Sidak, Disperindag temukan kue berjamur

Rabu, 24 Juli 2013 - 20:29 WIB
Sidak, Disperindag temukan...
Sidak, Disperindag temukan kue berjamur
A A A
Sindonews.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjar menemukan roti dan kue yang sudah berjamur masih dipajang dalam etalase di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Banjar.

Temuan, itu berlangusng saat sejumlah petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) mendatangi sejumlah toko makanan, pasar swalayan dan pasar tradisional.

Sidak yang dilakukan dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap konsumen itu, dilakukan Disperindag Banjar karena disinyalir menjelang Idul fitri banyak barang dagangan yang lolos seleksi tetap diperjualbelikan karena tingginya permintaan pasar.

Tim Disperindag yang didampingi personel Dinkes dan Distan itu pertama kali melakukan sidak ke pasar tradisional di Kota Banjar.

Di Pasar Banjar beberapa produk makanan tidak jelas tanggal kedaluarsanya sempat menjadi sorotan petugas, bahkan salah satu produk makanan diduga menggunakan label halal palsu.

Petugas langsung mendata dan membawa beberapa sampel barang yang dicurigai selain mengandung bahan berbahaya juga sudah kedaluwarsa.

Selanjutnya barang tersebut dibawa untuk diperiksa di laboratorium badan POM Provinsi termasuk untuk memastikan kandungannya.

Usai melakukan sidak di Pasar Banjar, petugas mendatangi sejumlah toko kue di kawasan Jalan Letjen Suwarto.

Di salah satu toko petugas menemukan beberapa jenis roti dan kue bolu yang sudah berjamur tapi masih dipajang di etalase kios.

“Dengan temuan itu, kami langsung menegur pemilik kios. Mereka jangan sampai masih memajang kue dan roti yang sudah tidak layak konsumsi. Khawatir konsumennya tidak teliti kalau dimakan akan berbahaya,” ujar Kasi Perlindungan Konsumen Disperindagkop Kota Banjar Rahmat Barkah, Rabu (24/2013).

Rahmat menambahkan, kondisi ini akan tetap dipantau oleh pihak Disperindagkop, sebab faktanya masih ada saja pedagang dan konsumen yang ceroboh.

Termasuk di pasar swalayan, untuk daging segar di lemari pendingin yang dijual ternyata tidak di lengkapi dengan tanggal masuk daging.

“Hal tersebut merupakan penyakit lama yang harus segera diubah oleh pengelola swalayan,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Rahmat, menjelang Idul Fitri tahun ini parcel pun tidak akan luput dari pemantaun petugas. Menurutnya, seringkali para pembuat parcel yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja memasukan barang yang kedaluarsa ke dalam paket.
“Kalau sudah dekat lebaran kami akan intensif mengawasinya,” pungkas Rahmat.

Salah seorang pemilik kios kue, Enci mengatakan, pihaknya akan lebih selektif dan memperketat pengawasan terhadap karyawanya yang lupa membuang kue dan roti yang sudah berjamur karena lama tidak terjual.

“Ke depan kami akan lebih selektif dan akan lebih rutin melakukan pengecekan. Karena dalam beberapa hari terakhir kondisi kue itu menurut karyawan masih terlihat segar,” pungkas Enci.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1238 seconds (0.1#10.140)