Chikungunya marak di Cianjur, Dinkes lakukan fogging
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, melakukan fogging (pengasapan) di Kampung Tetelar RW06, Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber. Hal tersebut dilakukan, setelah adanya serangan wabah chikungunya yang mengakibatkan ratusan warga terserang.
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2BB) Dinkes Kabupaten Cianjur, Rusli Maryadi mengatakan, dengan pengasapan di tempat–tempat yang diduga menjadi sarang nyamuk, bisa sedikit banyak mengurangi berkembang biaknya nyamuk aides aigepty tersebut.
“Pengasapan ini untuk mencegah penularan penyakit chikungunya ini. Pengasapan inipun sangat efektif untuk membunuh nyamuk,” ujarnya, Rabu (17/7/2013).
Menurutnya, pengasapan tersebut tidak dilakukannya di setiap sudut di Kampung Tetelar. Karena,menurut dia, tidak semua dijadikan tempat bersarangnya nyamuk, namun penyakit chikungunya tetap bisa mewabah karena nyamuk penyebab chikungunya bisa berpindah lokasi.
“Sehingga, kita lakukan pengasapan hanya di titik - titik umum, seperti ke madrasyah, masjid, sekolah, dan tempat umum lainnnya,” jelasnya.
Kata dia, pengasapan tersebut hanya membunuh nyamuk, tidak membunuh jentiknya. Sehingga, pihaknya menyarankan agar warga bisa membawa bubuk abate ke Puskesmas yang berfungsi sebagai racun untuk membunuh jentik nyamuk.
“Dinkes sudah mendistribusikan abate setiap bulannya ke Puskesmas. Jika warga menginginkan, maka bisa meminta ke Puskesmas setempat,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Kampung Tetelar, Yani Mulyani, menuturkan, dengan adanya fogging ini warga di RW06 sangat menyambut baik dan senang, yang sebelumnya merasa resah.
“Kita akan lebih giat lagi melakukan kerja bakti dengan warga. Tentunya kami pun trauma dengan kejadian ini,” ungkapnya.
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2BB) Dinkes Kabupaten Cianjur, Rusli Maryadi mengatakan, dengan pengasapan di tempat–tempat yang diduga menjadi sarang nyamuk, bisa sedikit banyak mengurangi berkembang biaknya nyamuk aides aigepty tersebut.
“Pengasapan ini untuk mencegah penularan penyakit chikungunya ini. Pengasapan inipun sangat efektif untuk membunuh nyamuk,” ujarnya, Rabu (17/7/2013).
Menurutnya, pengasapan tersebut tidak dilakukannya di setiap sudut di Kampung Tetelar. Karena,menurut dia, tidak semua dijadikan tempat bersarangnya nyamuk, namun penyakit chikungunya tetap bisa mewabah karena nyamuk penyebab chikungunya bisa berpindah lokasi.
“Sehingga, kita lakukan pengasapan hanya di titik - titik umum, seperti ke madrasyah, masjid, sekolah, dan tempat umum lainnnya,” jelasnya.
Kata dia, pengasapan tersebut hanya membunuh nyamuk, tidak membunuh jentiknya. Sehingga, pihaknya menyarankan agar warga bisa membawa bubuk abate ke Puskesmas yang berfungsi sebagai racun untuk membunuh jentik nyamuk.
“Dinkes sudah mendistribusikan abate setiap bulannya ke Puskesmas. Jika warga menginginkan, maka bisa meminta ke Puskesmas setempat,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Kampung Tetelar, Yani Mulyani, menuturkan, dengan adanya fogging ini warga di RW06 sangat menyambut baik dan senang, yang sebelumnya merasa resah.
“Kita akan lebih giat lagi melakukan kerja bakti dengan warga. Tentunya kami pun trauma dengan kejadian ini,” ungkapnya.
(rsa)