Tawuran SMK vs SMA, 2 siswi Luka
A
A
A
Sindonews.com - Hari terakhir sekolah sebelum libur bersama lebaran, ternyata berujung tawuran.
Saling lempar batu mewarnai aksi tawuran antar siswa SMA Negeri 02 versus SMK Negeri 01 di kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, siang tadi.
Dendam antar siswa yang sempat terlibat perkelahian diduga menjadi pemicu tawuran antar seolah yang bertetangga dekat dan terpisah hanya dengan gang kecil itu.
Akibatnya selain mengganggu lalu lintas di Jalan Jenderal Soeharto, yang merupakan kawasan kantor – kantor pemerintahan dan DPRD, juga mengakibatkan proses belajar dan mengajar di kedua sekolah terhenti.
Usaha para guru untuk meredam aksi para siswa justru tidak dipedulikan oleh para siswa, hingga aparat gabungan Polres Sumba Timur, tiba dilokasi.
Dua orang siswi dari kedua sekolah ini sempat pingsan dan mengalami luka, hingga harus dirawat di ruang UKS. Tak hanya itu, tawuran dan saling lempar batu itu juga berimbas ketakutan dan trauma para siswi baru di kedua sekolah, hingga menangis dan menelpon orang tua mereka untuk datang menjemput.
“Saya tadi ada di dalam kelas karena jam pelajaran, tapi tiiba –tiba ada yang teriak karena suara kaca pecah. Tahunya saya kena batu dibelakang lalu jatih dan kena pecahan kaca. Tangan saya luka juga ada memar di belakang, ” jelas Ratna, salah seorang siswi yang menjadi korban akibat tawuran itu, Sabtu (3/8/2013).
Seperti terpantau siang tadi, nampak sejumlah kaca jendela sekolah rusak dan pecah akibat terkena lemparan batu.
Tawuran akhirnya mereda setelah aparat melakukan penyisiran dan bersama para guru memberikan arahan bagi para siswa. Para siswa dengan dikawal aparat akhirnya pulang ke rumah.
Hingga kini aparat masih bersiaga disekitar lokasi untuk mengantisipasi terjadinya hal –hal yang tidak di inginkan dan mengganggu kenyamanan dan ketenangan warga.
Saling lempar batu mewarnai aksi tawuran antar siswa SMA Negeri 02 versus SMK Negeri 01 di kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, siang tadi.
Dendam antar siswa yang sempat terlibat perkelahian diduga menjadi pemicu tawuran antar seolah yang bertetangga dekat dan terpisah hanya dengan gang kecil itu.
Akibatnya selain mengganggu lalu lintas di Jalan Jenderal Soeharto, yang merupakan kawasan kantor – kantor pemerintahan dan DPRD, juga mengakibatkan proses belajar dan mengajar di kedua sekolah terhenti.
Usaha para guru untuk meredam aksi para siswa justru tidak dipedulikan oleh para siswa, hingga aparat gabungan Polres Sumba Timur, tiba dilokasi.
Dua orang siswi dari kedua sekolah ini sempat pingsan dan mengalami luka, hingga harus dirawat di ruang UKS. Tak hanya itu, tawuran dan saling lempar batu itu juga berimbas ketakutan dan trauma para siswi baru di kedua sekolah, hingga menangis dan menelpon orang tua mereka untuk datang menjemput.
“Saya tadi ada di dalam kelas karena jam pelajaran, tapi tiiba –tiba ada yang teriak karena suara kaca pecah. Tahunya saya kena batu dibelakang lalu jatih dan kena pecahan kaca. Tangan saya luka juga ada memar di belakang, ” jelas Ratna, salah seorang siswi yang menjadi korban akibat tawuran itu, Sabtu (3/8/2013).
Seperti terpantau siang tadi, nampak sejumlah kaca jendela sekolah rusak dan pecah akibat terkena lemparan batu.
Tawuran akhirnya mereda setelah aparat melakukan penyisiran dan bersama para guru memberikan arahan bagi para siswa. Para siswa dengan dikawal aparat akhirnya pulang ke rumah.
Hingga kini aparat masih bersiaga disekitar lokasi untuk mengantisipasi terjadinya hal –hal yang tidak di inginkan dan mengganggu kenyamanan dan ketenangan warga.
(lns)