Kapolda Sulselbar minta kontestan Pilkada bisa jaga keamanan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi kembali mengingatkan seluruh kontestan Pilkada Makassar untuk tetap menjaga keamanan.
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir, tensi politik menjelang pencoblosan Pilkada Makassar pada 18 September mendatang semakin tinggi.
Mulai dari perang iklan di media cetak, pembagian sembilan bahan pokok (sembako) serta dugaan money politic untuk memenangkan kandidat tertentu.
"Segala sesuatu ada aturannya. Jangan halalkan semua cara untuk meraih kemenangan," katanya kepada wartawan, Kamis (12/9/2013).
Cara-cara curang itu, kata Kapolda, bisa berimbas pada tidak sehatnya persaingan politik, dan yang terpenting, bisa menjadi pemicu gangguan keamanan di Kota Makassar.
Karena itu, Burhanuddin kembali mengingatkan mengenai komitmen ke-10 kontestan di Makassar untuk menggelar pilkada secara damai.
"Marilah saling menghormati dan menggunakan kultur lokal. Pemilu damai jangan hanya slogan belaka," imbau jenderal bintang dua Polri ini.
Seluruh pasangan kontestan juga diminta mensosialisasikan komitmen tersebut kepada seluruh tim pemenangan dan massanya.
Sehingga, Pilkada Makassar ini bisa berjalan secara damai dan tak ada gesekan antar pendukung di lapangan.
"Ini yang perlu. Jangan hanya kalangan atas saja slogan damai itu, tapi harus sampai ke tim pemenangan dan massanya masing-masing," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolda merilis Pilkada Makassar merupakan zona merah atau rawan terjadi gangguan keamanan. Hal ini berdasarkan laporan intelejen yang masuk ke Polda Sulselbar.
Khusus Pilkada Makassar, Polda dan Polrestabes Makassar menerjunkan sedikitnya 2.000 personel untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas.
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir, tensi politik menjelang pencoblosan Pilkada Makassar pada 18 September mendatang semakin tinggi.
Mulai dari perang iklan di media cetak, pembagian sembilan bahan pokok (sembako) serta dugaan money politic untuk memenangkan kandidat tertentu.
"Segala sesuatu ada aturannya. Jangan halalkan semua cara untuk meraih kemenangan," katanya kepada wartawan, Kamis (12/9/2013).
Cara-cara curang itu, kata Kapolda, bisa berimbas pada tidak sehatnya persaingan politik, dan yang terpenting, bisa menjadi pemicu gangguan keamanan di Kota Makassar.
Karena itu, Burhanuddin kembali mengingatkan mengenai komitmen ke-10 kontestan di Makassar untuk menggelar pilkada secara damai.
"Marilah saling menghormati dan menggunakan kultur lokal. Pemilu damai jangan hanya slogan belaka," imbau jenderal bintang dua Polri ini.
Seluruh pasangan kontestan juga diminta mensosialisasikan komitmen tersebut kepada seluruh tim pemenangan dan massanya.
Sehingga, Pilkada Makassar ini bisa berjalan secara damai dan tak ada gesekan antar pendukung di lapangan.
"Ini yang perlu. Jangan hanya kalangan atas saja slogan damai itu, tapi harus sampai ke tim pemenangan dan massanya masing-masing," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolda merilis Pilkada Makassar merupakan zona merah atau rawan terjadi gangguan keamanan. Hal ini berdasarkan laporan intelejen yang masuk ke Polda Sulselbar.
Khusus Pilkada Makassar, Polda dan Polrestabes Makassar menerjunkan sedikitnya 2.000 personel untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas.
(lns)