Banjir di Bone meluas, 3 kecamatan terendam
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sepekan terakhir membuat ratusan rumah dan ratusan hektar sawah milik warga terendam banjir. Akibatnya, petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Takut kerugian lebih banyak, petani memanen padi mereka lebih awal.
Tingginya curah hujan, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengakibatkan banjir meluas hingga tiga kecamatan. Ketiga kecamatan tersebut, masing-masing Kecamatan Awangpone, Dua Boccoe, dan Kecamatan Ajangale.
Banjir yang melanda tiga kecamatan tersebut, merendam ratusan rumah yang mengakibatkan aktivitas warga menjadi terganggu. Lantaran ketinggian air yang mencapai lima puluh centimeter hingga satu meter lebih.
Akibatnya, aktivitas warga menjadi terganggu. Alhasil, mereka pun terpaksa menggunakan perahu untuk melakukan transportasi. Bahkan, sebuah sekolah di Desa Tawaroe, Kecamatan Dua Boccoe, terpaksa meliburkan siswanya. Karena, banjir menggenangi ruang kelas.
Salah seorang petani di Kecamatan Dua Boccoe H Udin mengatakan, bahwa dia memanen padinya lebih awal. Karena, takut mengalami kerugian yang lebih besar. Bahkan, masih banyak padinya yang tidak bisa diambil lagi, karena sudah tenggelam.
Tingginya curah hujan, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengakibatkan banjir meluas hingga tiga kecamatan. Ketiga kecamatan tersebut, masing-masing Kecamatan Awangpone, Dua Boccoe, dan Kecamatan Ajangale.
Banjir yang melanda tiga kecamatan tersebut, merendam ratusan rumah yang mengakibatkan aktivitas warga menjadi terganggu. Lantaran ketinggian air yang mencapai lima puluh centimeter hingga satu meter lebih.
Akibatnya, aktivitas warga menjadi terganggu. Alhasil, mereka pun terpaksa menggunakan perahu untuk melakukan transportasi. Bahkan, sebuah sekolah di Desa Tawaroe, Kecamatan Dua Boccoe, terpaksa meliburkan siswanya. Karena, banjir menggenangi ruang kelas.
Salah seorang petani di Kecamatan Dua Boccoe H Udin mengatakan, bahwa dia memanen padinya lebih awal. Karena, takut mengalami kerugian yang lebih besar. Bahkan, masih banyak padinya yang tidak bisa diambil lagi, karena sudah tenggelam.
(san)