Perampok truk Alfamart kelompok perantau Lampung
A
A
A
Sindonews.com - Aparat Unit Reserse Kriminal Polsek Mijen berhasil mengungkap kasus perampokan truk Alfamart pada Kamis 18 Juli 2013 lalu di Jalan RM Hadi Subeno, dekat perempatan Al Azhar Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Tiga dari empat pelaku telah ditangkap, sementara satu orang masih buron. Mereka adalah kelompok asal Lampung.
Masing–masing tersangka, Widarto (44), warga Hayam Wuruk Gg Padas Gempal LKII RT02, Kelurahan Kebonjeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung, Amat Sukur (33), warga Dusun IIA RT06/RWV, Kelurahan Fajar Baru, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan dan Suyanto (37), warga Jalan AMD–Tumenggung LKII RT04 Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. Satu pelaku lain bernama Adi masih dalam pengejaran petugas.
Terkecuali Amat Sukur yang memang warga asli Lampung, Widarto dan Suyanto adalah warga pendatang. Suyanto sendiri warga asli Mangkang, namun ketika SD pindah ke Lampung mengikuti orangtuanya.
Penyidikan sementara, selain beraksi di Mijen, komplotan ini juga merampok di enam lokasi lain hingga ke Jawa Barat. Pada aksinya di Semarang itu, empat pelaku menggunakan mobil Avanza menyalip dan menghadang truk korban.
Satu pelaku kemudian turun, menaiki truk sementara si korban, yakni Galih Imam Syafii (38), dibekap dan dimasukkan dalam mobil Avanza pelaku. Korban ditutup mulut dan matanya menggunakan lakban. Para pelaku saat itu bertindak seperti polisi, untuk menakuti korban. Satu di antara pelaku membawa benda mirip pistol dan rompi hijau ala polisi lalu lintas.
Pada pengungkapan kali ini, polisi juga mengamankan aneka barang bukti. Di antaranya, sebuah truk boks H 1377 VU, dua plakban cokelat untuk membekap korban, gembok yang sudah rusak dan bukti setoran tunai beserta voucher belanja Alfamart.
Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Elan Subilan mengatakan, tiga pelaku ini ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Wonosobo pada Senin 29 Juli 2013 sekira pukul 11.00. penangkapan dilakukan di Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo. Para pelaku ini merampas kalung emas di sana.
"Kami dapat informasi itu, ciri–cirinya sama dengan yang di Mijen. Penyidik akhirnya berangkat dan melakukan pemeriksaan. Mereka (para pelaku) mengakui perbuatannya," ungkapnya saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Minggu (4/8/2013).
Elan mengatakan, berdasarkan penyidikan, tidak ada oknum polisi yang terlibat perampokan itu. Karena sebelumnya, korban sempat melapor di antara pelaku menggunakan seragam polisi.
"Tidak ada, keterangannya memakai jaket rompi warna hijau. Sudah kami kantongi identitasnya," tambahnya.
Kapolsek Mijen, Komisaris Suratmin menambahkan dugaan pistol yang dilaporkan korban, ternyata merupakan pistol korek mainan. Walau demikian, barang bukti itu belum ditemukan, karena dari pengakuan para pelaku, dibawa oleh tersangka Adi yang masih buron.
Tersangka Suyanto mengaku sudah merencanakan perampokan ini. Ia bersama tiga temannya berangkat dari Lampung pada 11 Juli lalu, menyewa mobil rental. Mereka beraksi di berapa lokasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Suyanto berperan sebagai driver.
"Kami pantau korban dulu, aktivitasnya. Seperti yang truk itu, kami pantau saat korban setor barang dan dapat uang. Saya pura – pura ke kamar kecil di Alfamart itu," akunya.
Pada aksinya di Mijen, kata Suyanto, tersangka Adi yang membawa kabur truknya sekaligus menggasak uang setoran. Namun Suyanto tidak tahu jumlah pasti yang dicuri.
