Dukungan Warohmah pecah, akar rumput Golkar & PDIP terbelah
A
A
A
Sindonews.com - Meski sudah diumumkan sebagai salah satu dari empat pasangan yang resmi menjadi calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) Indragiri Hilir (Inhil), Riau isu tak sedap terus membayangi pasangan H.M. Wardan M.P-Rosman Malomo (Warohmah).
Sejak deklarasi pencalonan hingga resmi sebagai pasangan kandidat Pilbup Inhil, pasangan yang didukung banyak partai besar seperti Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini terus menerus didera isu perpecahan di sejumlah internal partai pendukung.
Pasalnya, Cabup Wardan yang tak lain mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau dan selalu menggadang-gadangkan dirinya telah mendapat 'restu dan dukungan penuh' dari Gubernur Riau H.M. Rusli Zainal ini, dinilai oleh sejumlah kalangan sebagai sosok yang kurang mengakar di masyarakat dan lemah secara komunikasi politik.
Saat dikonfirmasi mengenai perihal tersebut, anggota DPRD Inhil dari Partai Golkar Eddy S menyatakan partainya akan menjalankan perintah pengurus DPP yang telah menginstruksikan untuk mendukung pasangan Warohmah. Meskipun, Eddy juga tidak bisa mengelak jika masih ada sejumlah pengurus di tingkat bawah (akar rumput) yang mengalami perpecahan dukungan.
”Secara organisatoris kita solid. Instruksi pusat telah memerintahkan kita mendukung pasangan Warohmah, bukan yang lain. Dan ini kita jalankan. Meskipun, mungkin masih ada yang belum memahami instruksi tersebut secara utuh di tingkat bawah," ujar Eddy kepada wartawan di Riau, Senin (22/7/2013).
"Bisa jadi itu terjadi karena beberapa faktor. Tapi jika saya ditanya, saya tidak bisa menjawab itu. Yang pasti, di internal kita sudah menjalankan sejumlah langkah sesuai perintah pusat,” sambungnya.
Sementara, Ketua PAC PDIP Teluk Belengkong Ganis Parwan menyatakan sebagai pengurus di tingkat bawah (kecamatan, Red) dirinya mengaku kecewa dengan sikap Wardan yang dinilai tidak komunikatif kepada pengurus partai yang akan menjadi ujung tombak di Pilbup Inhil, September mendatang.
Terbukti, saat Wardan melakukan sosialisasi di Teluk Belengkong, dirinya tidak ”disapa”. Akibatnya, yang hadir dalam sosialisasi tersebut hanya 10 warga.
"Itu baru satu contoh yang menggambarkan bagaimana Pak Wardan tidak maksimal membangun komunikasi politik kepada kami, pengurus partai di akar rumput. Meski begitu, sesuai garis partai, saya akan menjalankan instruksi pusat."
"Tapi harapan saya, Pak Wardan mengubah polanya sehingga tidak semakin banyak yang kecewa dan akhirnya pindah ke lain hati hingga berujung pada semakin melebarnya perpecahan dukungan di akar rumput,” ungkap Ganis.
Sejak deklarasi pencalonan hingga resmi sebagai pasangan kandidat Pilbup Inhil, pasangan yang didukung banyak partai besar seperti Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini terus menerus didera isu perpecahan di sejumlah internal partai pendukung.
Pasalnya, Cabup Wardan yang tak lain mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau dan selalu menggadang-gadangkan dirinya telah mendapat 'restu dan dukungan penuh' dari Gubernur Riau H.M. Rusli Zainal ini, dinilai oleh sejumlah kalangan sebagai sosok yang kurang mengakar di masyarakat dan lemah secara komunikasi politik.
Saat dikonfirmasi mengenai perihal tersebut, anggota DPRD Inhil dari Partai Golkar Eddy S menyatakan partainya akan menjalankan perintah pengurus DPP yang telah menginstruksikan untuk mendukung pasangan Warohmah. Meskipun, Eddy juga tidak bisa mengelak jika masih ada sejumlah pengurus di tingkat bawah (akar rumput) yang mengalami perpecahan dukungan.
”Secara organisatoris kita solid. Instruksi pusat telah memerintahkan kita mendukung pasangan Warohmah, bukan yang lain. Dan ini kita jalankan. Meskipun, mungkin masih ada yang belum memahami instruksi tersebut secara utuh di tingkat bawah," ujar Eddy kepada wartawan di Riau, Senin (22/7/2013).
"Bisa jadi itu terjadi karena beberapa faktor. Tapi jika saya ditanya, saya tidak bisa menjawab itu. Yang pasti, di internal kita sudah menjalankan sejumlah langkah sesuai perintah pusat,” sambungnya.
Sementara, Ketua PAC PDIP Teluk Belengkong Ganis Parwan menyatakan sebagai pengurus di tingkat bawah (kecamatan, Red) dirinya mengaku kecewa dengan sikap Wardan yang dinilai tidak komunikatif kepada pengurus partai yang akan menjadi ujung tombak di Pilbup Inhil, September mendatang.
Terbukti, saat Wardan melakukan sosialisasi di Teluk Belengkong, dirinya tidak ”disapa”. Akibatnya, yang hadir dalam sosialisasi tersebut hanya 10 warga.
"Itu baru satu contoh yang menggambarkan bagaimana Pak Wardan tidak maksimal membangun komunikasi politik kepada kami, pengurus partai di akar rumput. Meski begitu, sesuai garis partai, saya akan menjalankan instruksi pusat."
"Tapi harapan saya, Pak Wardan mengubah polanya sehingga tidak semakin banyak yang kecewa dan akhirnya pindah ke lain hati hingga berujung pada semakin melebarnya perpecahan dukungan di akar rumput,” ungkap Ganis.
(kri)