Tragis, Ketua RT tertangkap mencopet
A
A
A
Sindonews.com - Sungguh memalukan prilaku Ketua RT satu ini, bukannya memberikan contoh baik kepada warganya di bulan suci Ramadan, ia justru berbuat kriminal.
Akibatnya KGS M Azhari (48) Ketua RT 10, Jalan Ki Gede Ingsuro, Lorong Serangam 1, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II, Palembang, tersebut harus mendekam di sel tahanan Mapolsekta Ilir Timur (IT) I Palembang, Kamis (11/7/2013) sekira pukul 09.30 WIB.
Tersangka ditahan berdasarkan laporan korbannya, Yanti (37), warga Komplek Alam Raya Residence, Blok F1 No 7, RT 24, RW 08, Kacamatan Sukarami, Palembang, ke SPKT Polsekta IT I.
Kapolsekta IT I, Kompol Afria Jaya, melalui Kanit Reskrim, Ipda Bobby Eltarik, mengatakan tersangka beraksi sendirian. Dimana saat itu korban sedang melihat pengumuman jadwal MOS di MTSN 1 Palembang Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan 20 Ilir.
"Tersangka dengan modus berpura-pura hendak juga mengecek jadwal MOS, mendekat ke kerumunan orang yang juga melihat jadwal MOS tersebut," ungkap Bobby, di Mapolsekta IT I.
Setelah mendapatkan targetnya, sambung Bobby, tersangka Azhari mulai beraksi dengan cara membuka tas sandang korban, kemudian mengambil dompet korban yang di dalamnya terdapat uang tunai Rp430 ribu beserta KTP.
"Namun aksi tersangka diketahui korban yang lansung berteriak copet dan dilihat saksi lain Ahmad Nawawi, cleaning service MTSN 1 dan beberapa saksi lainnya," tandasnya.
Sadar aksinya diketahui, tersangka langsung membuang BB dompet tak jauh dari tempatnya mencopet. "Tapi saat membuang BB dompet, diketahui para saksi, sehingga tersangka tidak bisa mengelak lagi dan mengakui telah mengambil dompet korban," pungkasnya.
Terpisah tersangka Azhari mengakui telah mencopet dompet korban karena khilaf. "Saya bingung saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, mau bayar kredit motor saya hampir jatuh tempo," ungkap Azhari di Mapolsekta IT.
Karena itulah, ia nekat mengambil dompet korban yang sedang antre melihat jadwal pengumuman MOS di MTSN 1. "Saya buka tasnya dan saya ambil, tapi ketauan," tandasnya.
Ketika ditanya apakah benar menjabat sebagai Ketua RT 10, Azhari sambil menangis membenarkannya.
"Saya Ketua RT di kampung saya dan selama ini saya selalu berurusan dengan polisi untuk membantu warga, sekarang justru saya yang berurusan dengan polisi,"
Akibatnya KGS M Azhari (48) Ketua RT 10, Jalan Ki Gede Ingsuro, Lorong Serangam 1, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II, Palembang, tersebut harus mendekam di sel tahanan Mapolsekta Ilir Timur (IT) I Palembang, Kamis (11/7/2013) sekira pukul 09.30 WIB.
Tersangka ditahan berdasarkan laporan korbannya, Yanti (37), warga Komplek Alam Raya Residence, Blok F1 No 7, RT 24, RW 08, Kacamatan Sukarami, Palembang, ke SPKT Polsekta IT I.
Kapolsekta IT I, Kompol Afria Jaya, melalui Kanit Reskrim, Ipda Bobby Eltarik, mengatakan tersangka beraksi sendirian. Dimana saat itu korban sedang melihat pengumuman jadwal MOS di MTSN 1 Palembang Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan 20 Ilir.
"Tersangka dengan modus berpura-pura hendak juga mengecek jadwal MOS, mendekat ke kerumunan orang yang juga melihat jadwal MOS tersebut," ungkap Bobby, di Mapolsekta IT I.
Setelah mendapatkan targetnya, sambung Bobby, tersangka Azhari mulai beraksi dengan cara membuka tas sandang korban, kemudian mengambil dompet korban yang di dalamnya terdapat uang tunai Rp430 ribu beserta KTP.
"Namun aksi tersangka diketahui korban yang lansung berteriak copet dan dilihat saksi lain Ahmad Nawawi, cleaning service MTSN 1 dan beberapa saksi lainnya," tandasnya.
Sadar aksinya diketahui, tersangka langsung membuang BB dompet tak jauh dari tempatnya mencopet. "Tapi saat membuang BB dompet, diketahui para saksi, sehingga tersangka tidak bisa mengelak lagi dan mengakui telah mengambil dompet korban," pungkasnya.
Terpisah tersangka Azhari mengakui telah mencopet dompet korban karena khilaf. "Saya bingung saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, mau bayar kredit motor saya hampir jatuh tempo," ungkap Azhari di Mapolsekta IT.
Karena itulah, ia nekat mengambil dompet korban yang sedang antre melihat jadwal pengumuman MOS di MTSN 1. "Saya buka tasnya dan saya ambil, tapi ketauan," tandasnya.
Ketika ditanya apakah benar menjabat sebagai Ketua RT 10, Azhari sambil menangis membenarkannya.
"Saya Ketua RT di kampung saya dan selama ini saya selalu berurusan dengan polisi untuk membantu warga, sekarang justru saya yang berurusan dengan polisi,"
(rsa)