Usai kencan, leher Maya ditusuk gunting
A
A
A
Sindonews.com - Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi eks Teratai Putih, Kampung Baru Palembang, Maya (23) ditemukan tewas bersimbah darah dengan gunting masih tertancap di leher kirinya.
Selanjutnya, jenazah wanita berambut panjang itu langsung dibawa petugas Polsekta Sukarami Palembang, ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin Palembang, guna visum.
Diduga, warga Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, ini tewas dibunuh teman kencannya. Menurut keterangan adik korban Sarah (22), kakak kandungnya itu sudah dua tahun bekerja di wisma lokalisasi Kampung Baru.
”Kalau saya baru satu bulan dan tidak punya firasat apa-apa," ujar Sarah, di kamar jenazah RUSP Dr Mohammad Hoesin Palembang, kepada wartawan, Kamis (5/9/2013).
Ditambahkan dia, jenazah kakaknya pertama ditemukan oleh seorang tamu pria yang mau meminta minum di kamar kakaknya. Tamu itu sempat mengetuk pintu kamar berulangkali, hingga terbuka sedikit. Betapa kaget dia, ketika pintu terbuka banyak darah di kasur dan posisi kakaknya ditutupi selimut.
”Tamu itu lalu melaporkan kepada pemilik wisma dan saya juga langsung datang ke kamar kakak. Pas kami buka selimut, kakak sudah tidak bernyawa dengan badan terlentang dan ada guting rambut yang masih menancap di leher kirinya,” tandasnya.
Berdasarkan ingatannya, sekira pukul 01.30 WIB, ada dua orang tamu pria menggunakan sepeda motor datang ke wisma tempat mereka bekerja.
”Satu masuk ke kamar kakak, satu lagi nunggu di atas motor. Ciri-ciri orang yang masuk ke kamar sama kakak, orangnya pendek agak gemuk, dan rambutnya panjang serta pakai motor bebek tidak ada plat nomornya,” tukasnya.
Saat ini, kasus itu sudah dilaporkan ke petugas SPKT Polsekta Sukarami Palembang. Dia berharap, pembunuh kakaknya dapat ditangkap. ”Karena kami di Jawa sudah tidak ada keluarga lagi, jadi jenazah kakak saya akan dikubur di Palembang saja,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolsekta Sukarami Palembang Kompol Imam Tarmudi membenarkan adanya kejadian tersebut. ”Anggota reskrim dan piket sudah datang ke tempat kejadian peristiwa (TKP). Hingga saat ini kita masih melakukan penyelidikan. Apakah dibunuh teman kencannya atau bukan,” ungkap Imam.
Selanjutnya, jenazah wanita berambut panjang itu langsung dibawa petugas Polsekta Sukarami Palembang, ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin Palembang, guna visum.
Diduga, warga Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, ini tewas dibunuh teman kencannya. Menurut keterangan adik korban Sarah (22), kakak kandungnya itu sudah dua tahun bekerja di wisma lokalisasi Kampung Baru.
”Kalau saya baru satu bulan dan tidak punya firasat apa-apa," ujar Sarah, di kamar jenazah RUSP Dr Mohammad Hoesin Palembang, kepada wartawan, Kamis (5/9/2013).
Ditambahkan dia, jenazah kakaknya pertama ditemukan oleh seorang tamu pria yang mau meminta minum di kamar kakaknya. Tamu itu sempat mengetuk pintu kamar berulangkali, hingga terbuka sedikit. Betapa kaget dia, ketika pintu terbuka banyak darah di kasur dan posisi kakaknya ditutupi selimut.
”Tamu itu lalu melaporkan kepada pemilik wisma dan saya juga langsung datang ke kamar kakak. Pas kami buka selimut, kakak sudah tidak bernyawa dengan badan terlentang dan ada guting rambut yang masih menancap di leher kirinya,” tandasnya.
Berdasarkan ingatannya, sekira pukul 01.30 WIB, ada dua orang tamu pria menggunakan sepeda motor datang ke wisma tempat mereka bekerja.
”Satu masuk ke kamar kakak, satu lagi nunggu di atas motor. Ciri-ciri orang yang masuk ke kamar sama kakak, orangnya pendek agak gemuk, dan rambutnya panjang serta pakai motor bebek tidak ada plat nomornya,” tukasnya.
Saat ini, kasus itu sudah dilaporkan ke petugas SPKT Polsekta Sukarami Palembang. Dia berharap, pembunuh kakaknya dapat ditangkap. ”Karena kami di Jawa sudah tidak ada keluarga lagi, jadi jenazah kakak saya akan dikubur di Palembang saja,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolsekta Sukarami Palembang Kompol Imam Tarmudi membenarkan adanya kejadian tersebut. ”Anggota reskrim dan piket sudah datang ke tempat kejadian peristiwa (TKP). Hingga saat ini kita masih melakukan penyelidikan. Apakah dibunuh teman kencannya atau bukan,” ungkap Imam.
(san)