Sering digunjing, tetangga dibunuh
A
A
A
Sindonews.com - Gara-gara sering dipergunjingkan, Zainul Arifin (41), warga Wringinanom, Kelurahan Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, nekat membunuh Buati (37), tetangganya sendiri. Setelah melarikan diri, tersangka berhasil dibekuk petugas yang mengejarnya hingga di Kebumen, Jateng.
Keberadaan tersangka terendus setelah petugas memeriksa sejumlah saksi yang diduga mengetahui pembunuhan Buati. Setelah menelusuri sejumlah tempat, petugas berhasil menemukan tersangka, di tempat mangkal angkutan umum.
Pembunuhan sadis berlatar belakang dendam ini, terjadi pada Juli 2013. Saat itu, korban diketahui tergeletak di dalam kamar mandi dengan luka bacokan sebanyak 15 kali, di sekujur tubuhnya. Korban yang dilarikan ke RSSA Malang, akhirnya tewas dalam perjalanan.
"Saya merasa dendam karena seringkali digunjing dengan orang lain. Saya sakit hati, karena cerita itu tidak benar seluruhnya," kata Zainul Arifin, kepada petugas.
Kasubag Humas Polres Pasuruan AKP Suprihatin mengungkapkan, keberhasilan menangkap pelaku ini berkat kerja keras jajaran Sat Reskrim. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, petugas menemukan wedung (pisau 50 cm) berlumuran darah yang disembunyikan di dinding seng kamar mandi.
"Dari keterangan saksi, diketahui bahwa sebelum peristiwa terjadi, korban bertengkar dengan tersangka. Namun beberapa saat usai kejadian, tersangka sudah menghilang dari tempat tinggalnya," kata AKP Suprihatin.
Setelah melakukan penyelidikan, petugas meyakini bahwa pelaku pembunuhan sadis itu tak lain adalah tersangka yang sudah melarikan diri. Berbekal informasi dengan saksi-saksi, petugas melacak keberadaan pelaku yang bersembunyi di Kebumen, Jateng.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, saat ini tersangka diamankan bersama sejumlah barang bukti di Mapolres Pasuruan.
Keberadaan tersangka terendus setelah petugas memeriksa sejumlah saksi yang diduga mengetahui pembunuhan Buati. Setelah menelusuri sejumlah tempat, petugas berhasil menemukan tersangka, di tempat mangkal angkutan umum.
Pembunuhan sadis berlatar belakang dendam ini, terjadi pada Juli 2013. Saat itu, korban diketahui tergeletak di dalam kamar mandi dengan luka bacokan sebanyak 15 kali, di sekujur tubuhnya. Korban yang dilarikan ke RSSA Malang, akhirnya tewas dalam perjalanan.
"Saya merasa dendam karena seringkali digunjing dengan orang lain. Saya sakit hati, karena cerita itu tidak benar seluruhnya," kata Zainul Arifin, kepada petugas.
Kasubag Humas Polres Pasuruan AKP Suprihatin mengungkapkan, keberhasilan menangkap pelaku ini berkat kerja keras jajaran Sat Reskrim. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, petugas menemukan wedung (pisau 50 cm) berlumuran darah yang disembunyikan di dinding seng kamar mandi.
"Dari keterangan saksi, diketahui bahwa sebelum peristiwa terjadi, korban bertengkar dengan tersangka. Namun beberapa saat usai kejadian, tersangka sudah menghilang dari tempat tinggalnya," kata AKP Suprihatin.
Setelah melakukan penyelidikan, petugas meyakini bahwa pelaku pembunuhan sadis itu tak lain adalah tersangka yang sudah melarikan diri. Berbekal informasi dengan saksi-saksi, petugas melacak keberadaan pelaku yang bersembunyi di Kebumen, Jateng.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, saat ini tersangka diamankan bersama sejumlah barang bukti di Mapolres Pasuruan.
(san)