RSUP Wahidin Sudiro Husodo rujukan virus corona

Selasa, 30 Juli 2013 - 16:04 WIB
RSUP Wahidin Sudiro...
RSUP Wahidin Sudiro Husodo rujukan virus corona
A A A
Sindonews.com - Kementrian Kesehatan menyiapkan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudiro Husodo sebagai rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona pada jemaah haji embarkasi Bandara Sultan Hasanuddin.

RSUP Wahidin merupakan satu dari 100 rumah sakit yang ditunjuk Kemenkes bagi jemaah yang berangkat pada September-November mendatang. Penanggung jawab kesehatan haji embarkasi Bandara Sultan hasanuddin Lucky Thajono mengatakan, penunjukan RSUP Wahidin dilakukan, karena dianggap paling memiliki kesiapsiagaan.

“Wahidin itu kan juga dibawah Menkes langsung. Dan bukan hanya waspada corona saja, dari tahun ke tahun, kami sudah menjadikan RS Wahidin sebagai rujukan kalau terjadi kondisi emergency,” ujar Lucky Thajono, kepada wartawan, Selasa (30/7/2013).

Menurut Lucky, di asrama pun sudah disiapkan standar penanganan pasien. Sehingga para calon jemaah dipastikan akan mendapat penanganan serius dari petugas kesehatan haji yang sudah terlatih.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas satu Makassar ini juga menambahkan, untuk mencegah kemungkinan penularan corona yang saat ini mewabah di Arab Saudi, calhaj diberikan vaksin anti flu dan minumitis (kekebalan tubuh). Vaksin tersebut akan diberikan dua minggu, sebelum keberangkatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh calhaj.

“Vaksin khusus untuk penangkal korona saat ini belum ada. Sebagian jamaah umroh asal Sulsel yang baru saja berangkat juga disuntik menggunakan vaksin ini. Corona menyerang manusia kalau ketahanan tubuh menurun. Dengan vaksin ini, kita harapkan kesehatan jamaah bisa terjaga,” ungkapnya

Berdasarkan data World Health organization (WHO), tercatat sudah ada 80 kasus terinfeksi corona, termasuk 44 kasus kematian. 38 kasus kematian itu, terjadi di Arab Saudi. Akan tetapi, WHO belum mengeluarkan larangan bepergian ke Arab Saudi.

Sementara itu, Humas kementrian Agama Wilayah Sulsel Ahmad Tonang menambahkan, jika calhaj embarkasi Sultan Hasanuddin terdiri atas 8 provinsi terdiri atas Sulsel, Sulbar, Sultra, Sulut, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua dengan jumlah jamaah mencapai 11.000 terbagi dalam 32 kloter.

Adapun jumlah Calhaj Sulsel yang berangkat setelah pemotongan kuota 20 persen adalah 5.777 dari sebelumnya 7.221 jemaah. Sementara itu, pada 9 September, jamaah sudah mulai masuk asrama, dan pada 10 September sudah mulai terbang ke Jeddah.

“Untuk kelengkapan administrasi seperti visa dan paspor sudah selesai. Untuk antisipasi corona kami memberikan sosialisasi ke calhaj melalui manasik. Kami juga percaya petugas kesehatan sudah mendapat petunjuk dan instruksi penanganan corona,” katanya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5797 seconds (0.1#10.140)