Seribu kacamata untuk harapan masa depan

Senin, 19 Agustus 2013 - 16:41 WIB
Seribu kacamata untuk...
Seribu kacamata untuk harapan masa depan
A A A
Sindonews.com - Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) bekerja sama dengan Garuda Indonesia, dan Yayasan Gerbang Insani Sejahtera serta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membagikan 1000 kacamata gratis kepada siswa-siswi sekolah dasar di lima Kecamatan di Kota Solo yang memiliki gangguan mata.

Selain mendapatkan kacamata gratis, mereka juga mendapatkan bantuan buku tulis dan peralatan tulis secara cuma-cuma.

Sebelumnya mendapatkan kacamata itu, siswa-siswi ini terlebih dahulu diperiksa matanya pada bulan Mei lalu.

Pejabat Humas PMS Sumartono Hadinoto mengatakan, 797 kacamata dibagikan kepada siswa-siswi SD di lima Kecamatan di Kota Solo. Untuk pembagiannya dilakukan dua tahap.

“Untuk hari ini (Senin, 19/8) dibagi sebanyak 797 kacamata. Sedangkan sisanya sebanyak 203 kacamata akan dibagikan besok, (Selasa, 20/8). Jadi jumlahnya seribu kacamata untuk anak-anak harapan bangsa,” ujarnya di sela-sela pembagian kacamata gratis di gedung pertemuan PMS, Senin (19/2013).

Sumartono menjelaskan, kacamata tersebut dibagikan secara gratis khusus pelajar yang berasal dari
keluarga menengah ke bawah.

“Dari pihak sekolah menentukan siapa saja siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, dan kemudian di bawa ke kantor PMS untuk diperiksa matanya. Nah saat ini adalah pembagian kacamata untuk mereka,” jelasnya.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo berharap kepada Yayasan Gerbang Insani Sejahtera dan PMS, agar nantinya program ini dapat berkelanjutan.

Maksudnya pemberian kacamata ini nantinya juga diimbangi dengan pemeriksaan berkala kepada para siswa.

“Harapannya dari Yayasan Gerbang Insani Sejahtera dan PMS bisa mendatangi siswa-siswi di Sekolahnya. Jangan mereka yang datang kesini, karena bagaimanapun mereka berasal dari kalangan keluarga menengah kebawah,” katanya.

Untuk pemeriksaan mata dan pemberian kacamata belum bisa di cover dengan menggunakan PKMS. Menurutnya pemeriksaan mata dan pemberian kacamata termasuk dalam jenis penyakit khusus yang tidak bisa menggunakan PKMS.

“Tentunya keberadaan program ini sangat berguna. Bagaimanapun anak-anak SD adalah penerus bangsa, jika dalam mereka belajar terganggu karena gangguan kesehatan mata, tentunya tidak bisa maksimal,” katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Gerbang Insani Sejahtera, David Prasetyo Darmanto menjelaskan, dari kunjungan dan pemeriksaan mata para murid sekolah dasar di sejumlah Sekolah Dasar di Indonesia, dari siswa yang diperiksa 60-70 persen di antaranya ternyata mengalami masalah pada penglihatan.

Jumlah ini menurutnya berbeda jauh dari data Kementerian Kesehatan bahwa hanya 10 hingga 28,5 persen anak sekolah dasar membutuhkan kacamata.

“Dari pemeriksaan di sejumlah sekolah, banyak kasus kelainan mata seperti pupil membesar yang dialami para siswa. Ini dikarenakan kekurangan gizi pada saat masih Balita maupun saat berada dalam kandungan. Jadi kasus semacam ini masih akan ada dan berkembang, jika tidak ada upaya perbaikan gizi, terutama bagi anak-anak dari kalangan keluarga tidak mampu,” pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1096 seconds (0.1#10.140)