Gawat, 2021 Maminasata lumpuh total
A
A
A
Sindonews.com - Gawat, pada 2021 mendatang, Kota Makassar, Sungguminasa, Maros, dan Takalar (Mamminasata), diprediksi akan lumpuh total. Lantaran pertumbuhan kendaraan yang sangat pesat, mencapai 15 persen. Dengan adanya serbuan mobil murah, pertumbuhan kendaraan akan di atas 25 persen.
“Jumlahnya memang sudah sangat tinggi. Sehingga jika pemerintah tidak melakukan perbaikan fasilitas angkutan massal dan penambahan infrastruktur jalan, maka 2021 Mamminasata akan stagnan atau macet total,” ujar Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Kadishubminfo) Sulsel Masykur Sultan, Jumat (20/9/2103).
Saat ini saja, sudah ada sekira 1,6 juta orang perhari yang melintas di Jalan Raya Mamminasata. Dari angka tersebut, pelayanan angkutan umum yang ada baru bisa menyerap sebesar 11,72 persen, yaitu sebesar 190 ribu orang perhari.
Sedangkan sisanya 88,28 persen, atau sebesar 1,4 juta orang perhari masih mengandalkan penggunaan angkutan pribadi.
Hanya saja, untuk melarang masuknya mobil murah sangat susah. Sebab, hal itu juga menjadi hak masyarakat. Karena itu, dia berharap, adanya dukungan masyarakat dalam menciptakan angkutan massal dan infrastruktur jalan.
“Sulsel sudah memiliki program angkutan massal, mulai busway, rail way Mamminasata yang semua butuh infrastruktur jalan. Kita harapkan dukungan masyarakat terutama dalam pembebasan lahan guna mempercepat realisasi program-program ini,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo juga mengungkap, dirinya tidak memiliki kuasa untuk melarang masuknya mobil murah ke Makassar.
"Sekarang ini yang harus dipikirkan dengan masuknya mobil ini adalah penataan kota, kemudian jalan kota, agar kemacetan tidak makin parah," terangnya.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat juga harus tertib terhadap lalu lintas dan aparat yang menjaga lalu lintas juga harus tegas. "Soal kemacetan ini akan dilakukan penambahan jalan, terutama dalam meningkatkan infrastruktur yang ada,” terangnya.
“Jumlahnya memang sudah sangat tinggi. Sehingga jika pemerintah tidak melakukan perbaikan fasilitas angkutan massal dan penambahan infrastruktur jalan, maka 2021 Mamminasata akan stagnan atau macet total,” ujar Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Kadishubminfo) Sulsel Masykur Sultan, Jumat (20/9/2103).
Saat ini saja, sudah ada sekira 1,6 juta orang perhari yang melintas di Jalan Raya Mamminasata. Dari angka tersebut, pelayanan angkutan umum yang ada baru bisa menyerap sebesar 11,72 persen, yaitu sebesar 190 ribu orang perhari.
Sedangkan sisanya 88,28 persen, atau sebesar 1,4 juta orang perhari masih mengandalkan penggunaan angkutan pribadi.
Hanya saja, untuk melarang masuknya mobil murah sangat susah. Sebab, hal itu juga menjadi hak masyarakat. Karena itu, dia berharap, adanya dukungan masyarakat dalam menciptakan angkutan massal dan infrastruktur jalan.
“Sulsel sudah memiliki program angkutan massal, mulai busway, rail way Mamminasata yang semua butuh infrastruktur jalan. Kita harapkan dukungan masyarakat terutama dalam pembebasan lahan guna mempercepat realisasi program-program ini,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo juga mengungkap, dirinya tidak memiliki kuasa untuk melarang masuknya mobil murah ke Makassar.
"Sekarang ini yang harus dipikirkan dengan masuknya mobil ini adalah penataan kota, kemudian jalan kota, agar kemacetan tidak makin parah," terangnya.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat juga harus tertib terhadap lalu lintas dan aparat yang menjaga lalu lintas juga harus tegas. "Soal kemacetan ini akan dilakukan penambahan jalan, terutama dalam meningkatkan infrastruktur yang ada,” terangnya.
(san)