Otak kerusuhan Lapas Tulungagung juga ngamuk di Lowokwaru
Otak kerusuhan Lapas Tulungagung juga ngamuk di Lowokwaru
A
A
A
Sindonews.com - Dua narapidana yang diduga otak kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tulungagung Ibrahim dan Irvan pagi tadi telah dipindah ke Lapas Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Keduanya dimasukkan ke sel tahanan secara terpisah.
Kepala Lapas Lowokwaru, Kota Malang, Herry Wahyudiono, mengatakan, keduanya sengaja dipisah karena khawatir bisa memicu keributan jika disatukan. Kedua narapidana ini, kata dia, masih dalam kondisi terborgol dan dimasukkan di sel Lapas Lowokwaru.
Menurutnya, keduanya diborgol lantaran pagi tadi juga mengmauk dan bikin keributan dan berbuat tak sopan kepada petugas yang mengawal. "Tak mau masuk sel pagi tadi, mengamuk dan ingin balik ke Tulungagung," katanya, Minggu (4/8/2013).
Herry juga menyadari jika keduanya diduga masih dalam pengaruh obat-obatan terlarang, meski belum diketahui keduanya mengonsumsi jenis apa. Jika sadar, kata Herry, mereka akan menjalani pemeriksaan dan pembinaan agar tak melakukan keributan serupa di Lapas Lowokwaru.
Ibrahim dan Irvan merupakan residivis. Ibrahim menjalani hukuman karena kepemilikan senjata tajam, sedangkan Irvan karena pencurian telepon seluler. Keduanya juga mendapat pengawasan ketat agar tak membuat kerusuhan di Malang.
Seperti diberitakan, kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Tulungangung, Sabtu 3 Agustus 2013 malam. sejumlah narapidana berusaha keluar Lapas dengan menjebol beberapa pintu. Beruntung, mereka tertahan dan bisa kembali ke blok masing-masing.
Kepala Lapas Lowokwaru, Kota Malang, Herry Wahyudiono, mengatakan, keduanya sengaja dipisah karena khawatir bisa memicu keributan jika disatukan. Kedua narapidana ini, kata dia, masih dalam kondisi terborgol dan dimasukkan di sel Lapas Lowokwaru.
Menurutnya, keduanya diborgol lantaran pagi tadi juga mengmauk dan bikin keributan dan berbuat tak sopan kepada petugas yang mengawal. "Tak mau masuk sel pagi tadi, mengamuk dan ingin balik ke Tulungagung," katanya, Minggu (4/8/2013).
Herry juga menyadari jika keduanya diduga masih dalam pengaruh obat-obatan terlarang, meski belum diketahui keduanya mengonsumsi jenis apa. Jika sadar, kata Herry, mereka akan menjalani pemeriksaan dan pembinaan agar tak melakukan keributan serupa di Lapas Lowokwaru.
Ibrahim dan Irvan merupakan residivis. Ibrahim menjalani hukuman karena kepemilikan senjata tajam, sedangkan Irvan karena pencurian telepon seluler. Keduanya juga mendapat pengawasan ketat agar tak membuat kerusuhan di Malang.
Seperti diberitakan, kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Tulungangung, Sabtu 3 Agustus 2013 malam. sejumlah narapidana berusaha keluar Lapas dengan menjebol beberapa pintu. Beruntung, mereka tertahan dan bisa kembali ke blok masing-masing.
(mhd)
Explore More