Anggota Banser geruduk Mapolsek Sentolo
A
A
A
Sindonews.com – Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kulonprogo mendatangi Kantor Polsek Sentolo. Kedatangan mereka ini ingin menanyakan tindak lanjut kasus pengeroyokan terhadap anggota Banser oleh orang mengaku dari Paguyuban Ngombe Ciu (Pangunci).
Anggota Banser ini datang mengendarai belasan sepeda motor, juga dua mobil Isuzu Panther dan satu pikap.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kulonprogo Didik Khomeidi mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Mapolsek Sentolo untuk menanyakan perkembangan pengeroyokan terhadap Andreas, 24 Agustus silam.
“Kami ingin mempertanyakan sekaligus mendukung kepolisian untuk mengungkap kasus ini tanpa pandang bulu. Karena kami mendapat info jika pelaku pengeroyokan dibekingi oknum,” kata Didik, Selasa (3/9/2013).
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan Kapolsek, sejauh ini kepolisian sudah menetapkan dua tersangka dari kasus itu. Satu ditahan namun satu lagi tidak ditahan karena masih di bawah umur dan masih sekolah.
Namun demikian, dia meyakini pelaku pengeroyokan lebih dari 10 orang bahkan mungkin mencapai 15 orang.
Angka itu didapat dari keterangan korban yang mengaku dikeroyok tidak hanya di satu titik lokasi saja. Melainkan juga di beberapa titik lokasi lain.
“Kami akan terus mengawal kasus ini dan akan memberikan advokasi bagi korban karena GP Ansor kan punya LBH Ansor. Kami akan optimalkan itu,” kata Didik.
Sementara itu, Kapolsek Sentolo Kompol Budi Susilatno mengatakan, sejauh ini tersangka pengeroyokan Andreas memang baru dua orang.
Namun tersangka dimungkinkan bertambah bila ada bukti baru yang menguatkan dugaan itu. Dia meminta Banser membantu kepolisian mengungkap pelaku lainnya.
Menurut Budi, penanganan kasus pengeroyokan masih on the track. Dia menjamin penanganan kasus itu bebas intervensi. Dia juga memastikan isu tersangka dibekingi aparat tidaklah benar.
“Tidak zaman lagi oknum berlindung dibalik organisasi untuk kepentingan pribadi. Jadi tiak ada beking-bekingan,” tegasnya.
Anggota Banser ini datang mengendarai belasan sepeda motor, juga dua mobil Isuzu Panther dan satu pikap.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kulonprogo Didik Khomeidi mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Mapolsek Sentolo untuk menanyakan perkembangan pengeroyokan terhadap Andreas, 24 Agustus silam.
“Kami ingin mempertanyakan sekaligus mendukung kepolisian untuk mengungkap kasus ini tanpa pandang bulu. Karena kami mendapat info jika pelaku pengeroyokan dibekingi oknum,” kata Didik, Selasa (3/9/2013).
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan Kapolsek, sejauh ini kepolisian sudah menetapkan dua tersangka dari kasus itu. Satu ditahan namun satu lagi tidak ditahan karena masih di bawah umur dan masih sekolah.
Namun demikian, dia meyakini pelaku pengeroyokan lebih dari 10 orang bahkan mungkin mencapai 15 orang.
Angka itu didapat dari keterangan korban yang mengaku dikeroyok tidak hanya di satu titik lokasi saja. Melainkan juga di beberapa titik lokasi lain.
“Kami akan terus mengawal kasus ini dan akan memberikan advokasi bagi korban karena GP Ansor kan punya LBH Ansor. Kami akan optimalkan itu,” kata Didik.
Sementara itu, Kapolsek Sentolo Kompol Budi Susilatno mengatakan, sejauh ini tersangka pengeroyokan Andreas memang baru dua orang.
Namun tersangka dimungkinkan bertambah bila ada bukti baru yang menguatkan dugaan itu. Dia meminta Banser membantu kepolisian mengungkap pelaku lainnya.
Menurut Budi, penanganan kasus pengeroyokan masih on the track. Dia menjamin penanganan kasus itu bebas intervensi. Dia juga memastikan isu tersangka dibekingi aparat tidaklah benar.
“Tidak zaman lagi oknum berlindung dibalik organisasi untuk kepentingan pribadi. Jadi tiak ada beking-bekingan,” tegasnya.
(lns)