Polisi waspadai gesekan massa 3 kandidat di Pilkada Makassar
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang visi-misi kandidat Pilkada Wali Kota Makassar 1 September mendatang, aparat kepolisian mulai menyusun strategi pengamanan di sekitar DPRD Makassar.
Selain pengamanan ketat yang akan diberlakukan di dalam gedung, di luar arena visi misi juga menjadi fokus pengamanan dari petugas kepolisian.
Salah satunya, melakukan pengamanan terhadap massa dari ke-10 pasangan kandidat yang diperkirakan akan memenuhi Kantor DPRD Makassar.
Wakapolrestabes Makassar, AKBP Totok Lisdiarto, mengatakan khusus massa ke-10 pasangan, akan dilakukan pengamanan secara ketat.
Bahkan, polisi menyusun strategi untuk memisahkan seluruh massa kandidat, agar tidak terjadi gesekan yang bisa saja timbul.
"Yang jelas kita akan pisahkan massa dari masing-masing pasangan. Utamanya massa dari tiga pasangan kandidat yang dikhawatirkan bisa berbenturan saat visi misi," akunya kepada wartawan.
Saat disinggung mengenai siapa-siapa saja massa dari tiga kandidat yang dikhawatirkan pecah tersebut, Totok enggan menyebutkannya kepada wartawan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SINDO, ketiga massa tersebut masing-masing dari pasangan Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah (Noah), Supomo Guntur-Kadir Halid (Suka) dan massa Danny Pamanto-Syamsu Rizal (DIA).
Apalagi, beberapa hari terakhir, massa dari ketiga pasangan ini kerap terlibat perang urat syaraf di media. Belum lagi, dengan banyaknya black campaign yang menyudutkan ketiga pasangan tersebut.
Siang tadi, Polrestabes Makassar mengundang perwakilan KPU, Panwas, dan DPRD Makassar untuk membahas rencana pengamanan visi misi kandidat pada 1 September mendatang.
Dalam pertemuan itu, polisi meminta masukan dari penyelenggara Pilkada Makassar tersebut, khususnya terhadap pengamanan, maupun hal-hal yang harus diantisipasi sejak dini.
"Hari ini kita lakukan pertemuan, sekaligus membahas masalah pengamanan visi misi," pungkas Totok.
Diberitakan, selain rawan terjadinya gesekan dari masing-masing massa kandidat, visi misi tersebut rentan terjadinya sabotase dari pihak-pihak yang ingin membuat kekacauan.
Hal tersebut berdasarkan laporan intelejen yang masuk ke Polrestabes Makassar dan Polda Sulselbar.
Diperkirakan, sedikitnya 2.000 personel kepolisian akan mengawal jalannya visi misi ke-10 kandidat Wali Kota Makassar. Namun, jumlah tersebut belum final.
"Belum ada jumlah yang pasti. Intinya, kalau laporan intelejen banyak kerawanan, jumlah pasukan yang diturunkan pasti dalam jumlah besar," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes, AKBP M Ridwan.
Selain pengamanan ketat yang akan diberlakukan di dalam gedung, di luar arena visi misi juga menjadi fokus pengamanan dari petugas kepolisian.
Salah satunya, melakukan pengamanan terhadap massa dari ke-10 pasangan kandidat yang diperkirakan akan memenuhi Kantor DPRD Makassar.
Wakapolrestabes Makassar, AKBP Totok Lisdiarto, mengatakan khusus massa ke-10 pasangan, akan dilakukan pengamanan secara ketat.
Bahkan, polisi menyusun strategi untuk memisahkan seluruh massa kandidat, agar tidak terjadi gesekan yang bisa saja timbul.
"Yang jelas kita akan pisahkan massa dari masing-masing pasangan. Utamanya massa dari tiga pasangan kandidat yang dikhawatirkan bisa berbenturan saat visi misi," akunya kepada wartawan.
Saat disinggung mengenai siapa-siapa saja massa dari tiga kandidat yang dikhawatirkan pecah tersebut, Totok enggan menyebutkannya kepada wartawan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SINDO, ketiga massa tersebut masing-masing dari pasangan Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah (Noah), Supomo Guntur-Kadir Halid (Suka) dan massa Danny Pamanto-Syamsu Rizal (DIA).
Apalagi, beberapa hari terakhir, massa dari ketiga pasangan ini kerap terlibat perang urat syaraf di media. Belum lagi, dengan banyaknya black campaign yang menyudutkan ketiga pasangan tersebut.
Siang tadi, Polrestabes Makassar mengundang perwakilan KPU, Panwas, dan DPRD Makassar untuk membahas rencana pengamanan visi misi kandidat pada 1 September mendatang.
Dalam pertemuan itu, polisi meminta masukan dari penyelenggara Pilkada Makassar tersebut, khususnya terhadap pengamanan, maupun hal-hal yang harus diantisipasi sejak dini.
"Hari ini kita lakukan pertemuan, sekaligus membahas masalah pengamanan visi misi," pungkas Totok.
Diberitakan, selain rawan terjadinya gesekan dari masing-masing massa kandidat, visi misi tersebut rentan terjadinya sabotase dari pihak-pihak yang ingin membuat kekacauan.
Hal tersebut berdasarkan laporan intelejen yang masuk ke Polrestabes Makassar dan Polda Sulselbar.
Diperkirakan, sedikitnya 2.000 personel kepolisian akan mengawal jalannya visi misi ke-10 kandidat Wali Kota Makassar. Namun, jumlah tersebut belum final.
"Belum ada jumlah yang pasti. Intinya, kalau laporan intelejen banyak kerawanan, jumlah pasukan yang diturunkan pasti dalam jumlah besar," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes, AKBP M Ridwan.
(rsa)