Korban banjir Sidrap & Wajo butuh bantuan
A
A
A
Sindonews.com - Korban banjir di Kabupaten Sidrap dan Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini sangat membutuhkan bantuan, terutama makanan cepat saji.
Saat ini mereka masih bertahan di rumah masing-masing namun dalam kondisi rumah terendam air akibat banjir yang menerjang beberapa hari lalu. Mereka membutuhkan uluran tangan baik pemerintah, masyarakat dan lembaga kemanusiaan lainnya.
"Hingga siang ini debet air masih terus meningkat. Khusus di Kabupaten Wajo, ketinggian air mencapai antara 2,5 hingga 3 meter," jelas Humas PMI Sulsel Anno Suparno, dalam rilisnya, Selasa (16/07/2013) siang.
Sementara itu laporan dari pengurus PMI Cabang Sidrap H Amin menyebutkan, hingga saat ini warga belum meninggalkan rumah-rumah meski ketinggian air sudah sampai ke lantai yang umumnya terbuat dari kayu. Jumlah korban banjir di dua daerah yakni Teteaji dan Turungtenggae mencapai 75 rumah.
“Air belum surut, malah semakin bertambah," kata Amin.
Dia menambahkan, sebagian besar korban banjir di Sidrap adalah mereka yang rumahnya terletak di bantaran Danau Sidenreng dan areal persawahan. Hal itulah yang menyebabkan sulitnya tim relawan melakukan evakuasi terhadap korban, selain memang warga enggan meninggalkan rumahnya.
Hanya saja, kata Amin, untuk saat ini korban banjir membutuhkan asupan makanan siap saji untuk mereka konsumsi baik pada saat buka puasa maupun sahur.
Sementara dari Kabupaten Wajo dilaporkan, ketinggian air terus meningkat khususnya di empat kecamatan, yakni Belawa, Tanasitolo, Tempe, dan Pammana. Sebagian warga telah mengungsi ke rumah-rumah kerabat mereka yang tidak terkena banjir.
Air juga sudah masuk ke dalam rumah mereka. Sebagian warga juga terpaksa membuat rakit dan tumpuan yang terbuat dari kayu dan bambu sebagai penyanggah di rumah mereka yang sudah tergenang air.
Relawan PMI dari Wajo Bambang Ariyani melaporkan, saat ini tim relawan PMI akan menyalurkan bantuan dari Dinas Sosial Pemkab Wajo. Selain itu, PMI telah menyediakan tenda khusus pengungsi jika sewaktu-waktu masyarakat hendak mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Namun secara keseluruhan baik di Wajo, Soppeng, maupun di Sidrap, para korban banjir membutuhkan bantuan dari masyarakat baik berupa air bersih, makanan instant, dan obat-obatan.
Saat ini mereka masih bertahan di rumah masing-masing namun dalam kondisi rumah terendam air akibat banjir yang menerjang beberapa hari lalu. Mereka membutuhkan uluran tangan baik pemerintah, masyarakat dan lembaga kemanusiaan lainnya.
"Hingga siang ini debet air masih terus meningkat. Khusus di Kabupaten Wajo, ketinggian air mencapai antara 2,5 hingga 3 meter," jelas Humas PMI Sulsel Anno Suparno, dalam rilisnya, Selasa (16/07/2013) siang.
Sementara itu laporan dari pengurus PMI Cabang Sidrap H Amin menyebutkan, hingga saat ini warga belum meninggalkan rumah-rumah meski ketinggian air sudah sampai ke lantai yang umumnya terbuat dari kayu. Jumlah korban banjir di dua daerah yakni Teteaji dan Turungtenggae mencapai 75 rumah.
“Air belum surut, malah semakin bertambah," kata Amin.
Dia menambahkan, sebagian besar korban banjir di Sidrap adalah mereka yang rumahnya terletak di bantaran Danau Sidenreng dan areal persawahan. Hal itulah yang menyebabkan sulitnya tim relawan melakukan evakuasi terhadap korban, selain memang warga enggan meninggalkan rumahnya.
Hanya saja, kata Amin, untuk saat ini korban banjir membutuhkan asupan makanan siap saji untuk mereka konsumsi baik pada saat buka puasa maupun sahur.
Sementara dari Kabupaten Wajo dilaporkan, ketinggian air terus meningkat khususnya di empat kecamatan, yakni Belawa, Tanasitolo, Tempe, dan Pammana. Sebagian warga telah mengungsi ke rumah-rumah kerabat mereka yang tidak terkena banjir.
Air juga sudah masuk ke dalam rumah mereka. Sebagian warga juga terpaksa membuat rakit dan tumpuan yang terbuat dari kayu dan bambu sebagai penyanggah di rumah mereka yang sudah tergenang air.
Relawan PMI dari Wajo Bambang Ariyani melaporkan, saat ini tim relawan PMI akan menyalurkan bantuan dari Dinas Sosial Pemkab Wajo. Selain itu, PMI telah menyediakan tenda khusus pengungsi jika sewaktu-waktu masyarakat hendak mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Namun secara keseluruhan baik di Wajo, Soppeng, maupun di Sidrap, para korban banjir membutuhkan bantuan dari masyarakat baik berupa air bersih, makanan instant, dan obat-obatan.
(lns)