577 jemaah haji Solo diberi vaksin miningitis
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah (Jateng) memastikan 572 jemaah calon haji (Calhaj) telah diberi vaksin meningitis hingga batas waktu pemberian materi imunitas itu pada 24 Agustus 2013 besok. Jemaah berisiko tinggi, ditandai khusus agar memudahkan DKK mendampingi aktivitasnya di Tanah Suci.
“Jadwal terakhir tahap kedua suntik meningitis besok sejak dimulai 19 Agustus. Sedangkan tahap pertama sudah dilakukan pada 25-31 Juli. Vaksinasi haji ini dilayani di 17 puskesmas untuk 572 jemaah asal Solo,” kata Koordinator Tim Haji DKK, Efi Setyawati Pertiwi, di Balai Kota Solo, Jumat (23/8/2013).
Pemberian imunitas virus influenza ini sekaligus pemeriksaan fisik jemaah. Oleh petugas, buku kesehatan jemaah haji (BKJH) diisi sesuai hasil pemeriksaan. Efi mengatakan, dokumen ini wajib ditandai khusus apabila jemaah menderita penyakit kronis.
“Akan ditandai dengan cap warna merah di sampul BKJH, yang berarti jemaah butuh pengawasan ekstra menyangkut kondisi kesehatannya. Misalnya berpenyakit diabetes, hipertensi, dan jantung,” terang dia.
Selain faktor kesehatan, kriteria risiko tinggi (risti) lain adalah manula. Dikatakannya, jemaah calhaj dipastikan gagal berangkat haji apabila menderita penyakit menular dan hamil.
“Kami memberi waktu panjang untuk pemeriksaan dan vaksinasi sebelum keberangkatan kloter 66 dan 67 asal Solo, yang diperkirakan 6 Oktober mendatang,” lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, vaksin meningitis menveo aktif bekerja di tubuh jemaah selama 24 bulan sejak disuntikkan. Efi menjamin aktivitas haji asal Solo selama di Tanah Suci diinformasikan intens oleh tim pembimbing haji daerah (TPHD) yang disiapkan pemkot.
Sebanyak empat personel disiapkan dari unsur DKK, Kementrian Agama (Kemenag), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan DPRD.
“Jadwal terakhir tahap kedua suntik meningitis besok sejak dimulai 19 Agustus. Sedangkan tahap pertama sudah dilakukan pada 25-31 Juli. Vaksinasi haji ini dilayani di 17 puskesmas untuk 572 jemaah asal Solo,” kata Koordinator Tim Haji DKK, Efi Setyawati Pertiwi, di Balai Kota Solo, Jumat (23/8/2013).
Pemberian imunitas virus influenza ini sekaligus pemeriksaan fisik jemaah. Oleh petugas, buku kesehatan jemaah haji (BKJH) diisi sesuai hasil pemeriksaan. Efi mengatakan, dokumen ini wajib ditandai khusus apabila jemaah menderita penyakit kronis.
“Akan ditandai dengan cap warna merah di sampul BKJH, yang berarti jemaah butuh pengawasan ekstra menyangkut kondisi kesehatannya. Misalnya berpenyakit diabetes, hipertensi, dan jantung,” terang dia.
Selain faktor kesehatan, kriteria risiko tinggi (risti) lain adalah manula. Dikatakannya, jemaah calhaj dipastikan gagal berangkat haji apabila menderita penyakit menular dan hamil.
“Kami memberi waktu panjang untuk pemeriksaan dan vaksinasi sebelum keberangkatan kloter 66 dan 67 asal Solo, yang diperkirakan 6 Oktober mendatang,” lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, vaksin meningitis menveo aktif bekerja di tubuh jemaah selama 24 bulan sejak disuntikkan. Efi menjamin aktivitas haji asal Solo selama di Tanah Suci diinformasikan intens oleh tim pembimbing haji daerah (TPHD) yang disiapkan pemkot.
Sebanyak empat personel disiapkan dari unsur DKK, Kementrian Agama (Kemenag), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan DPRD.
(rsa)