnya mempercepat nyala lampu merah, dari sebelumnya 75 detik menjadi 45 detik.

Menurut dia, idealnya langkah antisipasi dilakukan dengan menggeser posisi traffic light menjadi di luar jembatan. Namun hal itu tak bisa dilakukan dengan alasan keterbatasan anggaran dari kementerian perhubungan.

“Di jalur itu, rata-rata sekitar 1.500 unit roda dua dan 80 unit roda empat hingga truk serta kendaraan besar lain melintas per 15 menitnya,” jelas dia.

Terpisah, Kepala Satker Jalan Pantura Kementerian PU Yuliansyah saat dihubungi mengaku, kondisi Jembatan Suba sempat terlewat dalam proyek perbaikan jalan dan jembatan tahun 2014. Namun melihat kondisi jembatan, pihaknya tengah mengupayakan perbaikannya pada 2014. “Kami usahakan tahun depan diperbaiki dari dana sisa tender,” terang dia.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1360 seconds (0.1#10.140)