Rabies serang Anjing Peking di Bali
A
A
A
Sindonews.com - Setelah menggigit tuannya, seekor anjing jenis peking di Kabupaten Gianyar, Bali ditemukan tewas dan belakangan diketahui positif terkena rabies.
Serangan virus rabies tidak hanya terhadap anjing lokal kasus agak langka terjadi pada seekor anjing jenis peking.
"Kami terima laporan, setelah anjing itu menggigit pemiliknya kemudian mati, dari sample BB-vet memang dipastikan positif rabies," jelas Kepala Dinas Peternakan Gianyar Made Raka dalam keterangan resminya, Kamis (29/8/2013).
Temuan anjing rabies ini berawal dari laporan Wayan Darmaja (43) warga di Banjar Dlod Tangluk, Gianyar yang mengaku digigit anjing piaraannya itu.
Diketahui, anjing itu dibeli dari pedagang anjing jalanan yang berjualan di sekitar di Pasar Sukawati, Gianyar pada Minggu, 11 Agustus 2013.
Umur anjing jantan berwarna hitam biru sekira delapan bulan kemudian dipelihara Darmaja.
Sekira tanggal 12 Agustus, anjing menggigit tangan kiri Darmaja dan kemudian menunjukkan gejala klinis rabies seperti mengigit benda di sekitarnya.
"Anjing itu juga ketakutan terhadap cahaya dan ada gejala klinis lainnya," imbuh Petugas Penanggulangan Rabies Dinas Peternakan, Gianyar drh. I Gusti Ngurah Dibya Presata,
Setelah anjing mendapatkan vaksin anti Rabies di Puskesmas, tak lama kemudian ditemukan mati di kandang.
“Kami sempat uji sample otaknya ke BB-vet,” ujarnya.
Berdasar temuan itu, petugas Disnak Gianyar berupaya mencari identitas pemilik termasuk melacak riwayat anjing saat-saat terakhir sebelum ditemukan tewas.
Petugas menemukan keanehan pada anjing itu yang dijual murah oleh pedagang seharga Rp50 ribu, padahal harga di pasaran mencapai Rp2,5 juta
"Saya khawair, ada kesengajaan membuang anjing yang sudah menunjukkan gejala rabies," imbuh dia.
Pascakejadian itu, Disnak Gianyar melaksanakan vaksinasi massal dan eliminasi anjing liar yang ada di wilayah itu.
Informasinya, ada 14 anjing liar telah dieliminasi, sedang vaksinasi dilakukan terhadap 16 anjing lainnya.
Serangan virus rabies tidak hanya terhadap anjing lokal kasus agak langka terjadi pada seekor anjing jenis peking.
"Kami terima laporan, setelah anjing itu menggigit pemiliknya kemudian mati, dari sample BB-vet memang dipastikan positif rabies," jelas Kepala Dinas Peternakan Gianyar Made Raka dalam keterangan resminya, Kamis (29/8/2013).
Temuan anjing rabies ini berawal dari laporan Wayan Darmaja (43) warga di Banjar Dlod Tangluk, Gianyar yang mengaku digigit anjing piaraannya itu.
Diketahui, anjing itu dibeli dari pedagang anjing jalanan yang berjualan di sekitar di Pasar Sukawati, Gianyar pada Minggu, 11 Agustus 2013.
Umur anjing jantan berwarna hitam biru sekira delapan bulan kemudian dipelihara Darmaja.
Sekira tanggal 12 Agustus, anjing menggigit tangan kiri Darmaja dan kemudian menunjukkan gejala klinis rabies seperti mengigit benda di sekitarnya.
"Anjing itu juga ketakutan terhadap cahaya dan ada gejala klinis lainnya," imbuh Petugas Penanggulangan Rabies Dinas Peternakan, Gianyar drh. I Gusti Ngurah Dibya Presata,
Setelah anjing mendapatkan vaksin anti Rabies di Puskesmas, tak lama kemudian ditemukan mati di kandang.
“Kami sempat uji sample otaknya ke BB-vet,” ujarnya.
Berdasar temuan itu, petugas Disnak Gianyar berupaya mencari identitas pemilik termasuk melacak riwayat anjing saat-saat terakhir sebelum ditemukan tewas.
Petugas menemukan keanehan pada anjing itu yang dijual murah oleh pedagang seharga Rp50 ribu, padahal harga di pasaran mencapai Rp2,5 juta
"Saya khawair, ada kesengajaan membuang anjing yang sudah menunjukkan gejala rabies," imbuh dia.
Pascakejadian itu, Disnak Gianyar melaksanakan vaksinasi massal dan eliminasi anjing liar yang ada di wilayah itu.
Informasinya, ada 14 anjing liar telah dieliminasi, sedang vaksinasi dilakukan terhadap 16 anjing lainnya.
(lns)