Diduga cabuli santri, warga Dampyak geruduk pesantren
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Minggu (14/7) malam hingga Senin (15/7) menggeruduk Pesantren Al Mubarok di Jalan Melati Nomor 4, RT 4 RW 4 di kecamatan tersebut.
Penggrudukan tersebut dilatarbelakangi kemarahan warga atas tindakan yang diduga melakukan tindak pencabulan.
Pencabulan diduga dilakukan oleh salah satu warganya Mubarok (28), atas santri perempuannya, Melati (14), (bukan nama sebenarnya), warga Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Warga setempat merasa aksi cabul merupak bentuk penodaan nama baik kampung.
Kemarahan warga berhasil terbendung begitu pihak kepolisian tiba di lokasi. Kemudian, polisi melakukan pertemuan dengan perwakilan warga di rumah pelaku.
Salah satu warga setempat Susanto, mengatakan kemarahan warga bermula saat mendapati korban menangis sambil menggedor pintu utama pesantren, Sabtu (13/7/2013). Karena lama tak dibukakan, warga meminta korban untuk menceritakan penyebabnya.
"Dari keterangan korban, akhirnya kami tahu hal sebenarnya. Makanya warga marah," katanya di lokasi, Senin (15/7/2013) dini hari.
Kanit Reskrim Polsek Kramat Aiptu Supriyono, mengatakan, pelaku belum diketahui keberadaanya. Karena, keluarga pelaku mengaku tidak tahu menahu keberadaan pelaku.
"Kami tetap menyelidiki kasus ini," ujarnya.
Penggrudukan tersebut dilatarbelakangi kemarahan warga atas tindakan yang diduga melakukan tindak pencabulan.
Pencabulan diduga dilakukan oleh salah satu warganya Mubarok (28), atas santri perempuannya, Melati (14), (bukan nama sebenarnya), warga Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Warga setempat merasa aksi cabul merupak bentuk penodaan nama baik kampung.
Kemarahan warga berhasil terbendung begitu pihak kepolisian tiba di lokasi. Kemudian, polisi melakukan pertemuan dengan perwakilan warga di rumah pelaku.
Salah satu warga setempat Susanto, mengatakan kemarahan warga bermula saat mendapati korban menangis sambil menggedor pintu utama pesantren, Sabtu (13/7/2013). Karena lama tak dibukakan, warga meminta korban untuk menceritakan penyebabnya.
"Dari keterangan korban, akhirnya kami tahu hal sebenarnya. Makanya warga marah," katanya di lokasi, Senin (15/7/2013) dini hari.
Kanit Reskrim Polsek Kramat Aiptu Supriyono, mengatakan, pelaku belum diketahui keberadaanya. Karena, keluarga pelaku mengaku tidak tahu menahu keberadaan pelaku.
"Kami tetap menyelidiki kasus ini," ujarnya.
(rsa)