Bus pariwisata ngamuk 3 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Bus pariwisata milik PT Mandira Erajasa Wahana Nopol B 7278 IG, menghantam sebuah rumah warga di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Kampung Bondol, Desa Ciloto Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Tiga orang tewas dalam peristiwa tersebut, sementara puluhan orang mengalami luka-luka.
Keterangan yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.20 WIB. Saat itu, bus yang berpenumpang penuh melaju dari arah Bogor menuju Cianjur dengan kecepatan sedang.
Namun, tiba-tiba 500 meter sebelum menabrak rumah warga, bus tersebut mengalami rem blong dan oleng. Sehingga, menabrak lima kendaraan roda dua dari arah yang sama, serta sebanyak empat roda empat dari arah yang berlawanan.
Belum berhenti, bus tersebut kembali menabrak bus elf nopol B 7896 WB yang tengah berhenti di pinggir jalan. Dan baru berhenti setelah out ke kiri menabrak tiang listrik dan rumah milik warga.
“Dari pertama berangkat juga supir bus itu tidak pernah ngebut, pokoknya enak jalannya, pelan-pelan. Namun, tidak tahu kenapa, tiba-tiba sopir mengeluh, rem nya blong,” kata Abdul Manan, 55, salah seorang penumpang bus, warga Ciledug, Tangerang, Sabtu (17/8/2013).
Kata dia, detik-detik sebelum bus tersebut mengalami rem blong, sang supir terlihat menjawab pertanyaan dari seseorang. Namun, di bus yang ditumpangi penuh tersebut, tidak ada orang yang bertanya kepada sang supir.
“Saya kaget, kebetulan saya berada tepat dibelakang supir. Saat itu, saya mendengar dia menjawab, kalau dia baru mengendarai bus, dan baru tiga hari. Dan itu tidak tahu siapa yang nanya, karena saya dan penumpang lain tidak ada yang bertanya,” ujarnya.
Setelah menjawab pertanyaan tersebut, kata dia, bus langsung mengalami rem blong, dan oleng, serta menabrak sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil.
“Yang anehnya, setelah menjawab pertanyaan, langsung saja rem blong,” ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia, yakni Rosmiati (47), penumpang sepeda motor warga Kampung Neglasari, Bogor, meninggal diperjalanan saat akan dibawa ke RS Ciamacan.
Sementara, dua orang meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RS Cimacan, yakni Nurul Amalia, 20, penumpang sepeda motor, warga Cimanggis, Depok, dan Fahmi, 8, penumpang bis elf, warga Kampung Karang Anyar, Tanggerang.
Sementara, puluhan mengalami luka-luka, diantaranya 13 orang korban luka ringan dirawat di RS Cimacan, sedangkan 7 orang lain menderita luka serius, dan dirujuk ke RSUD Cianjur.
Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti mengatakan, peristiwa yang mengakibatkan tiga orang meninggal dan puluhan orang lainya mengalami luka, diduga akibat rem blong. Pasalnya, kata kapolres, 500 meter sebelum kejadian, berdasarkan pengakuan penumpang, bus mengalami oleng.
Saat itu, kata kapolres, bus berpenumpang rombongan yang akan berpariwisata ke Cibodas tersebut dari Tangerang, melaju dalam kecepatan sedang. Namun memasuki jalur Ciloto, diduga bus rem blong.
“Pertama kali menyerempet lima motor yang ada di depannya. Kemudian membanting stir ke arah kanan jalan, namun menabrak Opel Chevrolet dan truk pasir dari arah berlawanan. Bus kemudian beralih ke jalur kiri lalu menabrak tiang listrik, bus engkel, serta berakhir nyungsep di sebuah rumah warga,” tuturnya.
Kini, kata dia, seluruh korban luka telah dilakukan perawatan di rumah sakit. Selain itu, korban meninggal masih berada di RS Cimacan.
Sementara, kata dia, pihaknya masih memburu supir bus yang hingga saat ini masih dalam pencarian. “Sopirnya kabur. Kita masih mencari keberadaannya. Identitasnya belum diketahui,” katanya.
Pantauan dilokasi, bangkai bus yang nyumseb ke rumah warga, tengah dilakukan evakuasi dengan tiga mobil Derek. Sementara, arus lalu lintas di lokasi kejadian sempat tersendat, hingga beberapa kilometer. Karena, selain warga sekitar yang mendatangi lokasi ingin melihat kejadian tersebut, pengendara yang melintas pun sempat berhenti dan menyaksikan, sehingga menimbulkan kemacetan.