"Enggak tahu berapa. Kami dikasih Rp4,5juta, dibagi tiga. Adi tinggalkan truk di dekat lokasi, saya juga turunkan sopir. Kami bertemu di kawasan Bandungan Ungaran, menginap. Dan lanjut ke Wonosobo itu," katanya.
Masing–masing tersangka, Widarto (44), warga Hayam Wuruk Gg Padas Gempal LKII RT02, Kelurahan Kebonjeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung, Amat Sukur (33), warga Dusun IIA RT06/RWV, Kelurahan Fajar Baru, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan dan Suyanto (37), warga Jalan AMD–Tumenggung LKII RT04 Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. Satu pelaku lain bernama Adi masih dalam pengejaran petugas.
Terkecuali Amat Sukur yang memang warga asli Lampung, Widarto dan Suyanto adalah warga pendatang. Suyanto sendiri warga asli Mangkang, namun ketika SD pindah ke Lampung mengikuti orangtuanya.
Penyidikan sementara, selain beraksi di Mijen, komplotan ini juga merampok di enam lokasi lain hingga ke Jawa Barat. Pada aksinya di Semarang itu, empat pelaku menggunakan mobil Avanza menyalip dan menghadang truk korban.
Satu pelaku kemudian turun, menaiki truk sementara si korban, yakni Galih Imam Syafii (38), dibekap dan dimasukkan dalam mobil Avanza pelaku. Korban ditutup mulut dan matanya menggunakan lakban. Para pelaku saat itu bertindak seperti polisi, untuk menakuti korban. Satu di antara pelaku membawa benda mirip pistol dan rompi hijau ala polisi lalu lintas.
Pada pengungkapan kali ini, polisi juga mengamankan aneka barang bukti. Di antaranya, sebuah truk boks H 1377 VU, dua plakban cokelat untuk membekap korban, gembok yang sudah rusak dan bukti setoran tunai beserta voucher belanja Alfamart.
Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Elan Subilan mengatakan, tiga pelaku ini ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Wonosobo pada Senin 29 Juli 2013 sekira pukul 11.00. penangkapan dilakukan di Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo. Para pelaku ini merampas kalung emas di sana.
"Kami dapat informasi itu, ciri–cirinya sama dengan yang di Mijen. Penyidik akhirnya berangkat dan melakukan pemeriksaan. Mereka (para pelaku) mengakui perbuatannya," ungkapnya saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Minggu (4/8/2013).
Elan mengatakan, berdasarkan penyidikan, tidak ada oknum polisi yang terlibat perampokan itu. Karena sebelumnya, korban sempat melapor di antara pelaku menggunakan seragam polisi.
"Tidak ada, keterangannya memakai jaket rompi warna hijau. Sudah kami kantongi identitasnya," tambahnya.
Kapolsek Mijen, Komisaris Suratmin menambahkan dugaan pistol yang dilaporkan korban, ternyata merupakan pistol korek mainan. Walau demikian, barang bukti itu belum ditemukan, karena dari pengakuan para pelaku, dibawa oleh tersangka Adi yang masih buron.
Tersangka Suyanto mengaku sudah merencanakan perampokan ini. Ia bersama tiga temannya berangkat dari Lampung pada 11 Juli lalu, menyewa mobil rental. Mereka beraksi di berapa lokasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Suyanto berperan sebagai driver.
"Kami pantau korban dulu, aktivitasnya. Seperti yang truk itu, kami pantau saat korban setor barang dan dapat uang. Saya pura – pura ke kamar kecil di Alfamart itu," akunya.
Pada aksinya di Mijen, kata Suyanto, tersangka Adi yang membawa kabur truknya sekaligus menggasak uang setoran. Namun Suyanto tidak tahu jumlah pasti yang dicuri.
"Enggak tahu berapa. Kami dikasih Rp4,5juta, dibagi tiga. Adi tinggalkan truk di dekat lokasi, saya juga turunkan sopir. Kami bertemu di kawasan Bandungan Ungaran, menginap. Dan lanjut ke Wonosobo itu," katanya.
(mhd)