Pilkada Riau diprediksi berlangsung dua putaran
Pilkada Riau diprediksi berlangsung dua putaran
A
A
A
Sindonews.com - Perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Riau yang bakal dihelat pagi ini, Rabu (4/9/2013), diprediksi bakal berlangsung dua putaran.
Hal itu diungkapkan Pengamat Politik Hukum dan Tata Negara Riau, Maxaxai Indra. Menurutnya, hal itu lantaran lima pasangan kandidat memiliki kekuatan seimbang untuk meraih sematan Gubernur dan Wakil Gubernur di wilayah tersebut.
"Kalau saya lihat, semua kekuatan sama, tidak ada yang lebih satu sama lain. Karena tidak ada yang dominan, saya prediksi tidak hanya satu putaran," kata Maxaxai Indra kepada Sindonews, Rabu (4/9/2013).
Kekuatan itu lahir karena kebanyakan cagub dan cawagub tersebut berlatar belakang kepala daerah. Hal itulah yang membuat kekuatan peserta pemiluka akan terkosentrasi di wilayahnya. Masyarakatpun dinilai akan kesulitan memilih siapa pemimpin mereka secara akumulasi.
"Seperti Bupati Rokan Hulu yang diusung Demokrat, akan dominan di daerahnya. Begitu juga dengan Bupati Rokan Hilir (Rohil) Annas Maamun (diusung Golkar), Wakil Bupati Meranti Marsul Kasmy (Demokrat), Wakil Wali Kota Dumai, Agus Hidayat dan mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah (diusung Gerinda) semua akan menjadi jago di kandangnya. Jadi kekuatan para kandidat ini hampir sama," sebutnya.
Dari lima pasangan yang muncul, lanjutnya menilai, sejauh ini belum ada yang benar-benar disukai seluruh masyarakat. Karena para kandidat yang tampil di pilgub hanya kalangan elitis (para pejabat), bukan dari kalangan yang muncul dari masyarakat.
Hal itu diungkapkan Pengamat Politik Hukum dan Tata Negara Riau, Maxaxai Indra. Menurutnya, hal itu lantaran lima pasangan kandidat memiliki kekuatan seimbang untuk meraih sematan Gubernur dan Wakil Gubernur di wilayah tersebut.
"Kalau saya lihat, semua kekuatan sama, tidak ada yang lebih satu sama lain. Karena tidak ada yang dominan, saya prediksi tidak hanya satu putaran," kata Maxaxai Indra kepada Sindonews, Rabu (4/9/2013).
Kekuatan itu lahir karena kebanyakan cagub dan cawagub tersebut berlatar belakang kepala daerah. Hal itulah yang membuat kekuatan peserta pemiluka akan terkosentrasi di wilayahnya. Masyarakatpun dinilai akan kesulitan memilih siapa pemimpin mereka secara akumulasi.
"Seperti Bupati Rokan Hulu yang diusung Demokrat, akan dominan di daerahnya. Begitu juga dengan Bupati Rokan Hilir (Rohil) Annas Maamun (diusung Golkar), Wakil Bupati Meranti Marsul Kasmy (Demokrat), Wakil Wali Kota Dumai, Agus Hidayat dan mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah (diusung Gerinda) semua akan menjadi jago di kandangnya. Jadi kekuatan para kandidat ini hampir sama," sebutnya.
Dari lima pasangan yang muncul, lanjutnya menilai, sejauh ini belum ada yang benar-benar disukai seluruh masyarakat. Karena para kandidat yang tampil di pilgub hanya kalangan elitis (para pejabat), bukan dari kalangan yang muncul dari masyarakat.
(rsa)
Explore More