Polisi nilai keterangan korban penculikan janggal
A
A
A
Sindonews.com - Aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap kasus penculikan dan penyekapan yang menimpa siswi SMP Negeri 3 Makassar berinisial FK (14).
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik Sat Reskrim Polrestabes, ditemukan sejumlah keterangan korban yang berbeda dengan sejumlah saksi-saksi lainnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro mengungkapkan, antara keterangan saksi dan korban penculikan, banyak keterangan yang saling bertolak belakang.
Salah satunya, kata Endro, saat korban dibawah masuk ke dalam kamar wisma di Jalan Urip Sumoharjo, FK mengaku dalam keadaan pingsan dan baru sadar setelah berada di dalam ruangan.
Namun dari sejumlah resepsionis wisma, para saksi ini melihat korban dalam keadaan sadar berjalan bersama tersangka, yang saat ini masih buron.
"Ada keterangan yang janggal menurut kami. Hal ini yang akan kita gali terus, apakah korban sadar atau tidak sadar masuk ke dalam wisma," beber Endro ketika dihubungi, Minggu (1/9/2013).
Berdasarkan hasil visum RS Bhayangkara, korban diketahui beberapa kali mengalami penyiksaan dan kekerasan seksual selama dua hari dalam penyekapan.
Sementara itu, hingga kini, pelaku yang diketahui sebagai seorang supir taksi di salah satu perusahaan di Makassar, masih dalam pengejaran.
Polisi bahkan beberapa kali melakukan penggerebekan di lokasi yang diduga sebagai persembunyian tersangka. Namun hasilnya masih nihil.
"Identitasnya sudah kita tahu. Bahkan anggota beberapa kali mendatangi rumahnya, tapi yang bersangkutan. Tidak ditemukan," bebernya.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik Sat Reskrim Polrestabes, ditemukan sejumlah keterangan korban yang berbeda dengan sejumlah saksi-saksi lainnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro mengungkapkan, antara keterangan saksi dan korban penculikan, banyak keterangan yang saling bertolak belakang.
Salah satunya, kata Endro, saat korban dibawah masuk ke dalam kamar wisma di Jalan Urip Sumoharjo, FK mengaku dalam keadaan pingsan dan baru sadar setelah berada di dalam ruangan.
Namun dari sejumlah resepsionis wisma, para saksi ini melihat korban dalam keadaan sadar berjalan bersama tersangka, yang saat ini masih buron.
"Ada keterangan yang janggal menurut kami. Hal ini yang akan kita gali terus, apakah korban sadar atau tidak sadar masuk ke dalam wisma," beber Endro ketika dihubungi, Minggu (1/9/2013).
Berdasarkan hasil visum RS Bhayangkara, korban diketahui beberapa kali mengalami penyiksaan dan kekerasan seksual selama dua hari dalam penyekapan.
Sementara itu, hingga kini, pelaku yang diketahui sebagai seorang supir taksi di salah satu perusahaan di Makassar, masih dalam pengejaran.
Polisi bahkan beberapa kali melakukan penggerebekan di lokasi yang diduga sebagai persembunyian tersangka. Namun hasilnya masih nihil.
"Identitasnya sudah kita tahu. Bahkan anggota beberapa kali mendatangi rumahnya, tapi yang bersangkutan. Tidak ditemukan," bebernya.
(ysw)