Polisi bentuk tim khusus selidiki rusuh tinju Nabire
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Daerah (Polda) Papua hingga kini belum menyatakan adanya tersangka dalam insiden kerusuhan di pertandingan tinju di Gelanggang Olah Raga (GOR) Nabire, yang menyebabkan tewasnya 17 penonton dan puluhan orang luka - luka.
Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol I Gde Sumerta, pihaknya hingga kini masih terus menyelidiki peristiwa tersebut.
"Belum ada yang kami tahan. Kami akan bentuk tim khusus untuk menangani kasus GOR Nabire secepatnya. Besok sudah dimulai dilakukan penyelidikan dari tim khusus," jelas Gde Sumerta kepada Sindonews, Senin (16/7/2013) dinihari.
Gde melanjutkan, saat ini pengamanan dari polres setempat telah dilakukan, baik di tempat kejadian perkara (TKP), hingga pengamanan RSUD Nabire dan sejumlah ruas jalan di Nabire.
"Kami masih menunggu perkembangan laporan dari kapolres setempat. Pengamanan sudah dilakukan di titik - titik yang bisa menimbulkan konflik lanjutan," lanjutnya.
Terkait kekacauan, pihak kepolisian dikatakannya sudah melakukan pengamanan sebelum, hingga berjalannya pertandingan. Namun karena jumlah penonton yang banyak atau sekira 1.500 penonton, membuat atmosfer di GOR tersebut semakin memansa, hingga akhirnya pihak kepolisian tak dapat berbuat banyak.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi dalam pertandingan tinju lokal, di Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013) malam. Sebanyak 17 penonton dinyatakan tewas dalam pertandingan tinju yang dihelat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Lama, Nabire, Papua.
Penyebab kericuhan, disebabkan adanya pendukung salah satu petinju yang kalah mengamuk, setelah petinjunya Yulius Pigome dinyatakan kalah angka dengan petinju lainnya, Alvius Rumkorem.
Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol I Gde Sumerta, pihaknya hingga kini masih terus menyelidiki peristiwa tersebut.
"Belum ada yang kami tahan. Kami akan bentuk tim khusus untuk menangani kasus GOR Nabire secepatnya. Besok sudah dimulai dilakukan penyelidikan dari tim khusus," jelas Gde Sumerta kepada Sindonews, Senin (16/7/2013) dinihari.
Gde melanjutkan, saat ini pengamanan dari polres setempat telah dilakukan, baik di tempat kejadian perkara (TKP), hingga pengamanan RSUD Nabire dan sejumlah ruas jalan di Nabire.
"Kami masih menunggu perkembangan laporan dari kapolres setempat. Pengamanan sudah dilakukan di titik - titik yang bisa menimbulkan konflik lanjutan," lanjutnya.
Terkait kekacauan, pihak kepolisian dikatakannya sudah melakukan pengamanan sebelum, hingga berjalannya pertandingan. Namun karena jumlah penonton yang banyak atau sekira 1.500 penonton, membuat atmosfer di GOR tersebut semakin memansa, hingga akhirnya pihak kepolisian tak dapat berbuat banyak.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi dalam pertandingan tinju lokal, di Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013) malam. Sebanyak 17 penonton dinyatakan tewas dalam pertandingan tinju yang dihelat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Lama, Nabire, Papua.
Penyebab kericuhan, disebabkan adanya pendukung salah satu petinju yang kalah mengamuk, setelah petinjunya Yulius Pigome dinyatakan kalah angka dengan petinju lainnya, Alvius Rumkorem.
(rsa)