Blitar tempat favorit pembuangan orang sakit jiwa
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar menjadi tempat favorit pembuangan orang yang memiliki gangguan kejiwaan dari luar daerah.
Terhitung hingga bulan Juni 2013, jumlah orang sakit jiwa yang menjadi fokus perhatian dinas sosial setempat mencapai 22 orang. Jumlah ini lebih besar dibanding akhir tahun 2012 sebanyak 20 jiwa.
"Semuanya kita tangani sesuai prosedur yang berlaku," ujar Kepala Dinas Sosial Pemkab Blitar Izul Marom kepada wartawan, Jumat (12/7/2013).
Selain di pinggir jalan raya daerah Brongkos, Kecamatan Kesamben, orang-orang yang telah kehilangan ingatan itu juga ditemukan di sekitar hutan Maliran, Kecamatan Ponggok.
Diduga mereka sengaja dibuang oleh institusi tertentu. Informasi yang dihimpun Sindo, pembuangan berlangsung pada malam hari dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Mereka ditinggalkan secara terpisah satu sama lain. Izul curiga orang-orang yang tidak diketahui asal usul dan silsilah keluarganya itu berasal dari daerah terdekat, yakni Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
Tidak tertutup kemungkinan juga wilayah Kabupaten Malang. Sebab, keberadaan mereka ini seringkali dianggap merusak estetika pemandangan kota.
"Sangat tidak manusiawi jika kita membiarkan begitu saja atau membuangnya ke daerah lain," terangnya.
Oleh dinas, semua orang sakit kejiwaan tersebut dirawat sesuai standar penanganan yang berlaku. Menurut Izul, untuk pembiayaan perawatan dinas menggunakan anggaran Jamkesmas.
"Sebelum dikirim ke panti rehabilitasi sosial provinsi Jawa Timur yang berada di Sidoarjo atau Pasuruan, mereka semua menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit," pungkasnya.
Sementara menanggapi hal itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib berharap pemerintah memberikan penanganan secara serius. Jangan sampai keberadaan mereka justru merusak ketentraman warga Kabupaten Blitar.
"Jangan sampai kehadiran mereka yang bernasib kurang beruntung itu justru menimbulkan permasalahan baru," ujarnya.
Terhitung hingga bulan Juni 2013, jumlah orang sakit jiwa yang menjadi fokus perhatian dinas sosial setempat mencapai 22 orang. Jumlah ini lebih besar dibanding akhir tahun 2012 sebanyak 20 jiwa.
"Semuanya kita tangani sesuai prosedur yang berlaku," ujar Kepala Dinas Sosial Pemkab Blitar Izul Marom kepada wartawan, Jumat (12/7/2013).
Selain di pinggir jalan raya daerah Brongkos, Kecamatan Kesamben, orang-orang yang telah kehilangan ingatan itu juga ditemukan di sekitar hutan Maliran, Kecamatan Ponggok.
Diduga mereka sengaja dibuang oleh institusi tertentu. Informasi yang dihimpun Sindo, pembuangan berlangsung pada malam hari dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Mereka ditinggalkan secara terpisah satu sama lain. Izul curiga orang-orang yang tidak diketahui asal usul dan silsilah keluarganya itu berasal dari daerah terdekat, yakni Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
Tidak tertutup kemungkinan juga wilayah Kabupaten Malang. Sebab, keberadaan mereka ini seringkali dianggap merusak estetika pemandangan kota.
"Sangat tidak manusiawi jika kita membiarkan begitu saja atau membuangnya ke daerah lain," terangnya.
Oleh dinas, semua orang sakit kejiwaan tersebut dirawat sesuai standar penanganan yang berlaku. Menurut Izul, untuk pembiayaan perawatan dinas menggunakan anggaran Jamkesmas.
"Sebelum dikirim ke panti rehabilitasi sosial provinsi Jawa Timur yang berada di Sidoarjo atau Pasuruan, mereka semua menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit," pungkasnya.
Sementara menanggapi hal itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib berharap pemerintah memberikan penanganan secara serius. Jangan sampai keberadaan mereka justru merusak ketentraman warga Kabupaten Blitar.
"Jangan sampai kehadiran mereka yang bernasib kurang beruntung itu justru menimbulkan permasalahan baru," ujarnya.
(rsa)