Warga Kalibawang tewas dengan mulut berbusa
Warga Kalibawang tewas dengan mulut berbusa
A
A
A
Sindonews.com – Salah seorang warga Dusun Kedondong II, Desa Banjararung, Kalibawang, BS (50), ditemukan tewas, pada Sabtu 24 Agustus 2013 dini hari. Korban meregang nyawa setelah sebelumnya diketahui menenggak minuman keras.
Kapolsek Kalibawang Kompol Susilo, maupun perangkat desa setempat membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek mengaku menerima informasi dari masyarakat terkait tewasnya BS. Informasi yang didapat, korban dikenal sering mengkonsumsi miras.
“Menurut keterangan dari keluarga, sekitar pukul 21.00 WIB, sebelum kejadian korban muntah-muntah kemudian tidur. Tengah malam istrinya terbangun dan menemukan suaminya sudah meninggal. Kemudian dia memanggil para tetangga,” kata Susilo, kepada wartawan, Selasa (27/8/2013).
Berdasarkan informasi, peristiwa bermula saat BS minum minuman keras di sekitar Lapangan Dekso, Banjararum, Kalibawang, bersama beberapa temannya, pada Kamis 22 Agustus 2013. Keesokan harinya, pada Jumat 23 Agustus 2013 malam, korban pulang ke rumahnya dan muntah-muntah.
Korban mengaku sakit perut dan sakit kepala. Setelah itu, korban meminta istrinya membeli obat pereda sakit kepala. Namun sekitar pukul 03.00 WIB, korban didapati sudah tak bernyawa dengan mulut berbusa. “Sementara ini, dalam penyelidikan, mungkin ada hal-hal yang berkaitan dengan miras,” terangnya.
Kepolisian, kata dia, juga tengah menyelidiki indikasi adanya oknum warga sekitar yang menjual miras. Hasilnya akan menjadi dasar melakukan langkah selanjutnya, seperti perlunya dilakukan operasi miras.
Salah satu perangkat Desa Banjararum Waridi membenarkan meninggalnya BS setelah minum minuman keras. Menurutnya, korban dikenal warga sekitar sebagai pecandu minuman keras.
Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak menyebar di masyarakat, Pemerintah Desa sudah menyampaikan imbauan kepada warga agar tidak mengkonsumsi miras maupun narkoba.
“Kami sampaikan imbauan melalui berbagai saluran seperti Karangtaruna. Kades menyampaikan ini untuk tonggak berpijak jangan pada minum miras,” terang Kabag Pemerintahan Desa Banjararum ini.
Kapolsek Kalibawang Kompol Susilo, maupun perangkat desa setempat membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek mengaku menerima informasi dari masyarakat terkait tewasnya BS. Informasi yang didapat, korban dikenal sering mengkonsumsi miras.
“Menurut keterangan dari keluarga, sekitar pukul 21.00 WIB, sebelum kejadian korban muntah-muntah kemudian tidur. Tengah malam istrinya terbangun dan menemukan suaminya sudah meninggal. Kemudian dia memanggil para tetangga,” kata Susilo, kepada wartawan, Selasa (27/8/2013).
Berdasarkan informasi, peristiwa bermula saat BS minum minuman keras di sekitar Lapangan Dekso, Banjararum, Kalibawang, bersama beberapa temannya, pada Kamis 22 Agustus 2013. Keesokan harinya, pada Jumat 23 Agustus 2013 malam, korban pulang ke rumahnya dan muntah-muntah.
Korban mengaku sakit perut dan sakit kepala. Setelah itu, korban meminta istrinya membeli obat pereda sakit kepala. Namun sekitar pukul 03.00 WIB, korban didapati sudah tak bernyawa dengan mulut berbusa. “Sementara ini, dalam penyelidikan, mungkin ada hal-hal yang berkaitan dengan miras,” terangnya.
Kepolisian, kata dia, juga tengah menyelidiki indikasi adanya oknum warga sekitar yang menjual miras. Hasilnya akan menjadi dasar melakukan langkah selanjutnya, seperti perlunya dilakukan operasi miras.
Salah satu perangkat Desa Banjararum Waridi membenarkan meninggalnya BS setelah minum minuman keras. Menurutnya, korban dikenal warga sekitar sebagai pecandu minuman keras.
Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak menyebar di masyarakat, Pemerintah Desa sudah menyampaikan imbauan kepada warga agar tidak mengkonsumsi miras maupun narkoba.
“Kami sampaikan imbauan melalui berbagai saluran seperti Karangtaruna. Kades menyampaikan ini untuk tonggak berpijak jangan pada minum miras,” terang Kabag Pemerintahan Desa Banjararum ini.
(san)
Explore More