Transaksi narkoba di Sulsel tinggi

Kamis, 01 Agustus 2013 - 16:25 WIB
Transaksi narkoba di Sulsel tinggi
Transaksi narkoba di Sulsel tinggi
A A A
Sindonews.com - Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi salah satu tempat yang cukup aman, dan nyaman bagi pengguna dan peredaran narkoba di Indonesia. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulsel, di tahun 2012, kerugian ekonomi akibat barang haram tersebut menembus angka Rp1,9 triliun.

Angka tersebut, sejalan dengan peningkatan jumlah angka previlensi pengguna narkoba di Sulsel yang pada 2012 lalu mencapai 115.056 orang, atau terjadi lonjakan pengguna hingga 14.207 orang, di mana pada 2008 sebanyak 103.849 orang.

“Memang angkanya hampir Rp2 Triliun. Tapi angka ini juga sudah mencakup biaya rehabilitasi, dan biaya perawatan. Dimana 10 persen dari angka previlensi tersebut adalah usia sekolah,” ungkap Ketua BNN Richard Nainggolan, kepada wartawan, Kamis (1/8/2013).

Untuk itu, pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Sulsel. Dalam waktu dekat, mereka akan melakukan kerjasama dengan seluruh sekolah yang ada di provinsi ini.

“Memang kampus dan sekolah cukup rentan. Makanya, kebijakan strategi nasional kami fokusnya generasi muda untuk memotong keberlanjutan pengguna narkoba,” terangnya.

Karena itu, BNN mengembangkan program perekrutan kader anti narkoba dari kampus. Dari setiap universitas akan dikumpulkan 200 mahasiswa terbaik, dari semua fakultas lalu dijaring menjadi 35 sebagai duta narkoba yang akan diberi pelatihan dan diharapkan mampu menjadi penyuluh bagi lingkungan kampus.

Richard menambahkan, sampai saat ini, Kota Makassar masih menjadi kota tertinggi pengguna narkoba atau sekitar 33 persen dari jumlah pengguna di Sulsel. Kemudian disusul oleh Pare-pare, Sidrap, dan Bone.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi D Affandy Agusman Aris mengatakan, permasalahan narkoba ini harus ditangani secara serius. Jika melihat besarnya nilai transaksi, para sindikat dianggap pasar potensil untuk peredaran narkotika.

“Ini harus diseriusi. Jika dilihat dari tren perkembangannya, maka setiap tahunnya, pengguna narkoba di Sulsel mengalami peningkatan enam persen. Sehingga, pada 2015 angka tersebut diperkirakan menjadi 147.611 pengguna narkoba jika tidak mendapat penanganan yang tepat,” tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3293 seconds (0.1#10.140)