Antisipasi penembakan, Polda Sulselbar bikin protap pengamanan
A
A
A
Sindonews.com - Menyusul kasus penembakan misterius terhadap polisi di Jakarta, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk waspada.
Siang kemarin, Kapolda mengirimkan surat perintah kepada setiap Kapolres di wilayahnya untuk mengantisipasi terjadinya aksi penembakan misterius masuk ke Sulsel.
"Hari ini (kemarin) sudah kita minta seluruh Kapolres tingkatkan kewaspadaan. Kita juga buat protap pengamanan," terang Burhanudin, Rabu (11/9/2013).
Dalam protap tersebut, Burhanuddin meminta seluruh personelnya untuk tidak jalan sendiri dalam melakukan patroli, baik malam maupun siang hari.
Minimal, jika melakukan patroli menggunakan pakaian lengkap, harus diback-up petugas berpakaian preman sebagai langkah antisipasi.
"Dalam penugasan, harus lebih dari satu orang dan ditemani petugas berpakaian sipil," ungkap jenderal bintang dua ini.
Selain itu, pada titik-titik yang dianggap rawan, akan dilakukan patroli dan razia 24 jam untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sebenarnya sudah sejak lama kita berlakukan ini. Tapi mengingat terjadi lagi penembakan di Jakarta, kita tingkatkan kembali," bebernya.
Sementara itu, dari pantauan KORAN SINDO kemarin, pengetatan pengamanan juga mulai diberlakukan di Mapolda Sulselbar.
Setiap tamu yang akan masuk ke Mapolda, menjalani pemeriksaan di dua unit pos polisi di pintuk gerbang Mapolda di Jalan Perintis Kemerdekaan, Biringkanaya.
Pengetatan keamanan tersebut juga tampak dari banyaknya personel bersenjata lengkap yang memeriksa setiap tamu yang akan masuk.
Hal serupa juga tampak di Mapolrestabes Makassar di Jalan Ahmad Yani. Bahkan, kendaraan yang keluar masuk diperiksa satu per satu oleh petugas kepolisian.
"Ini sebagai langkah antisipasi saja, pasca penembakan personel polisi di Jakarta. Makanya markas-markas polisi di Sulsel diperketat," ujar Kabid Humas Polda Kombes Pol Endi Sutendi secara terpisah.
Dari hasil laporan intelejen, Endi mengaku belum ada yang harus dikhawatirkan. Meski demikian, langkah deteksi dini tetap diberlakukan.
Dia pun meminta masyarakat untuk pro aktif dan melaporkan setiap gejala gangguan kamtibmas ke aparat kepolisian terdekat.
Siang kemarin, Kapolda mengirimkan surat perintah kepada setiap Kapolres di wilayahnya untuk mengantisipasi terjadinya aksi penembakan misterius masuk ke Sulsel.
"Hari ini (kemarin) sudah kita minta seluruh Kapolres tingkatkan kewaspadaan. Kita juga buat protap pengamanan," terang Burhanudin, Rabu (11/9/2013).
Dalam protap tersebut, Burhanuddin meminta seluruh personelnya untuk tidak jalan sendiri dalam melakukan patroli, baik malam maupun siang hari.
Minimal, jika melakukan patroli menggunakan pakaian lengkap, harus diback-up petugas berpakaian preman sebagai langkah antisipasi.
"Dalam penugasan, harus lebih dari satu orang dan ditemani petugas berpakaian sipil," ungkap jenderal bintang dua ini.
Selain itu, pada titik-titik yang dianggap rawan, akan dilakukan patroli dan razia 24 jam untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sebenarnya sudah sejak lama kita berlakukan ini. Tapi mengingat terjadi lagi penembakan di Jakarta, kita tingkatkan kembali," bebernya.
Sementara itu, dari pantauan KORAN SINDO kemarin, pengetatan pengamanan juga mulai diberlakukan di Mapolda Sulselbar.
Setiap tamu yang akan masuk ke Mapolda, menjalani pemeriksaan di dua unit pos polisi di pintuk gerbang Mapolda di Jalan Perintis Kemerdekaan, Biringkanaya.
Pengetatan keamanan tersebut juga tampak dari banyaknya personel bersenjata lengkap yang memeriksa setiap tamu yang akan masuk.
Hal serupa juga tampak di Mapolrestabes Makassar di Jalan Ahmad Yani. Bahkan, kendaraan yang keluar masuk diperiksa satu per satu oleh petugas kepolisian.
"Ini sebagai langkah antisipasi saja, pasca penembakan personel polisi di Jakarta. Makanya markas-markas polisi di Sulsel diperketat," ujar Kabid Humas Polda Kombes Pol Endi Sutendi secara terpisah.
Dari hasil laporan intelejen, Endi mengaku belum ada yang harus dikhawatirkan. Meski demikian, langkah deteksi dini tetap diberlakukan.
Dia pun meminta masyarakat untuk pro aktif dan melaporkan setiap gejala gangguan kamtibmas ke aparat kepolisian terdekat.
(lns)