TPS perbatasan Solo-Sukoharjo dikeluhkan warga

Jum'at, 26 Juli 2013 - 15:34 WIB
TPS perbatasan Solo-Sukoharjo...
TPS perbatasan Solo-Sukoharjo dikeluhkan warga
A A A
Sindonews.com - Warga Laweyan, Solo, mengeluhkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di perbatasan antara Solo dan Sukoharjo, di Desa Banaran. Pasalnya, selain menimbulkan bau busuk bagi warga Laweyan, sampah itu juga meluap hingga separuh Kali Jenes yang mengalir ke Bengawan Solo.

Pantauan wartawan di lokasi, sampah-sampah tersebut tercecer hingga separuh sungai. Akibat sampah itu, aliran air juga tampak berbelok dan menggerus talut sungai yang ada di sebelahnya.

Keterangan yang didapatkan dari Ketua RT 04 RW01, Laweyan Jonet Dwiarso mengatakan, permasalahan ini sudah terjadi sejak 2005 silam. Tetapi, sampai saat ini belum ada tindakan berarti untuk mengatasinya.

“Dulu sudah kami ajukan ke Kelurahan Banaran, kemudian dibangun bak penampungan dan alat pengelolahan. Tetapi, itu pun tidak digunakan dan pembuangan masih dilakukan ke sungai,” ucapnya, kepada Wartawan, Jumat (26/7/2013).

Menurutnya Jonet dan warga pernah menegur para pembuang sampah di TPS Banaran, tetapi justru terjadi kesalah pahaman dan sempat menimbulkan ketanggangan antara masyarakat didua desa tersebut. Bahkan, masyarakat Banaran enggan disalahkan atas banyaknya sampah yang ada dialiran sungai tersebut.

Jonet menambahkan, meski TPS berada di wilayah Sukoharjo, tetapi dampaknya justru lebih dirasakan oleh warga Laweyan. Pasalnya letak TPS ada di perbatasan antara Laweyan dan Banaran.

Jonet menambahkan, permasalahan ini sudah berulang kali diajukan ke pihak pemerintah Sukoharjo. Menurutnya, pengajuan terus diulang hingga pergantian Lurah tiga Kali.

“Kami selalu ajukan, sampai lurahnya ganti tiga kali, akan tetapi sampai saat ini belum ada penyelesaian yang dilakukan oleh pihak Desa Banaran,” sambungnya.

Warga lainnya Ferdiawan, berharap agar Pemerintah Kabupaten Sukoharjo segera memindahkan TPS tersebut ke tempat lain. Pemindahan itu menurutnya harus dilakukan dalam waktu dekat, mengingat jika hujan turun, banjir dapat sewaktu-waktu mengancam warga Laweyan.

“Yang kita takutkan itu, sampahnya semakin menggunung dan semakin mengganggu aliran sungai. Padahal, sungai itu alirannya sangat deras, kita takut dengan banyaknya sampah itu akan menjadikan banjir,” ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Laweyan Yuyuk Yuniman membenarkan kondisi tersebut. Pihaknya pun sudah berupaya mencari solusi terkait permasalahan ini, tetapi selalu putus di jalan. “Dulu juga sudah kami sampaikan ke Pemerintah Sukoharjo, terkait kondisi ini tetapi juga tidak ada tindakan,” tandasnya.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Solo Hasta Gunawan menambahkan, pihaknya bakal melakukan tinjauan lapangan. Menurutnya setelah ditinjau, nantinya akan dicarikan solusinya agar masalah itu segera selesai.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9731 seconds (0.1#10.140)