Wajo marak aksi penimbunan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Penimbunan bahan bakar minyak (BBM) di Wajo saat ini sedang marak. berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO, kasus penimbunan BBM jenis solar di daerah yang berjuluk Bumi Lamaddukkelleng ini, sudah mencapai enam kasus.
"Untuk tahun ini ada enam kasus yang kami proses, termasuk temuan solar kami kemarin," kata Kapolres Wajo AKBP Masrur kepada SINDO di ruang kerjanya, Jumat (13/9/2013).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, ujar Masur, pihaknya rutin melakukan kegiatan patroli, dan mengedepankan polsek dalam pengawasan.
"Pelaku yang kami amankan, tentu akan kami tindak tegas tanpa tebang pilih. Termasuk ketika ada anggota yang terlibat, kami tindak," katanya.
Direktur Advokasi, Lembaga Advokasi Penguatan Masyarakat Sipil (LAPMaS), Sudirman, mengatakan maraknya penimbunan BBM ini sepatutnya menjadi prioritas pengungkapan di jajaran Polres Wajo dan bersinergi dengan pihak Pemkab Wajo dalam upaya penanggulangannya.
"Kasihan masyarakat, mengingat BBM ini barang bersubsidi, sementara ada pihak tertentu yang justru mengambil kesempatan untuk meraup keuntungan," katanya.
Yang mengherankan, ujar Sudirman, selama ini, masyarakat petani yang membeli per jeriken harus membawa rekomendasi kepala desa, namun ratusan jeriken tersebut masih saja bisa lolos.
"Ketegasan polres dalam pengungkapan, dan ketegasan Pemkab dalam pengawasan SPBU sangat diperulukan," kata Sudirman.
"Untuk tahun ini ada enam kasus yang kami proses, termasuk temuan solar kami kemarin," kata Kapolres Wajo AKBP Masrur kepada SINDO di ruang kerjanya, Jumat (13/9/2013).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, ujar Masur, pihaknya rutin melakukan kegiatan patroli, dan mengedepankan polsek dalam pengawasan.
"Pelaku yang kami amankan, tentu akan kami tindak tegas tanpa tebang pilih. Termasuk ketika ada anggota yang terlibat, kami tindak," katanya.
Direktur Advokasi, Lembaga Advokasi Penguatan Masyarakat Sipil (LAPMaS), Sudirman, mengatakan maraknya penimbunan BBM ini sepatutnya menjadi prioritas pengungkapan di jajaran Polres Wajo dan bersinergi dengan pihak Pemkab Wajo dalam upaya penanggulangannya.
"Kasihan masyarakat, mengingat BBM ini barang bersubsidi, sementara ada pihak tertentu yang justru mengambil kesempatan untuk meraup keuntungan," katanya.
Yang mengherankan, ujar Sudirman, selama ini, masyarakat petani yang membeli per jeriken harus membawa rekomendasi kepala desa, namun ratusan jeriken tersebut masih saja bisa lolos.
"Ketegasan polres dalam pengungkapan, dan ketegasan Pemkab dalam pengawasan SPBU sangat diperulukan," kata Sudirman.
(rsa)