Namun, petugas kepolisian yang berada di lokasi, berhasil mengatur antrian tersebut, hingga tidak menimbulkan kemacetan.
Keterangan yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.20 WIB. Saat itu, bus yang berpenumpang penuh melaju dari arah Bogor menuju Cianjur dengan kecepatan sedang.
Namun, tiba-tiba 500 meter sebelum menabrak rumah warga, bus tersebut mengalami rem blong dan oleng. Sehingga, menabrak lima kendaraan roda dua dari arah yang sama, serta sebanyak empat roda empat dari arah yang berlawanan.
Belum berhenti, bus tersebut kembali menabrak bus elf nopol B 7896 WB yang tengah berhenti di pinggir jalan. Dan baru berhenti setelah out ke kiri menabrak tiang listrik dan rumah milik warga.
“Dari pertama berangkat juga supir bus itu tidak pernah ngebut, pokoknya enak jalannya, pelan-pelan. Namun, tidak tahu kenapa, tiba-tiba sopir mengeluh, rem nya blong,” kata Abdul Manan, 55, salah seorang penumpang bus, warga Ciledug, Tangerang, Sabtu (17/8/2013).
Kata dia, detik-detik sebelum bus tersebut mengalami rem blong, sang supir terlihat menjawab pertanyaan dari seseorang. Namun, di bus yang ditumpangi penuh tersebut, tidak ada orang yang bertanya kepada sang supir.
“Saya kaget, kebetulan saya berada tepat dibelakang supir. Saat itu, saya mendengar dia menjawab, kalau dia baru mengendarai bus, dan baru tiga hari. Dan itu tidak tahu siapa yang nanya, karena saya dan penumpang lain tidak ada yang bertanya,” ujarnya.
Setelah menjawab pertanyaan tersebut, kata dia, bus langsung mengalami rem blong, dan oleng, serta menabrak sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil.
“Yang anehnya, setelah menjawab pertanyaan, langsung saja rem blong,” ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia, yakni Rosmiati (47), penumpang sepeda motor warga Kampung Neglasari, Bogor, meninggal diperjalanan saat akan dibawa ke RS Ciamacan.
Sementara, dua orang meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RS Cimacan, yakni Nurul Amalia, 20, penumpang sepeda motor, warga Cimanggis, Depok, dan Fahmi, 8, penumpang bis elf, warga Kampung Karang Anyar, Tanggerang.
Sementara, puluhan mengalami luka-luka, diantaranya 13 orang korban luka ringan dirawat di RS Cimacan, sedangkan 7 orang lain menderita luka serius, dan dirujuk ke RSUD Cianjur.
Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti mengatakan, peristiwa yang mengakibatkan tiga orang meninggal dan puluhan orang lainya mengalami luka, diduga akibat rem blong. Pasalnya, kata kapolres, 500 meter sebelum kejadian, berdasarkan pengakuan penumpang, bus mengalami oleng.
Saat itu, kata kapolres, bus berpenumpang rombongan yang akan berpariwisata ke Cibodas tersebut dari Tangerang, melaju dalam kecepatan sedang. Namun memasuki jalur Ciloto, diduga bus rem blong.
“Pertama kali menyerempet lima motor yang ada di depannya. Kemudian membanting stir ke arah kanan jalan, namun menabrak Opel Chevrolet dan truk pasir dari arah berlawanan. Bus kemudian beralih ke jalur kiri lalu menabrak tiang listrik, bus engkel, serta berakhir nyungsep di sebuah rumah warga,” tuturnya.
Kini, kata dia, seluruh korban luka telah dilakukan perawatan di rumah sakit. Selain itu, korban meninggal masih berada di RS Cimacan.
Sementara, kata dia, pihaknya masih memburu supir bus yang hingga saat ini masih dalam pencarian. “Sopirnya kabur. Kita masih mencari keberadaannya. Identitasnya belum diketahui,” katanya.
Pantauan dilokasi, bangkai bus yang nyumseb ke rumah warga, tengah dilakukan evakuasi dengan tiga mobil Derek. Sementara, arus lalu lintas di lokasi kejadian sempat tersendat, hingga beberapa kilometer. Karena, selain warga sekitar yang mendatangi lokasi ingin melihat kejadian tersebut, pengendara yang melintas pun sempat berhenti dan menyaksikan, sehingga menimbulkan kemacetan.
Namun, petugas kepolisian yang berada di lokasi, berhasil mengatur antrian tersebut, hingga tidak menimbulkan kemacetan.
(lns)