Ratusan siswa di Solo tawuran
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terlibat tawur usai pertandingan Liga Pelajar Indonesia (Lipio) di Stadion Sriwedari Solo.
Saling pukul dan saling lempar batu tak bisa dihindari lagi. Siswa yang terlibat dalam aksi itu SMK Muhamadiyah, SMK Ksatrian dan SMK Murni Solo.
Keterangan yang didapatkan dari sejumlah saksi mata menyebutkan, Rabu siang ratusan siswa yang diduga dari SMK Muhammadiyah 1 Solo dan SMK Ksatrian Solo mendatangi SMK Murni yang berada di Jalan Dr Wahidin Solo.
Sesampainya di kompleks SMK Murni, gabungan pelajar itu langsung melempari batu ke arah kompleks sekolah.
Tidak hanya itu, gabungan pelajar tersebut juga mencegat dan menghajar tiap siswa SMK Murni yang ditemui lewat di depan sekolah. Para siswa itu nekat melukai seorang Guru BP yang berada di lokasi kejadian.
Para siswa itu juga merusak fasilitas seperti Monumen Kebangkitan Nasional dan sepeda motor milik siswa SMK Murni.
Sementara itu, Humas SMK Murni Nono Budiarto mengatakan, ratusan siswa itu tiba-tiba datang dan melempari batu ke arah bangunan sekolah, akibatnya lampu-lampu sekolah ikut rusak. Monumen juga jadi sasaran, padahal benda itu merupakan cagar budaya yang dilindungi.
“Kejadiannya sangat cepat, sekitar pukul 12.00 WIB, atau sesaat setelah pertandingan antara SMK Murni dan SMK Muhammadiyah berlangsung. Ketika itu SMK Muhammadiyah I unggul atas SMK Murni, namun dalam pertandingan itu, terjadi gesekan antar supporter di dalam lapangan yang berujung
pelemparan dan bentrok,” ucapnya.
Ada dua siswa atas Nama Govinda dan Freddy menjadi korban pemukulan tersebut. Selain itu Guru BP atas nama Ninik, juga terluka di bagian punggung, karena terlempar batu.
Kanit Reskrim Polsek Laweyan, AKP Agus Pamungkas, mengatakan saat ini pihakntya telah berkoordinasi dengan sekolah untuk menenangkan para siswa.
Selain itu pihaknya juga meminta keterangan dari para saksi dan juga korban dari bentrokan tersebut.
Saling pukul dan saling lempar batu tak bisa dihindari lagi. Siswa yang terlibat dalam aksi itu SMK Muhamadiyah, SMK Ksatrian dan SMK Murni Solo.
Keterangan yang didapatkan dari sejumlah saksi mata menyebutkan, Rabu siang ratusan siswa yang diduga dari SMK Muhammadiyah 1 Solo dan SMK Ksatrian Solo mendatangi SMK Murni yang berada di Jalan Dr Wahidin Solo.
Sesampainya di kompleks SMK Murni, gabungan pelajar itu langsung melempari batu ke arah kompleks sekolah.
Tidak hanya itu, gabungan pelajar tersebut juga mencegat dan menghajar tiap siswa SMK Murni yang ditemui lewat di depan sekolah. Para siswa itu nekat melukai seorang Guru BP yang berada di lokasi kejadian.
Para siswa itu juga merusak fasilitas seperti Monumen Kebangkitan Nasional dan sepeda motor milik siswa SMK Murni.
Sementara itu, Humas SMK Murni Nono Budiarto mengatakan, ratusan siswa itu tiba-tiba datang dan melempari batu ke arah bangunan sekolah, akibatnya lampu-lampu sekolah ikut rusak. Monumen juga jadi sasaran, padahal benda itu merupakan cagar budaya yang dilindungi.
“Kejadiannya sangat cepat, sekitar pukul 12.00 WIB, atau sesaat setelah pertandingan antara SMK Murni dan SMK Muhammadiyah berlangsung. Ketika itu SMK Muhammadiyah I unggul atas SMK Murni, namun dalam pertandingan itu, terjadi gesekan antar supporter di dalam lapangan yang berujung
pelemparan dan bentrok,” ucapnya.
Ada dua siswa atas Nama Govinda dan Freddy menjadi korban pemukulan tersebut. Selain itu Guru BP atas nama Ninik, juga terluka di bagian punggung, karena terlempar batu.
Kanit Reskrim Polsek Laweyan, AKP Agus Pamungkas, mengatakan saat ini pihakntya telah berkoordinasi dengan sekolah untuk menenangkan para siswa.
Selain itu pihaknya juga meminta keterangan dari para saksi dan juga korban dari bentrokan tersebut.
(lns)