Spesialis 'gerayang' rumah di Lahat dicokok polisi
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku spesialis pencurian yang kerap menggerayangi rumah warga di Kecamatan Kota Lahat dibekuk Unit Reskrim Polres Lahat.
Aksi Mardan Marjani (31), warga Talang, Jawa Selatan, Kecamatan Kota Lahat, harus berakhir setelah petugas menggerebek tersangka dirumahnya sendiri, Selasa (23/7) malam.
Terbongkarnya aksi tersangka berawal dari sejumlah laporan warga yang mengaku kerap kehilangan sejumlah barang berharga. Terakhir, tersangka nekat masuk ke rumah Mahasin (48), warga Jalan Martajaya RT9 RW2 NO5, Kelurahan Talang, Jawa Selatan, Lahat, Kamis (11/7) sekira pukul 03.00 WIB dinihari.
Meski tersangka diketahui berhasil menggasak ponsel Nokia X2-01 milik korban, namun aksi tersebut merupakan sepakterjang tersangka yang terakhir. Mendapati dirinya kecurian, korban pun lantas melapor ke Polres Lahat.
Tak ingin buruannya kembali lolos, anggota unit Pidum Reskrim Polres Lahat melakukan penyelidikan di lokasi dengan memancing tersangka lewat nomor ponsel yang telah dicuri korban.
"Ironisnya, tersangka ini justru menjual ponsel tersebut ke salah satu keluarga korban," tegas Kanit Pidum Aiptu Nurhanas mewakili Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto dan Kasatreskrim Iptu Hidayat Amin, Rabu (24/7/2013).
Tak ayal, tersangka pun berhasil ditangkap saat sedang bersantai dirumahnya. Selain tersangka, petugas juga menyita barang bukti (BB) lima unit ponsel berbagai merek dan tipe, seperangkat speaker, serta satu bilah pedang.
Dihadapan petugas, tersangka mengaku melakukan aksinya dengan mencongkel daun jendela rumah milik calon mangsanya. Jendela yang dibongkar pun tidak menggunakan terali besi, sehingga memudahkan aksi tersangka.
Diduga, tersangka mendalami ilmu kebatinan yang mampu melemahkan mata korban hingga mengantuk. Ini terbukti, aksi yang telah dilancarkan tersangka lebih dari lima kali tergolong mulus.
"Wilayah kerjanya di seputaran Talang Jawa, Kota Baru serta Bandar Agung Lahat. Modusnya menggunakan obeng untuk mencongkel jendela rumah yang tidak menggunakan terali besi," ujar Nurhanas.
Sementara, tersangka Mardan membantah jika dirinya memiliki ilmu sirep saat melancarkan aksinya. Ia mengaku hanya berbekal obeng dan tidak memiliki rekan lain.
"Pedang itupun saya ambil dari rumah korban. Speaker itu juga saya beli dari hasil mencuri. Saya terpaksa begini lantaran penghasilan sebagai tukang becak sangat pas pasan pak," ujar pria yang tidak bisa menghitung nama - nama bulan dalam setahun ini.
Aksi Mardan Marjani (31), warga Talang, Jawa Selatan, Kecamatan Kota Lahat, harus berakhir setelah petugas menggerebek tersangka dirumahnya sendiri, Selasa (23/7) malam.
Terbongkarnya aksi tersangka berawal dari sejumlah laporan warga yang mengaku kerap kehilangan sejumlah barang berharga. Terakhir, tersangka nekat masuk ke rumah Mahasin (48), warga Jalan Martajaya RT9 RW2 NO5, Kelurahan Talang, Jawa Selatan, Lahat, Kamis (11/7) sekira pukul 03.00 WIB dinihari.
Meski tersangka diketahui berhasil menggasak ponsel Nokia X2-01 milik korban, namun aksi tersebut merupakan sepakterjang tersangka yang terakhir. Mendapati dirinya kecurian, korban pun lantas melapor ke Polres Lahat.
Tak ingin buruannya kembali lolos, anggota unit Pidum Reskrim Polres Lahat melakukan penyelidikan di lokasi dengan memancing tersangka lewat nomor ponsel yang telah dicuri korban.
"Ironisnya, tersangka ini justru menjual ponsel tersebut ke salah satu keluarga korban," tegas Kanit Pidum Aiptu Nurhanas mewakili Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto dan Kasatreskrim Iptu Hidayat Amin, Rabu (24/7/2013).
Tak ayal, tersangka pun berhasil ditangkap saat sedang bersantai dirumahnya. Selain tersangka, petugas juga menyita barang bukti (BB) lima unit ponsel berbagai merek dan tipe, seperangkat speaker, serta satu bilah pedang.
Dihadapan petugas, tersangka mengaku melakukan aksinya dengan mencongkel daun jendela rumah milik calon mangsanya. Jendela yang dibongkar pun tidak menggunakan terali besi, sehingga memudahkan aksi tersangka.
Diduga, tersangka mendalami ilmu kebatinan yang mampu melemahkan mata korban hingga mengantuk. Ini terbukti, aksi yang telah dilancarkan tersangka lebih dari lima kali tergolong mulus.
"Wilayah kerjanya di seputaran Talang Jawa, Kota Baru serta Bandar Agung Lahat. Modusnya menggunakan obeng untuk mencongkel jendela rumah yang tidak menggunakan terali besi," ujar Nurhanas.
Sementara, tersangka Mardan membantah jika dirinya memiliki ilmu sirep saat melancarkan aksinya. Ia mengaku hanya berbekal obeng dan tidak memiliki rekan lain.
"Pedang itupun saya ambil dari rumah korban. Speaker itu juga saya beli dari hasil mencuri. Saya terpaksa begini lantaran penghasilan sebagai tukang becak sangat pas pasan pak," ujar pria yang tidak bisa menghitung nama - nama bulan dalam setahun ini.
(rsa)