Kasus pemukulan guru SMKN 1 Ponrang berbuntut panjang

Sindonews.com - Peristiwa pemukulan seorang guru di SMKN 1 Terpadu Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, oleh orang tua siswa berbuntut panjang. Para guru pun protes, dan memilih tidak mengajar.

Berdasarkan pantauan langsung di sekolah, tampak para guru dan murid hanya berduduk-duduk saja di depan kelas. Mereka tidak melakukan kegiatan belajar mengajar.

Sejumlah ruang kelas juga banyak yang dibiarkan kosong, tanpa ada aktivitas. Dari banyaknya kelas di sekolah itu, hanya ada satu ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Sementara ruang lainnya, kosong.

Menurut Kapolsek Ponrang Akp Antonius T, kasus kekerasan yang dialami guru tersebut sudah diproses pihak kepolisian. Kasus itu, masuk dalam penganiayaan yang diakibatkan oleh spontanitas pelaku terhadap korban.

Saat ini, petugas kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku pemukulan. Pihak sekolah, dan kepala desa diminta untuk tidak memperpanjang kasus itu. Selain pelaku, petugas kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, kasus pemukulan terhadap guru tersebut dipicu oleh kekerasan yang dilakukan oknum guru terhadap murid. Orang tua murid yang tidak terima anaknya dianiaya, lantas membalas perlakuan sang guru.