Pulang dari diskotik, tukang ojek dibantai hingga tewas

Senin, 12 Agustus 2013 - 17:20 WIB
Pulang dari diskotik, tukang ojek dibantai hingga tewas
Pulang dari diskotik, tukang ojek dibantai hingga tewas
A A A
Sindonews.com - Seorang pemuda bernama Ipan Sabani (27), warga Jalan Karya Baru, RT 10, RW 3, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Kertapati, menjadi korban penculikan beberapa orang tidak dikenal seusai menikmati hiburan malam di Diskotik Darma Agung (DA) Jalan Kolonel H Barlian, Senin (12/8/2013) sekira pukul 04.30 WIB dini hari.

Ironisnya lagi, saat dibawa pelaku di Kafe Pink, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) Palembang, korban Ipan dihabisi dengan cara sekujur tubuhnya ditikam dengan senjata tajam (sajam) jenis pedang, hingga mengalami luka tusuk di punggung, badan, kepala sebanyak delapan lubang serta hidung bagian depan hilang terkena tebasan pedang pelaku.

Kendati sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siti Khadijah, namun nyawa korban tidak tetolongkan lagi dan langsung dirujuk ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin, guna divisum lebih lanjut.

Kasus pembunuhan diduga berencana ini sudah dilaporkan paman korban, Heru Firmansyah (39) ke SPKT Polsekta Sukarami Palembang.

Menurut keterangan teman korban yang juga saksi di tempat kejadian perkara (TKP), Aryadi (30), memang Minggu (11/8/2013) sekira pukul 19.00 WIB ia dan korban (Ipan) mendatangi diskotik DA untuk mencari hiburan malam.

”Karena ramai pengunjung, kami sama Ipan keluar dari Diskotik sekira pukul 01.00 WIB dinihari, habis itu Ipan ngajak saya nongkrong di depan warung seberang jalan Diskotik DA,” ungkap Aryadi di Polsekta Sukarami.

Saat nongkrong itulah, sambung Aryadi, Ipan bertemu seseorang pria dengan ciri-ciri badan tinggi menggunakan baju kemeja di dalamnya pakai kaos.

”Saya tidak kenal orang itu dan saya baru kenal saat nongkrong di warung itu. Setelah hampir beberapa jam ngobrol sama orang itu, lalu orang itu ngajak saya dan Ipan naik ke mobil menuju kafe Pink,” paparnya.

Lebih lanjut Aryadi menjelaskan, saat di dalam DA dan dalam Kafe Pink, ia dan Ipan tidak minum-minuman keras, hanya meminum fanta. Bahkan saat dalam Doskoik DA dan kafe pink, tidak ada terjadi kerbutan mulut Ipan dan orang lain.

”Kami kaget setelah keluar dari kafe, tiba-tiba ada dua orang yang menghampiri Ipan dengan nada emosi. Saya sempat hendak melerai keributan itu, tapi saya langsung mundur dan kabur, ketika orang itu mencabut pedang dan langsung membacokan pedangnya secara membabi buta ke tubuh Ipan. Sebenarnya saya lihat Ipan sempat lari ke kiri, tapi tetap dikejar dan terus ditusuk dan dibacok orang itu. Seingat saya orang yang bacok Ipan sendirian, tapi ada temannya juga mengejar, tapi saya tidak tahu mau melerai atau ikut mengeroyok Ipan, karena saya langsung kabur lari ke rawa-rawa untuk menyelamatkan diri dan takut jadi sasaran pembacokan juga,” pungkasnya.

Kapolsekta Sukarami Palembang, Kompol Imam Tarmudi membenarkan adanya kejadian itu. ”Korban seorang tukang ojek dan kelurga korban sudah melapor ke SPKT Polsekta Sukarami. Kasus ini masih dalam penyelidikan anggota Unit Reskrim kami, termasuk mengungkap siapa pelaku penusukan terhadap korban serta mengungkap motif pelaku menghabisi nyawa korban,” ungkap Imam.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3834 seconds (0.1#10.140)