2 jolloro tabrakan, 1 tewas
A
A
A
Sindonews.com - Kasus kecelakaan laut di Perairan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), kembali terjadi. Kali ini dua kapal motor jenis jolloro terlibat kecelakaan di sekitar Pulau Balang Caddi.
Kecelakaan sekira pukul 09.00 WITA tersebut mengakibatkan satu orang penumpang jolloro meninggal dunia. Korban tewas diketahui bernama Samsiah (50), warga Pulau Pakceklang, Kelurahan Anrong Appaka, Pangkep.
Sementara itu, 21 orang penumpang dari dua kapal jolloro tersebut berhasil diselamatkan oleh petugas Dit Polair Polda Sulselbar dan Polres Pangkep, dibantu warga serta nelayan sekitar.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, kecelakaan naas ini bermula saat dua kapal jolloro yang dikemudikan Muh Amin (17), serta Ahmad (29), melintas di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Jolloro yang dikemudikan Ahmad mengangkut sebanyak 14 penumpang, hendak menunju Pulau Balang Lompo, Kec Liukang Tuppabiring, untuk melakukan ziarah ke makam keluarga. Sedangkan jolloro yang dinahkodai Amin mengangkut delapan penumpang bergerak dari Pulau Podang-podang menuju Maros.
Belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun saat kedua kapal jolloro melintas di sekitar Pulau Balang Caddi, tiba-tiba jolloro yang dikemudikan Amin menabrak kapal di depannya, sehingga menyebabkan jolloro tersebut terbalik.
Kasat Polair Polres Pangkep AKP Darwis mengungkapkan, saat insiden tersebut terjadi, kapal jolloro yang dikemudikan Ahmad langsung terbalik, sedangkan seluruh penumpangnya tercebur ke laut.
Petugas dan nelayan sekitar yang mengetahui insiden ini, langsung melakukan evakuasi dan membawa korban meninggal dunia dan luka-luka ke Puskesmas Pulau Balang Lompo. "Ada satu penumpang jolloro yang meninggal dunia, dan sebanyak tiga penumpang yang mengalami luka-luka dalam kecelakaan itu," akunya kepada KORAN SINDO, Sabtu (10/8/2013).
Saat disinggung mengenai penyebab insiden berdarah ini, Darwis mengaku masih melakukan penyelidikan, dengan memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangannya.
"Dua orang nahkoda kapal jolloro telah kita periksa untuk mendalami penyebab kecelakaan," bebernya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi menyebutkan, untuk penyelidikan kasus tersebut, sudah ditangani oleh penyidik Sat Polair Polres Pangkep dan Polair Polda Sulselbar.
Menurutnya, pihaknya sejauh ini belum bisa memastikan penyebab kecelakaan, dikarenakan hingga saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
Sebelumnya, pada 23 Juli 2013 lalu, sebuah kapal jolloro dihantam angin kencang sehingga menyebabkan tiga penumpang tewas tenggelam di Pulau Karanrang, Kec Tuppabiring, Pangkep.
Sementara pada 29 Juli lalu, Kapal Penumpang (KM) Putri Ayu tujuan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam di sekitar perairan Marabuttang, Kab Pangkep. Akibat insiden ini, sebanyak 12 penumpang dinyatakan tenggelam, dan 12 penumpang lainnya ditemukan selamat oleh Tim SAR.
Kecelakaan sekira pukul 09.00 WITA tersebut mengakibatkan satu orang penumpang jolloro meninggal dunia. Korban tewas diketahui bernama Samsiah (50), warga Pulau Pakceklang, Kelurahan Anrong Appaka, Pangkep.
Sementara itu, 21 orang penumpang dari dua kapal jolloro tersebut berhasil diselamatkan oleh petugas Dit Polair Polda Sulselbar dan Polres Pangkep, dibantu warga serta nelayan sekitar.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, kecelakaan naas ini bermula saat dua kapal jolloro yang dikemudikan Muh Amin (17), serta Ahmad (29), melintas di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Jolloro yang dikemudikan Ahmad mengangkut sebanyak 14 penumpang, hendak menunju Pulau Balang Lompo, Kec Liukang Tuppabiring, untuk melakukan ziarah ke makam keluarga. Sedangkan jolloro yang dinahkodai Amin mengangkut delapan penumpang bergerak dari Pulau Podang-podang menuju Maros.
Belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun saat kedua kapal jolloro melintas di sekitar Pulau Balang Caddi, tiba-tiba jolloro yang dikemudikan Amin menabrak kapal di depannya, sehingga menyebabkan jolloro tersebut terbalik.
Kasat Polair Polres Pangkep AKP Darwis mengungkapkan, saat insiden tersebut terjadi, kapal jolloro yang dikemudikan Ahmad langsung terbalik, sedangkan seluruh penumpangnya tercebur ke laut.
Petugas dan nelayan sekitar yang mengetahui insiden ini, langsung melakukan evakuasi dan membawa korban meninggal dunia dan luka-luka ke Puskesmas Pulau Balang Lompo. "Ada satu penumpang jolloro yang meninggal dunia, dan sebanyak tiga penumpang yang mengalami luka-luka dalam kecelakaan itu," akunya kepada KORAN SINDO, Sabtu (10/8/2013).
Saat disinggung mengenai penyebab insiden berdarah ini, Darwis mengaku masih melakukan penyelidikan, dengan memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangannya.
"Dua orang nahkoda kapal jolloro telah kita periksa untuk mendalami penyebab kecelakaan," bebernya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi menyebutkan, untuk penyelidikan kasus tersebut, sudah ditangani oleh penyidik Sat Polair Polres Pangkep dan Polair Polda Sulselbar.
Menurutnya, pihaknya sejauh ini belum bisa memastikan penyebab kecelakaan, dikarenakan hingga saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
Sebelumnya, pada 23 Juli 2013 lalu, sebuah kapal jolloro dihantam angin kencang sehingga menyebabkan tiga penumpang tewas tenggelam di Pulau Karanrang, Kec Tuppabiring, Pangkep.
Sementara pada 29 Juli lalu, Kapal Penumpang (KM) Putri Ayu tujuan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam di sekitar perairan Marabuttang, Kab Pangkep. Akibat insiden ini, sebanyak 12 penumpang dinyatakan tenggelam, dan 12 penumpang lainnya ditemukan selamat oleh Tim SAR.
(maf)