Kantor KPUD Halmahera Utara di bom
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga menyerang kantor Komisi Pemilihan Umum Darah (KPUD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), dengan batu dan bom molotov, pada Sabtu 13 Juli 2013. Serangan ini mengakibatkan sejumlah ruangan kantor hangus terbakar.
Massa diketahui berasal dari Aliansi Peduli Demokrasi Malut (APDM), ini mengaku kecewa dengan hasil akhir Pilkada Gubernur Malut yang ditetapkan oleh KPU, pada jumat 12 Juli 2013. Mereka meminta KPU dan Bawaslu segera mendiskualifikasi pasangan calon gubernur Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa (AHM-Doa).
Awalnya, massa berniat melakukan aksi damai, di depan kantor KPU. Namun, aksi damai itu berobah menjadi anarkis, ketika pintu kantor KPUD sedang tertutup. Massa sudah terprovokasi dan terbakar emosi langsung melakukan penyerangan terhadap kantor KPU.
Amuk massa pun pecah dan tak terhindarkan. Belasan orang mulai melempari kantor dengan KPUD menggunakan batu dan bom molotov yangdiduga telah disiapkan sebelumnya. Sebagian warga lainnya, seperti sudah terkoordinir langsung melakukan pembakaran sejumlah ruangan.
Aksi massa ini baru berhenti setelah ratusan aparat kepolisian dari Satuan Gabungan Polres Halut dan Briomob Gorontalo dan Halut tiba di lokasi, dan langsung memadamkan api yang membakar sejumlah ruangan. Tak hanya itu, aparat juga bertindak tegas dengan melakukan penangkapan terhadap sejumlah massa aksi.
Penangkapan dilakukan terhadap koordinator aksi, serta 20 orang yang diduga sebagai dalang kerusuhan. Kini, situasi sudah mulai terkendali. Sementara satu regu Brimob BKO telah disiagakan, untuk mengantisipasi amukan massa susulan.
"Memang benar ratusan Massa pendukung pasangan calon gubernur Hein Namotemo-Malik Ibrahim sempat melempari kantor KPUD mengunakan batu, dan bom rakitan ke kantor KPUD, tapi tidak meledak," ujar Kapolres Halut AKBP Eka Junaidi, kepada wartawan, kemarin.
Usai melakukan penangkapan, di lokasi kejadian polisi mengamankan 1 dus bom rakitan yang telah disiapkan massa untuk melakukan penyerangan, dan pembakaran.
Massa diketahui berasal dari Aliansi Peduli Demokrasi Malut (APDM), ini mengaku kecewa dengan hasil akhir Pilkada Gubernur Malut yang ditetapkan oleh KPU, pada jumat 12 Juli 2013. Mereka meminta KPU dan Bawaslu segera mendiskualifikasi pasangan calon gubernur Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa (AHM-Doa).
Awalnya, massa berniat melakukan aksi damai, di depan kantor KPU. Namun, aksi damai itu berobah menjadi anarkis, ketika pintu kantor KPUD sedang tertutup. Massa sudah terprovokasi dan terbakar emosi langsung melakukan penyerangan terhadap kantor KPU.
Amuk massa pun pecah dan tak terhindarkan. Belasan orang mulai melempari kantor dengan KPUD menggunakan batu dan bom molotov yangdiduga telah disiapkan sebelumnya. Sebagian warga lainnya, seperti sudah terkoordinir langsung melakukan pembakaran sejumlah ruangan.
Aksi massa ini baru berhenti setelah ratusan aparat kepolisian dari Satuan Gabungan Polres Halut dan Briomob Gorontalo dan Halut tiba di lokasi, dan langsung memadamkan api yang membakar sejumlah ruangan. Tak hanya itu, aparat juga bertindak tegas dengan melakukan penangkapan terhadap sejumlah massa aksi.
Penangkapan dilakukan terhadap koordinator aksi, serta 20 orang yang diduga sebagai dalang kerusuhan. Kini, situasi sudah mulai terkendali. Sementara satu regu Brimob BKO telah disiagakan, untuk mengantisipasi amukan massa susulan.
"Memang benar ratusan Massa pendukung pasangan calon gubernur Hein Namotemo-Malik Ibrahim sempat melempari kantor KPUD mengunakan batu, dan bom rakitan ke kantor KPUD, tapi tidak meledak," ujar Kapolres Halut AKBP Eka Junaidi, kepada wartawan, kemarin.
Usai melakukan penangkapan, di lokasi kejadian polisi mengamankan 1 dus bom rakitan yang telah disiapkan massa untuk melakukan penyerangan, dan pembakaran.
(san)