Bocah kelas 3 SD selamat dari aksi penculikan
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Medan Kota, berhasil mengamankan anak perempuan Putri Rahmadani (8), korban penculikan, dari kawasan Pekuburan Tionghoa Pasar I, Delitua, Kabupaten Deliserdang.
Bocah yang masih duduk di kelas tiga Sekolah Dasar (SD), warga Jalan Santun, Kelurahan Sudirejo I, Kecamatan Medan Kota, ini lalu dikembalikan kepada kedua orang tuanya.
Menurut Kapolsek Medan Kota Komisaris Polisi (Kompol) Paulus Hotman Sinaga, peristiwa itu berawal saat NN bersama abangnya berniat membeli bakso di Jalan Air Bersih Simpang Bahagia, Kecamatan Medan Kota.
“Saat itu, sekira pukul 21.00 WIB, NN dan abangnya Dani (12), hendak beli bakso. Tiba-tiba muncul seorang pengendara sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul hitam lis putih berhenti persis di hadapan mereka,” katanya, kepada wartawan, Rabu (31/7/2013).
Kemudian, pelaku memaksa abang korban membeli roti. Diduga karena merasa takut, perintah itu dituruti dan Putri Rahmadani ditinggal seorang diri.
“Kesempatan itu dimanfaatkan pelaku dan langsung mendekap korban lalu melarikannya. Meski Dani melihat peristiwa itu, namun takut memberitahu kepada keluarga. Adik Dani yang kebetulan tak jauh dari lokasi melaporkan kepada keluarga, bahwa Putri dilarikan seseorang dan pihak keluarga meneruskannya ke kita,” sebutnya.
Mendapat laporan tersebut, polisi langsung mendatangi lokasi dan sebagian melakukan pengejaran. Tak lama kemudian, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat yang menyebutkan Putri ditemukan di Pekuburan Tionghoa, Pasar 1 Delitua, Kabupaten Deliserdang.
Dia menjelaskan, dari penyelidikan sementara diketahui korban berhasil melepaskan diri dari cengkraman pelaku dan berlari ke jalan umum sembari berteriak. Beruntung, saat bersamaan melintas sepasang suami istri yang mengendarai sepeda motor dan dan personel Reskrim Polsek Medan Kota juga telah sampai di lokasi.
Selain itu, Putri juga memberitahu nomor telepon orangtuanya kepada pihak kepolisian. “Anak tersebut langsung diamankan dan dikembalikan kepada kedua orang tuanya dalam keadaan sehat. Meski demikian, kita tetap berupaya melacak keberadaan pelaku untuk ditangkap,” tegasnya.
Dia mengimbau masyarakat supaya lebih meningkatkan pengawasan terhadap anggota keluarga, terutama anak-anak, agar tidak menjadi korban tindak kejahatan.
Sementara itu, orangtua korban Fatmawati (33), mengaku awalnya Putri Rahmadani pamit kepadanya untuk menunaikan salat tarawih. Kemudian diajak Dani membeli bakso hingga peristiwa tersebut terjadi. “Kami sempat mencarinya ke beberapa lokasi namun tak ditemukan,” tuturnya.
Selain itu, Dani juga mengaku sempat dipukuli pelaku karena berusaha menolak membeli roti. “Badan awak dipukulnya sampai sakit,” keluh Dani sambil menunjuk bagian badan kanannya.
Saat itu, orang tua korban juga menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada pihak kepolisian dan berharap pelaku bisa diringkus. “Ciri-cirinya gemuk dan tidak terlalu tinggi, namun wajah tak bisa dikenali sebab memakai helm dan jaket hitam,” pungkasnya.
Bocah yang masih duduk di kelas tiga Sekolah Dasar (SD), warga Jalan Santun, Kelurahan Sudirejo I, Kecamatan Medan Kota, ini lalu dikembalikan kepada kedua orang tuanya.
Menurut Kapolsek Medan Kota Komisaris Polisi (Kompol) Paulus Hotman Sinaga, peristiwa itu berawal saat NN bersama abangnya berniat membeli bakso di Jalan Air Bersih Simpang Bahagia, Kecamatan Medan Kota.
“Saat itu, sekira pukul 21.00 WIB, NN dan abangnya Dani (12), hendak beli bakso. Tiba-tiba muncul seorang pengendara sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul hitam lis putih berhenti persis di hadapan mereka,” katanya, kepada wartawan, Rabu (31/7/2013).
Kemudian, pelaku memaksa abang korban membeli roti. Diduga karena merasa takut, perintah itu dituruti dan Putri Rahmadani ditinggal seorang diri.
“Kesempatan itu dimanfaatkan pelaku dan langsung mendekap korban lalu melarikannya. Meski Dani melihat peristiwa itu, namun takut memberitahu kepada keluarga. Adik Dani yang kebetulan tak jauh dari lokasi melaporkan kepada keluarga, bahwa Putri dilarikan seseorang dan pihak keluarga meneruskannya ke kita,” sebutnya.
Mendapat laporan tersebut, polisi langsung mendatangi lokasi dan sebagian melakukan pengejaran. Tak lama kemudian, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat yang menyebutkan Putri ditemukan di Pekuburan Tionghoa, Pasar 1 Delitua, Kabupaten Deliserdang.
Dia menjelaskan, dari penyelidikan sementara diketahui korban berhasil melepaskan diri dari cengkraman pelaku dan berlari ke jalan umum sembari berteriak. Beruntung, saat bersamaan melintas sepasang suami istri yang mengendarai sepeda motor dan dan personel Reskrim Polsek Medan Kota juga telah sampai di lokasi.
Selain itu, Putri juga memberitahu nomor telepon orangtuanya kepada pihak kepolisian. “Anak tersebut langsung diamankan dan dikembalikan kepada kedua orang tuanya dalam keadaan sehat. Meski demikian, kita tetap berupaya melacak keberadaan pelaku untuk ditangkap,” tegasnya.
Dia mengimbau masyarakat supaya lebih meningkatkan pengawasan terhadap anggota keluarga, terutama anak-anak, agar tidak menjadi korban tindak kejahatan.
Sementara itu, orangtua korban Fatmawati (33), mengaku awalnya Putri Rahmadani pamit kepadanya untuk menunaikan salat tarawih. Kemudian diajak Dani membeli bakso hingga peristiwa tersebut terjadi. “Kami sempat mencarinya ke beberapa lokasi namun tak ditemukan,” tuturnya.
Selain itu, Dani juga mengaku sempat dipukuli pelaku karena berusaha menolak membeli roti. “Badan awak dipukulnya sampai sakit,” keluh Dani sambil menunjuk bagian badan kanannya.
Saat itu, orang tua korban juga menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada pihak kepolisian dan berharap pelaku bisa diringkus. “Ciri-cirinya gemuk dan tidak terlalu tinggi, namun wajah tak bisa dikenali sebab memakai helm dan jaket hitam,” pungkasnya.
(san)