KarSa unggul, PAN minta Demokrat tak besar kepala
A
A
A
Sindonews.com - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Didi Supriyanto, meminta agar Partai Demokrat tak perlu 'kepedean' atas kemenangan pasangan nomor urut satu, Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa), di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) yang disebutkan sejumlah lembaga survei melalui perhitungan cepat (quick count).
Sebab, menurutnya, keunggulan sementara Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) di berbagai quick count itu bukan karena kebesaran Partai Demokrat, melainkan karena ketokohan dari pasangan nomor urut satu tersebut.
"Di Jatim kan Partai Demokrat merasa besar kepala nih. Tak usah 'ge-er', itu bukan karena Partai Demokrat, itu karena ketokohan Soekarwo dan Syaifullah sendiri. Tak bisa itu diklaim oleh Partai Demokrat," ujar Didi di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Menurutnya, keunggulan sementara pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) ini bukan karena mesin partai.
"Itu karena kemampuan KarSa sendiri. KarSa kan berhasil menjaga stabilitas kemanan, berhasil membuat pertumbuhan ekonomi di atas tingkat nasional," imbuhnya.
Kemenangan KarSa juga disebutkan lantaran sosok mereka yang dinilai mampu menjaga hubungan dengan para tokoh ulama, kyai di Jatim. "Dan juga mereka cepat mengambil keputusan," pungkasnya.
Diketahui sejumlah lembaga survei menyebutkan jika pasangan KarSa unggul dari ketiga pasangan lainnya dalam 'pertarungan' Pilgub Jatim.
Berdasarkan hasil quick count akhir yang dilakukan Indonesia Research Center (IRC), pasangan KarSa yang digadang 30 partai politik (Parpol) itu mendapatkan suara sekira 47,36 persen.
Diurutan kedua, ditempati pasangan nomor urut 4, Khofifah Indar Parawansa - Herman S Sumawiredja (Berkah) dengan suara sekira 37,28 persen. Pasangan Berkah, diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PKPI, PPNUI, Partai Kedaulatan, PMB dan PKPB.
Pasangan nomor urut 3, Bambang DH - Said Abdullah yang diusung partai tunggal, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), harus puas menempati posisi ketiga dengan raihan suara sekira 12,92 persen.
Di tempat paling buncit, ditempati pasangan pasangan nomor urut 2, Eggi Sudjana dan M Sihat, dengan raihan suara sekira 2,44 persen.
Sebab, menurutnya, keunggulan sementara Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) di berbagai quick count itu bukan karena kebesaran Partai Demokrat, melainkan karena ketokohan dari pasangan nomor urut satu tersebut.
"Di Jatim kan Partai Demokrat merasa besar kepala nih. Tak usah 'ge-er', itu bukan karena Partai Demokrat, itu karena ketokohan Soekarwo dan Syaifullah sendiri. Tak bisa itu diklaim oleh Partai Demokrat," ujar Didi di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Menurutnya, keunggulan sementara pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) ini bukan karena mesin partai.
"Itu karena kemampuan KarSa sendiri. KarSa kan berhasil menjaga stabilitas kemanan, berhasil membuat pertumbuhan ekonomi di atas tingkat nasional," imbuhnya.
Kemenangan KarSa juga disebutkan lantaran sosok mereka yang dinilai mampu menjaga hubungan dengan para tokoh ulama, kyai di Jatim. "Dan juga mereka cepat mengambil keputusan," pungkasnya.
Diketahui sejumlah lembaga survei menyebutkan jika pasangan KarSa unggul dari ketiga pasangan lainnya dalam 'pertarungan' Pilgub Jatim.
Berdasarkan hasil quick count akhir yang dilakukan Indonesia Research Center (IRC), pasangan KarSa yang digadang 30 partai politik (Parpol) itu mendapatkan suara sekira 47,36 persen.
Diurutan kedua, ditempati pasangan nomor urut 4, Khofifah Indar Parawansa - Herman S Sumawiredja (Berkah) dengan suara sekira 37,28 persen. Pasangan Berkah, diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PKPI, PPNUI, Partai Kedaulatan, PMB dan PKPB.
Pasangan nomor urut 3, Bambang DH - Said Abdullah yang diusung partai tunggal, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), harus puas menempati posisi ketiga dengan raihan suara sekira 12,92 persen.
Di tempat paling buncit, ditempati pasangan pasangan nomor urut 2, Eggi Sudjana dan M Sihat, dengan raihan suara sekira 2,44 persen.
(rsa)