DPT menurun, KPU cemas Golput meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut 2013 berkurang sebanyak 7.000 pemilih. Pengurangan yang cukup drastis ini, dapat terlihat bila dibandingkan dengan pemilihan Gubernur Jabar beberapa waktu lalu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Garut Aja Rowikarim mengatakan, dari jumlah penduduk yang mencapai hampir 3 juta jiwa, DPT untuk Pilkada Garut 2013 berjumlah 1.760.130 pemilih. Terdiri dari 894.297 laki-laki, dan 865.833 perempuan, dengan jumlah TPS 4.064 unit.
"Mudah-mudahan, penurunan jumlah DPT ini tidak diikuti oleh berkurangnya partisipasi pemilih dalam pemungutan mendatang," kata Aja, kepada wartawan, Jumat (26/7/2013).
Menurutnya, penurunan ini kemungkinan besar diakibatkan oleh akurasi PPS/PPK dalam pendataan ulang terhadap orang yang tidak dikenal, tidak diketahui alamat, meninggal dunia, atau pindah status dari SMA, menjadi anggota TNI/Polri yang tidak punya hak pilih.
Jika dilihat dari data pada Pilkada Garut 2008 lalu, terjadi penambahan 170.000 pemilih. Namun yang lebih memprihatinkan adalah, angka partisipasi pemilih yang terus menurun dan angka golongan putih (golput) yang cenderung meningkat.
"Pada Pilkada Garut 2008 lalu, dari DPT 1.581. 504, sebanyak 1.049.157 orang menggunakan hak pilihnya, sementara 541. 497 orang golput. Untuk Pilbup kali ini kemungkinan juga partisipasinya mengalami penurunan, namun kita lihat saja nanti," ungkapnya.
Sebelumnya, KPUD Kabupaten Garut menetapkan nomor urut 10 pasangan calon. Pengumuman nomor urut, ditetapkan setelah para Cabup dan Cawabup Garut periode 2014-2019 mengikuti pengambilan nomor undian yang disediakan KPUD di Gedung Mutiara, Jalan Cipanas, Garut.
Dari hasil pengundian, nomor urut 1 (satu) didapat pasangan Dedi Suryadi-Deddy Supriyadi (Deddy Dores). Pasangan independen Yamin Supriatna-Dadan Ramdani mendapat nomor urut 2 (dua).
Pasangan Sirojulmunir-Iwan Suwarsa dari jalur perseorangan mendapat nomor urut 3 (tiga). Nomor urut 4 (empat) ditempati oleh pasangan Memo Hermawan-Ade Ginanjar yang diusung PDIP dan Golkar.
Pasangan Agus Hamdani-Abdusy Syakur yang diusung PPP dan PKB, mendapat nomor urut 5 (lima). Pasangan Nadiman-Holil Aksan Umarzen yang diusung 20 partai nonparlemen mendapat nomor urut 6 (enam).
Nomor urut 7 (tujuh) diperoleh pasangan Saeful Anwar-Serli Besi yang diusung PAN dan Hanura. Pasangan Rudy Gunawan-Helmi Budiman yang diusung Gerindra, PKS, dan PBB, memperoleh nomor urut 8 (delapan).
Pasangan Ahmad Bajuri-An An Kusmardian (Ananda George) yang diusung Partai Demokrat, memperoleh nomor urut 9 (sembilan). Terakhir, pasangan independen Dede Kusdinar-Endang Suryana mendapat nomor urut 10 (sepuluh).
Kesepuluh pasangan ini, akan mengikuti masa kampanye pada 22 Agustus sampai 4 September 2013, dan pemungutan suara dilangsungkan pada 8 September 2013.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Garut Aja Rowikarim mengatakan, dari jumlah penduduk yang mencapai hampir 3 juta jiwa, DPT untuk Pilkada Garut 2013 berjumlah 1.760.130 pemilih. Terdiri dari 894.297 laki-laki, dan 865.833 perempuan, dengan jumlah TPS 4.064 unit.
"Mudah-mudahan, penurunan jumlah DPT ini tidak diikuti oleh berkurangnya partisipasi pemilih dalam pemungutan mendatang," kata Aja, kepada wartawan, Jumat (26/7/2013).
Menurutnya, penurunan ini kemungkinan besar diakibatkan oleh akurasi PPS/PPK dalam pendataan ulang terhadap orang yang tidak dikenal, tidak diketahui alamat, meninggal dunia, atau pindah status dari SMA, menjadi anggota TNI/Polri yang tidak punya hak pilih.
Jika dilihat dari data pada Pilkada Garut 2008 lalu, terjadi penambahan 170.000 pemilih. Namun yang lebih memprihatinkan adalah, angka partisipasi pemilih yang terus menurun dan angka golongan putih (golput) yang cenderung meningkat.
"Pada Pilkada Garut 2008 lalu, dari DPT 1.581. 504, sebanyak 1.049.157 orang menggunakan hak pilihnya, sementara 541. 497 orang golput. Untuk Pilbup kali ini kemungkinan juga partisipasinya mengalami penurunan, namun kita lihat saja nanti," ungkapnya.
Sebelumnya, KPUD Kabupaten Garut menetapkan nomor urut 10 pasangan calon. Pengumuman nomor urut, ditetapkan setelah para Cabup dan Cawabup Garut periode 2014-2019 mengikuti pengambilan nomor undian yang disediakan KPUD di Gedung Mutiara, Jalan Cipanas, Garut.
Dari hasil pengundian, nomor urut 1 (satu) didapat pasangan Dedi Suryadi-Deddy Supriyadi (Deddy Dores). Pasangan independen Yamin Supriatna-Dadan Ramdani mendapat nomor urut 2 (dua).
Pasangan Sirojulmunir-Iwan Suwarsa dari jalur perseorangan mendapat nomor urut 3 (tiga). Nomor urut 4 (empat) ditempati oleh pasangan Memo Hermawan-Ade Ginanjar yang diusung PDIP dan Golkar.
Pasangan Agus Hamdani-Abdusy Syakur yang diusung PPP dan PKB, mendapat nomor urut 5 (lima). Pasangan Nadiman-Holil Aksan Umarzen yang diusung 20 partai nonparlemen mendapat nomor urut 6 (enam).
Nomor urut 7 (tujuh) diperoleh pasangan Saeful Anwar-Serli Besi yang diusung PAN dan Hanura. Pasangan Rudy Gunawan-Helmi Budiman yang diusung Gerindra, PKS, dan PBB, memperoleh nomor urut 8 (delapan).
Pasangan Ahmad Bajuri-An An Kusmardian (Ananda George) yang diusung Partai Demokrat, memperoleh nomor urut 9 (sembilan). Terakhir, pasangan independen Dede Kusdinar-Endang Suryana mendapat nomor urut 10 (sepuluh).
Kesepuluh pasangan ini, akan mengikuti masa kampanye pada 22 Agustus sampai 4 September 2013, dan pemungutan suara dilangsungkan pada 8 September 2013.
(san)