Karyawan Pertamina ditemukan tewas di tempat karaoke
A
A
A
Sindonews.com - Seorang karyawan Pertamina, Didit Akhmad Triadi (34) ditemukan tak bernyawa di Karaoke D'Dragon yang terletak di Hotel Gino Ferucci, Jalan Kebon Jati, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Senin (2/9/2013).
Wakapolrestabes Bandung, AKBP Awal Chaeruddin, mengatakan korban yang pertama kali ditemukan oleh pekerja di karaoke pada Senin pagi ini diketahui memiliki riwayat sakit asma.
"Dari keluarganya bilang, korban ada riwayat sakit asma," kata Awal di lokasi kejadian.
Menurutnya, untuk kepentingan penyelidikan korban kini dibawa ke kamar mayat RS Hasan Sadikin (RSHS) untuk menjalani visum. "Kalau penyebab kematian, nanti yang bisa menyebutkan dokter rumah sakit," ucapnya.
Sementara itu, PR Kagum Grup, Evaldo Desfarillo mengatakan, saat ini tempat karaoke yang sudah ada sejak dua tahun lalu itu diberi police line oleh pihak kepolisian.
"Karaoke D'Dragon itu bukan milik Kagum Grup, hanya menyewa tempat saja di hotel. Dan saat ini, tempat sudah di police line. Sementara barang milik korban baik yang dikamar atau yang di karaoke sudah diamankan polisi," bebernya.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, korban adalah seorang karyawan di Pertamina, Jakarta, yang sedang bertugas di Kota Bandung. Korban tiba di hotel pada Minggu 1 September sekira pukul 17.52 WIB dan menginap di salah satu kamar hotel.
Sekira pukul 20.43 WIB, korban datang ke karaoke yang berada di lantai satu dan masuk ke room nomor enam. Di tempat itu pun, korban sempat meminta ditemani seolang pemandu lagu (PL) berinisial S.
Di tempat itu, korban memesan satu botol minuman keras jenis Controu ditambah dengan beberapa minuman Cocktail. Sekira pukul 01.30 WIB korban selesai dan membayar billing karaoke.
Saat membayar ke kasir, korban sempat muntah dan melepaskan sabuk juga jam dan beberapa barang pribadinya seperti telepon genggam dan dompet. Di dekat kasir atau lounge karaoke, korban sempat tertidur.
Sekira pukul 4.00 WIB, petugas keamanan sempat membangunkannya namun karena disangka tertidur petugas pun membiarkannya.
Barulah sekira pukul 07.30 WIB petugas keamanan dan seorang pejabat di hotel mencoba membangunkan korban. Namun, saat itu korban tak berdaya dan dipastikan telah meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan polisi mengamankan beberapa barang bukti uang pecahan rupiah, dollar singapura dan dollar Amerika. Selain itu polisi juga mengamankan beberapa telepon dan identitas milik korban.
Wakapolrestabes Bandung, AKBP Awal Chaeruddin, mengatakan korban yang pertama kali ditemukan oleh pekerja di karaoke pada Senin pagi ini diketahui memiliki riwayat sakit asma.
"Dari keluarganya bilang, korban ada riwayat sakit asma," kata Awal di lokasi kejadian.
Menurutnya, untuk kepentingan penyelidikan korban kini dibawa ke kamar mayat RS Hasan Sadikin (RSHS) untuk menjalani visum. "Kalau penyebab kematian, nanti yang bisa menyebutkan dokter rumah sakit," ucapnya.
Sementara itu, PR Kagum Grup, Evaldo Desfarillo mengatakan, saat ini tempat karaoke yang sudah ada sejak dua tahun lalu itu diberi police line oleh pihak kepolisian.
"Karaoke D'Dragon itu bukan milik Kagum Grup, hanya menyewa tempat saja di hotel. Dan saat ini, tempat sudah di police line. Sementara barang milik korban baik yang dikamar atau yang di karaoke sudah diamankan polisi," bebernya.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, korban adalah seorang karyawan di Pertamina, Jakarta, yang sedang bertugas di Kota Bandung. Korban tiba di hotel pada Minggu 1 September sekira pukul 17.52 WIB dan menginap di salah satu kamar hotel.
Sekira pukul 20.43 WIB, korban datang ke karaoke yang berada di lantai satu dan masuk ke room nomor enam. Di tempat itu pun, korban sempat meminta ditemani seolang pemandu lagu (PL) berinisial S.
Di tempat itu, korban memesan satu botol minuman keras jenis Controu ditambah dengan beberapa minuman Cocktail. Sekira pukul 01.30 WIB korban selesai dan membayar billing karaoke.
Saat membayar ke kasir, korban sempat muntah dan melepaskan sabuk juga jam dan beberapa barang pribadinya seperti telepon genggam dan dompet. Di dekat kasir atau lounge karaoke, korban sempat tertidur.
Sekira pukul 4.00 WIB, petugas keamanan sempat membangunkannya namun karena disangka tertidur petugas pun membiarkannya.
Barulah sekira pukul 07.30 WIB petugas keamanan dan seorang pejabat di hotel mencoba membangunkan korban. Namun, saat itu korban tak berdaya dan dipastikan telah meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan polisi mengamankan beberapa barang bukti uang pecahan rupiah, dollar singapura dan dollar Amerika. Selain itu polisi juga mengamankan beberapa telepon dan identitas milik korban.
(rsa)