Polisi kesulitan ungkap kasus pembunuhan Bachtiar
A
A
A
Sindonews.com - Meski sudah beberapa kali melakukan gelar perkara, penyidik kepolisian masih kesulitan mengungkap kasus pembunuhan sadis pemilik Toko Tahir Malo Bachtiar (40), di Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, pada 25 Juli 2013.
Polisi pun belum bisa memastikan apakah pembunuhan dengan tujuh luka bacokan tersebut murni kasus perampokan, atau pun ada motif lain di balik kematian bapak dua anak ini.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro mengungkapkan, pihaknya sudah tujuh kali melakukan gelar perkara. "Kita siang malam gelar perkara. Tapi sampai sekarang belum ada hasil signifikan," katanya, kepada wartawan, Selasa (20/8/2013).
Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, polisi tidak lagi mendalami motif perampokan dalam kasus ini. Hal tersebut setelah ditemukannya petunjuk baru di balik kasus tersebut.
Bukti baru tersebut menunjukkan, kalau antara korban dan pelaku saling kenal dan sempat berinteraksi, sebelum pelaku yang masih buron ini menghabisi nyawa Bachtiar.
Sumber di kepolisian menyebut, pelaku masuk ke dalam toko tidak dengan merusak pintu atau pun tidak disertai unsur kekerasan. Dari hasil olah TKP pun diketahui, pelaku dan korban sempat melakukan perkelahian dari jarak dekat.
Endro yang dikonfirmasi, enggan berspekulasi. "Saya belum bisa beri keterangan soal itu. Kita sekarang kumpulkan alat bukti dulu," bebernya.
Sementara itu, Kapolsekta Manggala Kompol M Untung, tampak berhati-hati memberikan keterangan dalam kasus pembunuhan tersebut. Untung menyebutkan, saat ini pihaknya tidak ingin mempublish hasil penyelidikan dikhawatirkan bisa mengganggu jalannya pengejaran terhadap tersangka.
"Kami belum bisa berkomentar banyak dulu. Takutnya kalau tersiar, penyelidikan kami bisa terganggu," pungkasnya.
Begitu pun saat disinggung adanya motif persaingan bisnis dan masalah internal dalam kematian Bachtiar, Untung menolak memberikan keterangan.
Diberitakan sebelumnya, Bachtiar ditemukan tewas setelah mendapatkan tujuh luka bacokan senjata tajam di sekujur tubuhnya. Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya Zulfikar, di dalam tokonya. Uang tunai jutaan rupiah milik korban juga dibawa kabur pelaku.
Polisi pun belum bisa memastikan apakah pembunuhan dengan tujuh luka bacokan tersebut murni kasus perampokan, atau pun ada motif lain di balik kematian bapak dua anak ini.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro mengungkapkan, pihaknya sudah tujuh kali melakukan gelar perkara. "Kita siang malam gelar perkara. Tapi sampai sekarang belum ada hasil signifikan," katanya, kepada wartawan, Selasa (20/8/2013).
Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, polisi tidak lagi mendalami motif perampokan dalam kasus ini. Hal tersebut setelah ditemukannya petunjuk baru di balik kasus tersebut.
Bukti baru tersebut menunjukkan, kalau antara korban dan pelaku saling kenal dan sempat berinteraksi, sebelum pelaku yang masih buron ini menghabisi nyawa Bachtiar.
Sumber di kepolisian menyebut, pelaku masuk ke dalam toko tidak dengan merusak pintu atau pun tidak disertai unsur kekerasan. Dari hasil olah TKP pun diketahui, pelaku dan korban sempat melakukan perkelahian dari jarak dekat.
Endro yang dikonfirmasi, enggan berspekulasi. "Saya belum bisa beri keterangan soal itu. Kita sekarang kumpulkan alat bukti dulu," bebernya.
Sementara itu, Kapolsekta Manggala Kompol M Untung, tampak berhati-hati memberikan keterangan dalam kasus pembunuhan tersebut. Untung menyebutkan, saat ini pihaknya tidak ingin mempublish hasil penyelidikan dikhawatirkan bisa mengganggu jalannya pengejaran terhadap tersangka.
"Kami belum bisa berkomentar banyak dulu. Takutnya kalau tersiar, penyelidikan kami bisa terganggu," pungkasnya.
Begitu pun saat disinggung adanya motif persaingan bisnis dan masalah internal dalam kematian Bachtiar, Untung menolak memberikan keterangan.
Diberitakan sebelumnya, Bachtiar ditemukan tewas setelah mendapatkan tujuh luka bacokan senjata tajam di sekujur tubuhnya. Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya Zulfikar, di dalam tokonya. Uang tunai jutaan rupiah milik korban juga dibawa kabur pelaku.
(san)