Tegal diguyur hujan es sebesar kelereng
A
A
A
Sindonews.com - Masyarakat Kota Tegal dibuat geger dengan hujan lebat yang turun bercampur dengan butiran es, sekitar pukul 13.30 WIB. Butiran es itu, diperkirakan turun sekitar lima menit.
Agus Reza (40), salah seorang warga Jalan Kates, RT 08/06, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, mengatakan dirinya mendengar air hujan yang turun membentur genting tidak seperti biasanya.
"Suaranya lebih keras dari hujan biasa. Ternyata benar, genting rumah terkena butiran-butiran kristal es,” katanya, kepada wartawan, di Kota Tegal, Minggu (14/7/2013).
Awalnya, dia tidak percaya jika butiran-butiran es itu berasal dari air hujan. Tapi, delapan orang yang sedang berkumpul bersamanya, semua menyaksikan ada butiran es yang turun. Hujan itu terjadi 5-10 menit. Butiran kristal es itu, rata-rata sebesar kelereng.
Hal senada diungkapkan Linda Hidayati (28), warga jalan Hang Tuah Barat, Tegalsari. Dia menuturkan, saat hujan turun dirinya sedang berada di dalam rumah. Namun suara yang ditimbulkan sangat gaduh.
"Karena penasaran, akhirnya saya keluar dan melihat hujan yang turun disertai butiran-butiran air yang membeku seperti es," ungkapnya.
Sementara itu, prakirawan BMKG Tegal Laylya Isnaini mengatakan, hujan es berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) yang dekat dengan permukaan bumi.
"Dapat juga berasal dari multi sel awan, dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3–5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3-5 menit atau bisa juga 10 menit," terangnya.
Agus Reza (40), salah seorang warga Jalan Kates, RT 08/06, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, mengatakan dirinya mendengar air hujan yang turun membentur genting tidak seperti biasanya.
"Suaranya lebih keras dari hujan biasa. Ternyata benar, genting rumah terkena butiran-butiran kristal es,” katanya, kepada wartawan, di Kota Tegal, Minggu (14/7/2013).
Awalnya, dia tidak percaya jika butiran-butiran es itu berasal dari air hujan. Tapi, delapan orang yang sedang berkumpul bersamanya, semua menyaksikan ada butiran es yang turun. Hujan itu terjadi 5-10 menit. Butiran kristal es itu, rata-rata sebesar kelereng.
Hal senada diungkapkan Linda Hidayati (28), warga jalan Hang Tuah Barat, Tegalsari. Dia menuturkan, saat hujan turun dirinya sedang berada di dalam rumah. Namun suara yang ditimbulkan sangat gaduh.
"Karena penasaran, akhirnya saya keluar dan melihat hujan yang turun disertai butiran-butiran air yang membeku seperti es," ungkapnya.
Sementara itu, prakirawan BMKG Tegal Laylya Isnaini mengatakan, hujan es berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) yang dekat dengan permukaan bumi.
"Dapat juga berasal dari multi sel awan, dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3–5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3-5 menit atau bisa juga 10 menit," terangnya.
(san)