Balita tiga tahun tewas tenggelam di sungai

Jum'at, 13 September 2013 - 16:19 WIB
Balita tiga tahun tewas...
Balita tiga tahun tewas tenggelam di sungai
A A A
Sindonews.com - Seorang balita tewas tenggelam di sebuah sungai yang berlokasi di di RT9/RW4, Perbalan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara. Korban bernama Hafrizal Anugrah Saputra (3), warga sekitar lokasi kejadian.

Jenazah korban akhirnya disemayamkan di TPU Bergota Semarang, Jumat (13/9) sekira pukul 10.00. Korban diketahui tewas pada Kamis (12/9) sekira pukul 14.30.

Korban diketahui merupakan pasangan Suroyo (34), dan Eti Sholekhati (32). Korban yang merupakan anak nomor dua pasutri itu tenggelam di sungai sesaat setelah terlihat bermain – main di sana.

Riyanto (29), warga Purwosari Perbalan Semarang Utara mengatakan korban ditemukan pada Kamis sekira pukul 14.30. Pertama kali yang melihat adalah seorang anak sekolah.

“Ada anak kecil melintas di dekat sungai. Katanya melihat benda mirip boneka terapung, posisinya tengkurap. Saat itu saya langsung panggil warga sekitar untuk memeriksa,” katanya, Jumat (13/9/2013).

Saat diamati ternyata benda itu bukanlah boneka, melainkan korban yang memang sudah beberapa jam dicari orang tuanya. Saat itu kondisinya sudah tewas, korban tidak memakai celana.

“Dievakuasi warga saat jenazah itu menepi,” tambahnya.

Setelah dibersihkan dan diamati, ternyata betul. Korban adalah Hafrizal. Mereka pun membawa jenazah ke pihak keluarga. Mengetahui buah hatinya tewas, pasutri itu seketika syok.

Kerabat korban, Susi Heriyanto, mengatakan korban sudah tiga kali tercebur di sungai itu. Tiap harinya, korban memang kerap bermain – main di sekitar sungai.

“Sudah berulangkali diingatkan, tapi memang sering bandel. Sempat bermain di rumah saya sebelum ditemukan meninggal ini,” kata Susi.

Susi mengatakan rumahnya dengan orang tua korban memang berdekatan. Jaraknya kisaran hitungan meter.

“Saya tidak tahu pasti tenggelamnya jam berapa. Tapi di rumah saya itu terakhir sekira pukul 10.00, sekira setengah jam main di rumah saya. Saya juga tahu karena tetangga teriak – teriak, katanya Hafrizal meninggal,” terangnya.

Warga sekitar, kata Susi, akhirnya sepakat ingin meminimalisir bahaya di sungai itu ketika anak – anak kecil bermain. Mereka akan menempatkan pot dan tanaman di sepanjang bibir sungai.

Kapolsek Semarang Utara, Komisaris Sugiyanto, mengatakan berdasarkan pemeriksaan medis dan keterangan saksi – saksi, penyebab kematian korban karena tenggelam di sungai itu.

“Korban ini tidak bisa berenang dan menurut keterangan warga sekitar memang agak mbeling (bandel). Terpeleset dan jatuh ke sungai, korban tidak bisa berenang. Ini ke tiga kali tercebur sungai. Dua kali sebelumnya tercebur tapi ketahuan, ditolong dan dirawat di rumah sakit. Ini yang ketiga, nyawanya tidak tertolong,” ungkapnya saat dikonfirmasi SINDO melalui telepon selulernya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9234 seconds (0.1#10.140)